PROPOSAL PTK
PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR BAHASA
ARAB MELALUI MEDIA
PERMAINAN BAHASA
PADA SISWA KELAS V MI AL-MUNAWWARAH
HANDIL BARU
KECAMATAN ALUH-ALUH
KABUPATEN BANJAR
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh
HAMDIAH
NIM 1101231346
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) ANTASARI
FAKULTAS TARBIYAH DAN
KEGURUAN
PROGRAM KUALIFIKASI
PRODI PENDIDIKAN BAHASA
ARAB
BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK
2013/2014
A.
KERANGKA PENELITIAN
1.
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang Masalah
Mewujudkan
pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhanmasyarakat adalah tanggung
jawab warga negara Indonesia seluruhnya, khususnya bagi kalangan pendidik atau
guru. Meningkatkan mutu pendidikan perlu dilakukan dengan adanya pendidikan dan
pelatihan serta kreatifitas guru.
Menurut Balnadi Sutadipura (1985:
21), kreatifitas adalah menjadi unsur penting seorang guru. Kreatifitas
adalah kesanggupan untuk menemukan sesuatu yang baru dengan jalan mempergunakan daya khayal, fantasi atau
imajinasi. Kreatifitas dapat dilakukan melalui strategi, teknik, metode, serta media
dalam pembelajaran.
Pembelajaran
merupakan suatu kegiatan yang berupa komunikasi interaktif antara sumber
belajar, pendidik dan pebelajar untuk
mencapai tujuan. Tujuan pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
siswa. Agar tujuan pembelajaran tercapai, perlu adanya strategi, teknik,
metode, serta media yang digunakan oleh guru untuk memudahkan proses
pembelajaran.
Di sekolah dasar baik metode maupun materi
penyajian yang
paling tepat
adalah bermain dan permainan (Ateng,
1993: 38). Guru perlu mencoba memperkenalkan anak dengan
berbagai jenis pengalaman bermain dan permainan. Permainan merupakan suatu
laboratorium di mana anak dapat menerapkan ketrampilan baru yang dipelajari
dengan cara yang tepat. Pada dasarnya, permainan sangat disenangi oleh anak
usia SD/MI. Usia anak SD/MI senang pada berbagai aktivitas yang menyenangkan.
Anak-anak usia tingkat sekolah dasar senang
pada berbagai aktivitas yang sama pada masa pra sekolah (Gallahue,
1989: 460).Permainan merupakan media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran. Belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara tetap melalui
pengalaman, pengamatan, dan bahasa yang dilakukannya secara aktif. Bahasa
memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari yang digunakan untuk
berkomunikasi. Dengan bahasa, siswa dapat menyampaikan perasaannya sehingga
dapat dipahami oleh siswa lain. Belajar sambil bermain sangat dibutuhkan oleh
anak usia SD/MI agar anak tidak merasa jenuh dalam pembelajaran. Bahasa arab adalah mata
pelajaran yang sangat kompleks, karena terdiri dari berbagai terapan ilmu
pengetahuan yang mencakup empat kecerdasan, sehingga membutuhkan guru yang kompeten dalam
penguasaan materi dan pengelolaan kelas, terutama dalam hal pemanfaatan media
pembelajaran atau penciptaan suasana yang nyaman guna menarik minat belajar
para siswa. Sejauh ini bahasa arab masih
belum banyak diminati para siswa jika dibandingkan dengan bahasa inggris, hal
tersebut dikarenakan bahasa arab belum populer di kalangan masyarakat, serta
anggapan bahwasanya bahasa arab adalah ilmu yang rumit dan sulit untuk
dipelajari. Dalam
kaitannya dengan belajar bahasa di sekolah, guru perlu memahami bahwa sebelum
masuk ke sekolah, siswa telah belajar bahasa melalui komunitasnya. Mereka
belajar bahasa (menyimak, berbicara, bahkan mungkin membaca dan menulis) bukan
demi bahasa itu sendiri melainkan karena didorong oleh kebutuhannya untuk
memahami dan
dipahami. Siswa belajar melalui pengamatan, eksperimen,
dan interaksi langsung dalam situasi yang nyata dengan keluarga, teman sebaya,
masyarakat, media, dan lingkungannya. Mereka hanya mampu menguasai bahasa yang
ada di daerahnya. Padahal bahasa yang dipakai oleh setiap negara itu
berbeda-beda. Karena perbedaan bahasa yang terdapat di setiap negara
mengakibatkan beberapa negara tidak dapat berkomunikasi dengan negara lain.
Dalam hal ini, tugas sekolah adalah mengembangkan kompetensi berbahasa yang
dimiliki oleh siswa sehingga kelak siswa mempunyai potensi berbahasa yang
bervariasi dan dapat berinteraksi dengan dunia internasional.
Situasi
kebahasaan di Indonesia menunjukkan bahwa di samping bahasa nasional dan
bahasa-bahasa daerah, terdapat juga pemakaian bahasa-bahasa asing tertentu,
terutama bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Jerman, dan bahasa Perancis.
Mengingat pentingnya penguasaan bahasa, maka pengajaran bahasa asing dimasukkan
dalam kurikulum sekolah. Bahasa asing dimasukkan dalam kurikulum muatan lokal
untuk memberikan pengetahuan tentang bahasa asing pada siswa sebagai bekal
menghadapi era globalisasi dan berinteraksi dengan dunia internasional. Adapun
bahasa asing yang sering diajarkan di sekolah umum adalah
bahasa Inggris, Perancis dan Jerman.
Sedangkan di sekolah yang berbasis agama Islam, bahasa asing yang diajarkan
adalah bahasa Inggris dan bahasa Arab. Bahasa Arab diakui sebagai bahasa agama,
diajarkan mulai dari kelas satu Ibtida’iyah sampai dengan tingkat tertentu di
lembaga-lembaga pendidikan tin ggi agama Islam, dan secara kurikuler bahasa
Arab menduduki posisi sebagai mata pelajaran wajib. Pembelajaran bahasa asing
di Madrasah Ibtida’iyah (MI), khususnya
bahasa Arab bertujuan agar siswa mampu menggunakan bahasa asing sebagai bahasa
pasif maupun bahasa aktif. Bahasa asing
sebagai bahasa pasif maksudnya siswa mampu menerima informasi yang disampaikan
dalam bahasa asing. Sedangkan bahasa asing sebagai bahasa aktif maksudnya siswa
mampu menyampaikan informasi dalam bahasa asing. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut maka diperlukan penguasaan pengetahuan dasar kebahasaan
yang sesuai dengan bahasa asing yang dipelajari. Dalam pembelajaran bahasa
Arab, siswa harus menguasai
mufrodat dan qoidah lughoh
(nahwu shorof). Mufrodat merupakan kosa kata
dalam bahasa Arab. Sedangkan qoidah
lughoh (nahwu
shorof) adalah tata bahasa yang digunakan dalam bahasa Arab. Namun pada
kenyataannya, tujuan tersebut masih belum sesuai dengan harapan. Penguasaan
bahasa Arab sebagai bahasa aktif oleh siswa masih sangat rendah. Dalam hal
membaca dan menulis pun siswa masih belum benar, apalagi dalam menggunakan
bahasa Arab sebagai alat komunikasi. Hal ini disebabkan karena siswa belum
menguasai mufrodat (kosa kata) bahasa Arab sebagai
dasar pembelajaran bahasa Arab dan siswa selama ini cenderung pasif dalam
pembelajaran. Selain dari faktor siswa, adapula penyebab yang berasal dari pengajar
(guru) yaitu strategi, metode,
dan media yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang menarik bahkan masih
banyak guru bahasa Arab yang belum menguasai dasar pembelajaran bahasa Arab.
Selain hal itu, di Madrasah Ibtida’iyah (MI) masih banyak guru bahasa Arab yang
tidak pada bidangnya. Kesuksesan
pembelajaran tidak terlepas dari teknik-teknik pembelajaran yang digunakan oleh
guru. Oleh karena itu, guru seharusnya mampu mengembangkan teknik pembelajaran
yang sesuai dengan kondisi siswa melalui
kreatifitas mereka. Adapun teknik-teknik pembelajaran itu dapat dilakukan
melalui metode dan media yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Kesuksesan murid di dalam belajar bahasa asing banyak-banyak tergantung kepada
gurunya dan apa yang ia lakukan di dalam kelas bersama murid (Stevick, 1972:
356). Peranan
guru di sini sangat penting dalam mengarahkan kegiatan belajar bahasa serta
dalam menerapkan pendekatan melalui
metode atau strategi pengajaran kosa kata dalam pengajaran bahasa Arab. Dalam
hal ini, media permainan bahasa dapat digunakan untuk pencapaian tujuan
pembelajaran terutama dalam pembelajaran bahasa Arab yang dianggap sulit dan
kurang menarik minat siswa.
Permainan
bahasa merupakan media yang efektif yang dapat
dimanfaatkan
dalam program pembelajaran bahasa Arab. Dan hasil dari aplikasi itu berdampak
positif dalam penguasaan ketrampilan bahasa, karena pada dasarnya pada
proses pembelajaran bahasa asing
diperlukan situasi yang menyenangkan (Nasif Musthofa, 1983:9).
Berdasarkan
dari latar belakang di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul: ”Peningkatan Prestasi belajar bahasa Arab melalui media permainan
bahasa pada siswa kelas V MI Al-Munawwarah Handil Baru
Kecamatan Aluh-Aluh
Kabupaten Banjar
Tahun Pelajaran 2014/2015”.
b. Rumusan
masalah
Apakah media
permainan bahasa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V dalam
pembelajaran bahasa Arab di MI Al-Munawwarah
Handil Baru Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar?
c. Tujuan
penelitian
Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui
efektifitas media permainan bahasa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V di MI Al-Munawwarah Handil Baru Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar Tahun Pelajaran 2014/2015
d. Hipotesis
tindakan
Hipotesis adalah
jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoristis dianggap
paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya. Suharsimi Arikunto
mengatakan hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Adapun hipotesis yang
penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah bahwa penggunaan media permainan
bahasa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hipotesis
di atas, maka indikator keberhasilannya
dapat peneliti tunjukkan sebagai berikut: Indikator
Keberhasilan Sub Indikator Keberhasilan Prestasi siswa dalam
pelajaran Bahasa Arab
1)
Siswa mampu menyimak
mufrodat pada materi yang diajarkan
dengan baik dan benar.
2)
Siswa mampu mengetahui
arti/makna dari mufrodat pada materi yang diajarkan dengan baik dan benar.
e. Manfaat
Penelitian Tindakan
Dalam penulisan skripsi ini penulis berharap hasil
dari penelitian ini dapat memberikan masukan bagi guru di MI Al-Munawwarah Handil Baru
khususnya, agar dapat membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang
dihadapi, juga mendapat tambahan wawasan serta metode yang digunakan dapat
meningkatkan mutu pembelajaran. Sebagai masukan penyempurna penggunaan metode
tanya jawab sebagai guru, kaitannya pada
proses belajar mengajar dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah
pada peserta didik MI Al-Munawwarah
Handil Baru.
Penelitian ini
dirumuskan manfaatnya baik secara teoritis maupun secara praktis:
1)
Teoritis
Penelitian ini
bermanfaat sebagai wacana pengembangan keilmuan pada pendidikan bahasa Arab dan
media pembelajaran terkait usaha perbaikan kualitas pendidikan.
2)
Praktis
a)
Guru dapat menerapkan
media pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Arab untuk meningkatkan prestasi
belajar dan menumbuhkan minat siswa.
b)
Penelitian ini sebagai
masukan pengambilan kebijakan pemerintah untuk pembinaan guru mata pelajaran
bahasa Arab, terutama dalam hal
penerapan metode pembelajaran dan upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
f. Definisi
Operasional
1)
Prestasi Belajar
Prestasi
atau hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan.Mengingat hasil
belajar yang diharapkan dimiliki anak didik berupa
kemampuan-kemampuan seperti tersirat dalam tujuan pembelajaran, maka
keberhasilan CBSA harus diukur dari ketercapaian tujuan pembelajaran secara
efektif dan efesien. Menurut Djamarah
(2000: 87), ada sejumlah indikator yang dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan
belajar anak didik, yaitu:
a) Anak
didik menguasai bahan pengajaran yang telah dipelajarinya.
b) Anak
didik menguasai teknik dan cara mempelajari bahan pengajaran.
c) Waktu
yang diperlukan untuk menguasai bahan pengajaran relatif lebih singkat.
d) Teknik
dan cara belajar yang telah dikuasai dapat digunakan untuk mempelajari bahan
pengajaran lain yang serupa.
e) Anak
didik dapat mempelajari bahan pengajaran lain secara sendiri.
f) Timbulnya
motivasi intrinsik ( dorongan dalam diri anak didik) untuk belajar lebih
lanjut.
g) Tumbuh
kebiasaan anak didik untuk selalu mempersiapkan diri dalam menghadapi kegiatan
di sekolah.
h) Anak
didik terampil memecahkan masalah yang dihadapinya.
i)
Tumbuh kebiasaan dan
ketrampilan membina kerjasama dan atau hubungan sosial dengan orang lain.
j)
Kesediaan anak didik
untuk menerima pandangan orang lain dan memberikan pendapat atau komentar
terhadap gagasan orang lain.
Berdasarkan
pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa indikator prestasi
belajar dapat dilihat dari daya serap anak didik dan ketrampilan yang dimilki
anak didik.
2) Media
Permainan Bahasa
Kata media
berasal dari kata Latin “medius” yang artinya “tengah”. Secara umum, media
adalah semua bentuk perantara untuk
menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan kepada
penerima. Pada
hakikatnya, permainan bahasa adalah suatu aktifitas untuk memperoleh suatu
ketrampilan berbahasa tertentu dengan cara yang menggembirakan (Soeparno, 1987:
61).G.Gibbs dalam Nasif Musthofa (1983:
13) mengungkapkan bahwa permainan
adalah suatu kegiatan yang terjadi di dalamnya saling membantu atau saling
bersaing antara pebelajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
aturan -aturan tertentu. Jadi,
media permainan bahasa adalah media yang digunakan dalam proses
pembelajaran dengan keadaan menyenangkan yang dapat membantu para
pebelajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam pelajaran bahasa.
3) Bahasa
Arab
Dalam penelitian
ini yang dimaksudkan adalah mata pelajaran
yang diajarkan di Madrasah Ibtida’iyah yang berfungsi sebagai bahasa
Agama, ilmu pengetahuan, dan komunikasi.
g.
Metode penelitian
1) Rancangan
Penelitian
Penelitian ini
menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang diarahkan pada
mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian tindakan kelas
merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Penelitian ini dilakukan dengan
meminta bantuan seorang guru (kolaboratif). Penelitian tindakan demikian
diklasifikasikan sebagai penelitian tindakan kolaboratif atau collaborative
action research (Oja & Sumarjan,1989, Stinger, 1996).
2) Subjek
Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan di MI Al-Munawwarah
Handil Baru Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar.
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V MI Al-Munawwarah Handil Baru Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten
Banjar yang berjumlah 15 siswa.
3) Langkah-Langkah
Langkah-langkah
dalam penelitian ini meliputi:
a) Perencanaan
tindakan meliputi: penyiapan perangkat pembelajaran yang berupa skenario
pembelajaran, media, bahan dan alat, instrumen observasi, evaluasi, dan
refleksi.
b) Pelaksanaan
tindakan meliputi: tahapan-tahapan tindakan yang dilakukan oleh peneliti
maupun siswa dalam pembelajaran.
c) Observasi
yaitu menggambarkan objek (fokus) yang diamati dan cara pengamatannya.
d) Tahap
evaluasi yaitu menguraikan cara
melakukan asesmen (penilaian) serta hasil yang diperoleh.
e) Tahap
refleksi yaitu menguraikan hasil perenungan mengenai keberhasilan dan atau
kegagalan tindakan, baik terkait dengan prosedur, alat, pelaku, sumber
informasi, dan cara analisisnya.
4) Instrumen
Penelitian
Penelitian ini
menggunakan instrumen tes dan non tes. Tes meliputi soal yang diberikan kepada
siswa. Sedangkan non tes meliputi observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
a) Teknik
observasi
Teknik observasi
sebagai teknik ilmiah bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan
sistematis tentang fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik ini
digunakan untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran bahasa Arab melalui
media permainan pada siswa kelas V MI Al-Munawwarah
Handil Baru Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar.
b) Teknik
wawancara
Teknik wawancara
yaitu suatu proses tanya jawab secara lisan di mana dua orang atau lebih
berhadapan secara fisik, yang satu melihat dan yang lain mendengarkan dengan
telinga sendiri suaranya.
Teknik ini
digunakan untuk melengkapi jawaban yang diperoleh dari observasi dan
dokumentasi, guna menunjang kevalidan data yang diinginkan.
c) Teknik
dokumentasi
Teknik
dokumentasi adalah cara untuk pengumpulan data verbal yang berbentuk dokumen,
sertifikat, foto, rekaman kaset, dan
lain-lain. Teknik ini digunakan untuk menghimpun data tentang hasil pengamatan
pembelajaran bahasa Arab melalui media permainan, tinjauan historis struktur
organisasi, keadaan siswa, dan sarana prasarana yang dimiliki oleh MI Al-Munawwarah Handil Baru Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten
Banjar.
5) Pengumpulan
Data
Pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, tes, dan pengamatan.
a) Dokumentasi
Untuk melihat
nilai pelajaran Bahasa Arab sebelum penerapan penelitian tindakan kelas,
sehingga dapat mengelompokkan siswa
menjadi tiga kelompok. Pengelompokan ini berdasarkan prestasi mereka yang
tergolong tinggi, sedang, dan rendah.
b) Tes
Memberi
soal-soal yang disusun sesuai dengan kandungan materi, baik berupa tes awal
maupun tes akhir. Untuk menjawab soal-soal dan mengerjakan tugas seperti yang
dikehendaki muatan soal (lembar tes), sebelum mengerjakan tes akhir siswa
melakukan latihan dengan campuran metode dokumentasi.
c) Pengamatan
Dipandu dengan
lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data
penelitian, aktifitas dan data ketrampilan guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
6) Analisis
Data
Analisa data
yang digunakan dalam penelitian tindakan diawali oleh momen refleksi. Dari
refleksi tindakan pertama akan diperoleh hasil yang kemudian menjadi evaluasi
pelaksanaan pembelajaran serta digunakan untuk peningkatan pembelajaran. Data
yang terkumpul dianalisa secara kuantitatif dan kualitatif. Data tersebut
dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut:
a) Data
kuantitatif diolah dengan menggunakan
deskriptif persentase nilai yang diperlukan siswa kemudian dirata-rata untuk
mengetahui keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target
yang telah ditetapkan.
b) Data
kualitatif yang berasal dari observasi
atau pengamatan, digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan
pembelajaran tentang tindakan semakin meningkatnya penguasaan materi dan
prestasi belajar siswa kelas V MI Al-Munawwarah
Handil Baru Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar.
h.
Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan skripsi, meliputi:
Bab I
Pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional,
metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II Kajian
Pustaka berisi tentang peningkatan prestasi belajar bahasa Arab melalui media
permainan bahasa yang terdiri dari tiga sub bab. Subbab pertama
berisi tentang prestasi belajar bahasa Arab yang meliputi: pengertian belajar, ciri-ciri belajar,
prinsip-prinsip belajar, pengertian prestasi belajar, fungsi tes prestasi,
prinsip dasar pengukuran prestasi, indikator prestasi belajar, faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar. Subbab kedua berisi tentang materi bahasa Arab kelas V MI yang
meliputi: sejarah pengajaran bahasa Arab, konsep dasar pembelajaran bahasa
Arab, ruang lingkup pembelajaran bahasa
Arab, standar kompetensi pembelajaran bahasa Arab kelas V
MI, materi bahasa Arab kelas V MI.
Subbab ketiga tentang media permainan bahasa yang meliputi: hakikat
media permainan bahasa, tujuan media permainan bahasa, hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menggunakan permainan bahasa, cara memilih permainan bahasa dan petunjuk
pelaksanaannya, fungsi media permainan bahasa, macam -macam permainan bahasa,
kriteria permainan bahasa.
Bab III
Pelaksanaan Penelitian yang terdiri dari dua subbab. Sub bab pertama tentang
subjek penelitian yang meliputi tempat: (di mana penelitian diadakan; sekolah,
kelas), waktu (jadwal perbaikan per siklus), mata pelajaran , dan karakteristik siswa (jumlah, usia, dan jenis
kelamin, kemampuan, latar belakang). Subbab kedua berisi tentang prosedur
tiap-tiap siklus perbaikan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan
data, dan refleksi.
Bab IV Hasil
Penelitian dan Pembahasan yang terdiri
dari dua sub bab.
Subbab pertama tentang deskripsi per siklus yang meliputi data hasil pengamatan
(observasi) dan wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan. Subbab kedua
tentang pembahasan.
Bab V Penutup meliputi
kesimpulan dan saran.
0 comments:
Posting Komentar