Beriman kepada rasul-rasul Allah Subhanahu Wa Ta'ala
merupakan salah satu rukun dari lima rukun iman yang wajib diketahui oleh
setiap muslim. Memang ada perbedaan antara nabi dan rasul nabi belum tentu dia
adalah seorang rasul tetapi seorang Rasul pasti dia seorang nabi karena nabi
dipilih oleh Allah dan diberi wahyu untuk dirinya sendiri dan tidak memiliki
kewajiban untuk menyampaikan kepada umatnya berkaitan tentang jumlah nabi
menurut Imam Ahmad jumlah nabi adalah 124.000 nabi sementara Rasul adalah
manusia pilihan Allah subhanahu wa ta'ala yang diangkat sebagai utusan untuk
menyampaikan firman Allah kepada umat manusia dan jumlahnya menurut Imam Ahmad
315 namun menurut Imam atur movie jumlah Rasul adalah 312 dengan banyaknya
jumlah nabi dan rasul maka tentu kita akan merasa kesulitan dalam menghafalnya
ataupun mengetahuinya yang wajib kita ketahui hanya ada 25 nabi dan rasul dari
Nabi Adam sampai dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Beriman kepada rasul
berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah yang ditugaskan untuk
membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan di akhirat,
mengetahui mengimani rasul-rasul Allah merupakan kewajiban sebagai perwujudan
rukun iman dan kita wajib menerima ajaran yang dibawa oleh rasul-rasul Allah
sebagaimana firman Allah dalam Quran surah an-nisa ayat 136
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن
يَكْفُرْ بِٱللَّهِ
وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ
فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
Artinya: Wahai orang-orang yang
beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang
Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat
sejauh-jauhnya.
Rasul-rasul Allah memiliki tugas
yang Allah berikan kepadanya di antaranya adalah
- Mengajak umat manusia untuk beribadah hal
ini sebagaimana dalam Quran surah an-nahl ayat 36
وَلَقَدْ
بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟
ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟
ٱلطَّٰغُوتَ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى ٱللَّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ ٱلضَّلَٰلَةُ ۚ فَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟
كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ
Artinya: Dan sungguhnya Kami telah
mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah
(saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang
yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang
telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
- Menyampaikan Dan menegakkan syariat Allah
- Menyampaikan kabar gembira berupa pahala dan
juga dosa kabar gembira berupa surga dan neraka
- menjadi teladan bagi umat manusia.
Selain
memiliki tugas-tugas tersebut Para Rasul juga memiliki kekhususan yang tidak
dimiliki oleh manusia lain selain mereka diantara kekhususan-kekhususan
tersebut adalah:
a.
Mendapatkan
Wahyu
Mendapatkan
Wahyu merupakan kekhususan para rasul-rasul Allah dan ini merupakan tugas para
rasul menjadi perantara antara Allah dan hamba-hambanya Allah berfirman dalam
Quran surah al-kahfi ayat 110
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ
إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ
فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini
manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya
Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan
dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
- Maksum
Para
rasul terpelihara dari segala dosa dan kesalahan hal ini dikarenakan Para Rasul
adalah utusan Allah sehingga tidak diharapkan ada kesalahan dalam penyampaian
syariat dan agama Allah jikalau diantara para rasul ada yang bersalah maka
Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan secara langsung menegur kesalahan tersebut untuk
diperbaiki
Selain itu Para Rasul juga memiliki
beberapa sifat yang harus ada dalam diri mereka diantaranya adalah
- As Siddiq
Para rasul selalu benar dan jujur
sehingga apa yang mereka sampaikan itu benar adanya Dengan demikian maka
tersampaikanlah apa yang telah menjadi tugas-tugasnya hal ini disampaikan oleh
Allah dalam Quran Surah Maryam ayat 41
وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَٰبِ إِبْرَٰهِيمَ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًا
نَّبِيًّا
Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi.
2.
Amanah
Setiap Rasul pasti memiliki sifat
amanah Yaitu dapat dipercaya tidaklah mungkin seseorang itu menjadi rasul kalau
tidak dipercaya Meskipun banyak diantara mereka yang mengingkari apa yang para
rasul bahwa. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam merupakan orang
yang dapat dipercaya meskipun orang-orang Quraisy tidak mempercayai agama yang
beliau bawa Hal ini terbukti di saat beliau hijrah ke Madinah Nabi Muhammad
berpesan kepada Ali radhiyallahu Anhu agar beliau mengembalikan barang-barang
titipan orang-orang Quraisy yang masih ada di dalam rumah beliau hal ini
menunjukkan bahwa meskipun agama yang dibawa Nabi Muhammad tidak diterima oleh
orang-orang Quraisy namun kepribadian Nabi Muhammad mereka percayai sebagai
orang yang dapat menjaga amanah
3.
Tabligh
Para rasul memiliki kewajiban untuk
menyampaikan wahyu sehingga tidak ada satupun ayat yang disembunyikan pastilah
segala perintah dan larangan Allah mereka sampaikan
4.
Fathonah
Para rasul memiliki kecerdasan yang luar biasa
dibandingkan orang-orang lainnya sehingga dengan kecerdasan tersebut para rasul
dapat menyampaikan ajaran-ajaran Agamanya dan menghindari perselisihan salah
satu contoh adalah di saat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam diminta
untuk meletakkan Hajar Aswad dalam proses renovasi Ka'bah pada saat itu
rasulullah terpilih menjadi orang yang berhak meletakkan Hajar Aswad dengan
tangannya namun dengan kecerdasan beliau Rasul meminta seluruh pembuka
dan ketua kabilah memegang sorban beliau dan Kemudian beliau meletakkan Hajar
Aswad di atas sorban dan membawa secara bersama-sama Hajar Aswad itu ke
tempatnya lalu barulah beliau meletakkan Hajar Aswad itu dengan tangan Beliau
ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad dan para rasul-rasul yang lain adalah
orang-orang yang cerdas
0 comments:
Posting Komentar