A.
PENGERTIAN
INTELLIGENCE (KECERDASAN)
Kecerdasan merupakan salah satu anugerah besar
dari Allah SWT kepada manusia dan menjadikannya sebagai salah satu kelebihan
manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan kecerdasannya, manusia
dapat terus menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya yang
semakin kompleks, melalui proses berfikir dan belajar secara terus menerus.
Selain manusia, sesungguhnya hewan pun diberikan kecerdasan namun dalam
kapasitas yang sangat terbatas.
Oleh karena itu untuk mempertahankan
keberlangsungan hidupnya lebih banyak dilakukan secara instingtif (naluriah). David
Weschler memberikan rumusan tentang kecerdasan sebagai suatu kapasitas umum
dari individu untuk bertindak, berpikir rasional dan berinteraksi dengan
lingkungan secara efektif.
Menurut beberapa teori, kecerdasan atau intelegensi
terkait dengan cara individu berbuat, apakah berbuat dengan cara yang cerdas
atau kurang cerdas atau tidak cerdas sama sekali. Suatu perbuatan cerdas ditandai
oleh perbuatan yang cepat dan tepat. Cepat dan tepat dalam memahami suatu
masalah, menarik kesimpulan serta mengambil keputusan atau tindakan. Para ahli
memberikan pengertian yang berbada tentang kecerdasan. C.P. Chaplin mengartikan
kecerdasan sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi
baru secara cepat dan efektif. Sementara itu, Anita E. Woolfolk mengemukakan
bahwa menurut teori lama, kecerdasan meliputi tiga pengertian, yaitu :
1) kemampuan
untuk belajar.
2) keseluruhan
pengetahuan yang diperoleh; dan
3) kemampuan
untuk beradaptasi dengan dengan situasi baru atau lingkungan pada
umumnya.
Jika kita merujuk ke pendapat Howard Gardner,
dia memberikan definisi tentang kecerdasan sebagai berikut:
1. Kecakapan
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
2. Kecakapan
untuk mengembangkan masalah untuk dipecahkan.
3. Kecakapan
untuk membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat
di dalam
kehidupan.
Gardner juga mendefinisikan bahwa inteligensi
itu merupakan kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk
dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata.
Berdasarkan pengertian dapat dipahami bahwa
inteligensi bukanlah kemampuan seseorang untuk menjawab soal-soal tes IQ dalam
ruang tertutup yang terlepas dari lingkungannya. Akan tetapi, inteligensi
memuat kemampuan seseorang untuk memecahkan persoalan yang nyata dan dalam
situasi yang bermacam-macam. Gardner menekankan pada kemampuan memecahkan
persoalan yang nyata, karena seseorang memiliki kemampuan inteligensi yang
tinggi bila ia dapat menyelesaikan persoalan hidup yang nyata, bukan hanya
dalam teori. Semakin seseorang terampil dan mampu menyelesaikan persoalan
kehidupan yang situasinya bermacam-macam dan kompleks, semakin tinggi
inteligensinya. Pemikiran Gardner tentang kecerdasan merupakan sebuah kritikan
pada pemikiran Alfred Bined tentang intelligence dan tes IQ. Gardner menolak akan tentang adanya
tes IQ yang fenomenal di Barat hanya terbatas pada menjawad soal-soal dalam
lembaran-lembaran saja, sebab menurutnya kecerdasan adalah bagaimana
keterampialan seseorang dalam memecahkan persoalan sehari-harinya yang
dilaksanakan secara terus menerus.
B.
PENGERTIAN
MULTIPLE INTELLIGENCES (KECERDASAN GANDA)
Multiple Intelligences adalah istilah atau
teori dalam kajian tentang ilmu kecerdasan yang memiliki arti “kecerdasan
ganda” atau “kecerdasan majemuk”. Teori ini ditemukan dan dikembangkan oleh
Howard Gardner, seorang psikolog perkembangan dan profesor pendidikan dari
Graduate School Of Education, Harvad University, Amerika Serikat. Dia juga
adalah penulis Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences (Basic
Books, 1983/1993), Multiple Intelligences: The Theory in PracticeIntelligence
Reframed: Multiple Intelligences for the 21st Century (Basic`Books, 1993), dan
(Basic Books, 1993). Saat ini dia juga salah satu direktur Project Zero di
Harvard Graduate School of Education. Project Zero adalah pusat penelitian dan
pendidikan yang mengembangkan cara belajar, berpikir, dan kreativitas dalam
mempelajari suatu bidang bagi individu dan institusi.
Di dalam teorinya Gardner menjelaskan bahwa
setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar
pengembangan yang berbeda antara kecerdasan yang satu dengan kecerdasan
lainnya. Pengertian inteligensi Gardner ini berbeda dengan pengertian yang
dipahami sebelumnya. Sebelum Gardner, pengukuran IQ (Intelligence Question)
seseorang didasarkan pada tes IQ saja, yang hanya menonjolkan kecerdasan
matematis-logis dan linguistik. Sehingga kurang memperhatikan kecerdasan pada
bidang yang lain. Penemuan Gardner tentang inteligensi seseorang telah mengubah
konsep kecerdasan. Inteligensi seseorang dapat dikembangkan melalui pendidikan
dan jumlahnya banyak.
Secara jelasnya Gardner mengungkapkan bahwa
tidak ada anak bodoh atau pintar. Yang ada, anak yang menonjol dalam salah satu
atau beberapa jenis kecerdasan tersebut. Dengan demikian, dalam menilai dan
menstimulasi kecerdasan anak, orang tua dan guru selayaknya dengan jeli dan
cermat merancang sebuah metode khusus. Dalam menstimulasi kecerdasan anak,
dapat dikatakan, kecerdasan tertentu bisa jadi diasah agar lebih terampil.
Esensi teori multiple intelligences menurut
Gardner adalah menghargai keunikan setiap orang, berbagai variasi cara belajar,
mewujudkan sejumlah model untuk menilai mereka, dan cara yang hampir tak
terbatas untuk mengaktualisasikan diri didunia ini dalam bidang tertentu yang
akhirnya diakui. Menurut hasil penelitiannya, Gardner menyatakan bahwa di dalam
diri setiap orang terdapat delapan jenis kecerdasan dintaranya seperti
kecerdasan logikamatematika, linguistik (berbahasa), visual-spasial, kinestetik
(gerak tubuh), musikal, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. Kedelapan
kecerdasan tersebut bisa saja dimiliki oleh setiap individu, hanya saja dalam
taraf berbeda. Selain itu, kecerdasan ini juga tidak berdiri sendiri, terkadang
bercampur dengan kecerdasan lain.
C.
MACAM-MACAMMULTIPLE INTELLIGENCES
1. Kecerdasan Linguistik ( Linguistic Intelligence)
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk
menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan.
Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme
dan intonasi dari kata yang di ucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengerti
kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi.
Kecerdasan ini berkaitan juga dengan penggunaan dan pengembangan bahasa secara
umum seperti yang dimiliki para pencipta lagu, para penulis, editor, jurnalis,
penyair, orator, penceramah maupun pelawak. Contoh orang yang memiliki kecerdasan
linguistik ini adalah; Sukarno, Martin Luther, J.K. Rowling, Melly Goeslow dan
sebagainya.
Orang yang berinteligensi linguistik tinggi
akan berbahasa lancar, baik dan lengkap. Ia mudah mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa, mudah belajar beberapa bahasa, mudah mengerti urutan arti
kata-kata dalam belajar bahasa. Mereka juga mudah untuk menjelaskan,
mengajarkan, menceritakan pemikirannya kepada orang lain. Mereka lancar
berdebat, mudah ingat dan bahkan dapat menghafal beberapa surat di dalam Al-Qur’an
dengan waktu singkat.
2. Kecerdasan Logika-Matematika. (Logical-Mathematical Intelligence)
Kecerdasan logika dan matematika adalah
kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun
solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ia suka angka,
urutan, logika dan keteraturan. Ia mengerti pola hubungan, ia mampu melakukan
proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya cara
berpikir dari hal-hal yang besar kepada hal-hal yang kecil. Proses berpikir
induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal-hal yang
besar. Ini adalah jenis keterampilan yang sangat dikembangkan pada diri
insinyur, ilmuwan, ekonom, akuntan, detektif, dan para anggota profesi hukum.
Orang yang mempunyai inteligensi
matematis-logis sangat mudah membuat klasifikasi dan kategorisasi dalam
pemikiran serta cara mereka bekerja dan suka pada menepukan pola atau memcahkan
rumus. Dalam menghadapi banyak persoalan, dia akan mencoba mengelompokkannya
sehingga mudah dilihat mana yang pokok dan yang tidak, mana yang berkaitan
antara yang satu dengan yang lain, serta mana juga yang merupakan persoalan
lepas. Maka, dia tidak mudah bingung. Mereka juga dengan mudah membuat
abstraksi dan suatu persoalan yang luas dan bermacam-macam.
3. Kecerdasan Visual-Spasial (Spatial-Visual intelligence)
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan
untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat).
Visual artinya gambar, spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau
tempat. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warna, garis, bentuk, ruang,
ukuran dan juga hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan
kemampuan untuk melihat obyek dari berbagai sudut pandang.
Kecerdasan visual-spasial ini memungkinkan
orang membayangkanbentuk-bentuk geometri atau tiga dimensi dengan lebih mudah.
Ini karena ia mampu mengamati dunia spasial secara akurat dan mentransformasi
presepsi ini. Termasuk didalamnya adalah kapasitas untuk menvisualisasikan,
menghadirkan visual dengan grafik atau ide spasial, dan untuk mengarahkan diri
sendiri dalam ruang secara cepat. Visual-spasial bisa diartikan juga sebagai
sebuah model yang melihat secara deskriptif bagaimana seorang individu
menggunakan kecerdasan mereka untuk memecahkan masalah dan menghasilkan bentuk.
Profesi yang biasa dihasilkan adalah pelukis, fotografer, desainer, pemahat,
dll
4. Kecerdasan Gerak-Tubuh (Bodily-Kinesthetic Intelligence)
Kecerdasan gerak tubuh atau ialah kemampuan
dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran
dan perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang
koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan.
Kemampuan seperti ini biasanya dimiliki oleh para atlet, aktor, pemahat, ahli
bedah atau seniman tari. Kecerdasan gerakan tubuh yang sering juga disebut body
smart ini, memang penemuan Gardner yang paling controversial, karena beberapa
orang berpendapat control terhadap fisik bukanlah bentuk dari kecerdasan.
Namun, Gardner dan peneliti-peneliti lain dalam bidang multiple intelligences mempertahankan
pendapatnya. Individu dengan kecerdasan gerakan tubuh, secara alami memilliki
tubuh yang atletis dan memiliki keterampilan fisik. Ia juga memiliki kemampuan
dan merasakan bagaimana seharusnya tubuh bergerak.
Orang yang mimiliki kecerdasan gerak tubuh
dapat dengan mudah mengungkapkan diri dengan gerak tubuh mereka. Apa yang
mereka pikirkan dan rasakan dengan mudah diekspresikan dengan gerak tubuh,
dengan tarian dan ekspresi tubuh. Mereka juga dengan mudah dapt memainkan
mimik, drama, dan peran. Mereka dengan lihai melakukan gerakan tubuh dalam
olahraga dengan segala macam variasinya.
5. Kecerdasan Musikal (Musical Intelligence)
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk
menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan
bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi
dan timbre dari musik yang didengar. Musik mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang.
Bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini dengan mudah belajar dan bermain musik
secara baik. Yang menonjol adalah mereka dapat mengungkapkan perasaan dan
pemikirannya dalam bentuk musik. Mereka dengan mudah mempelajari sesuatu bila
dikaitkan dengan musik atau dalam lagu. Kecerdasan jenis ini adalah bakat yang
dimiliki oleh para musisi, komposer, perekayasa rekaman.
6. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence)
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk
mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak,
temperamen, serta gerakan tubuh orang lain. Kepekaan akan ekspresi wajah,
suara, isyarat dari orang lain juga termasuk dalam kecerdasan ini. Secara umum
kecerdasan interpersonal berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menjalin
relasi dan komunikasi dengan berbagai orang. Kecerdasan ini juga mampu untuk
masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan,
sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok. Kecerdasan jenis ini
biasanya dimiliki oleh para pemimpin, para guru, fasilitator, motivator,
polisi, pemuka agama, dan penggerak massa.
Orang yang memiliki kecerdasan interpersonal
tinggi biasanya sangat mudah bekerja sama dengan orang lain, mudah
berkomunikasi dengan orang lain. Hubungan dengan orang lain bagi mereka yang
memiliki kecerdasan sungguh serasa sangat menyenangkan. Mereka dengan mudah
mengenali dan membedakan perasaan serta apa yang dialami teman dan orang lain.
Kebanyakan mereka peka terhadap teman, terhadap penderitaan orang lain, dan
mudah berempati yakni mampu memahami dan merasakan perasaan orang lain saat berinteraksi
dengan orang tersebut. Banyak diantaranya suka memberi masukan kepada teman,
saudara atau orang lainnya hal ini bertujuan agar mereka maju. Maka, tidak
jarang sekali dia berperan sebagai komunikator, sebagai fasilitator dalam
pertemuan atau dalam perbincangan masalah penting. Dan mereka juga dengan mudah
menjadi penggerak massa karena kemampuannya mendekati massa itu.
7. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)
Kecerdasan intrapersonal atau cerdas diri
adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri
sendiri serta kemampuan untuk bertindak secara adaptatif berdasar pengenalan
diri itu, dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri, mampu memotivasi
dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini
sangat menghargai nilai, etika dan moral, serta memiliki kesadaran tinggi akan gagasan-gagasannya.
Ia sadar akan tujuannya hidupnya sehingga tidak ragu-ragu untuk mengambil
keputusan pribadi. Kecerdasan seperti ini biasanya dimiliki oleh para filosof,
penyuluh agama, pembimbing, serta kadang kala pemimpin juga memiliki kecerdasan
ini.
Orang yang memiliki Kecerdasan ini biasanya
mudah berkonsentrasi dengan baik karena dapat mengatur perasaan dan emosinya
sehingga kelihatan sangat tenang. Pengenalan akan dirinya sungguh sangat
mendalam dan seimbang, kesadaran spiritualitasnya juga sangat tinggi. Orang
tipe ini kebanyakan refleksif dan suka bekerja sendirian. Bahkan, kadang kala
mereka suka menyepi sendiri di tempat terasing.
8. Kecerdasan Naturalis ( Naturalist Intelligence)
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk
mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di
jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk
mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta, melakukan pemilahan-pemilahan
runtut dalam dunia kealaman, dan menggunakan kemampuan ini secara produktif-
misalnya berburu, bertani, atau melakukan penelitian biologi.
Kecerdasan seperti ini biasanya dimiliki oleh
para pecinta alam, para petani,pendaki gunung, pemburu. Ide Gardner tentang
kecerdasan naturalis baru muncul pada tahun 1995 dan dipublikasikan tahun 1997.
Sampai sekarang teori tentang kecerdasan ini masih terus dalam proses
penyempurnaan. Seseorang yang memiliki kecerdasan naturalis tinggi biasanya
dapat dilihat dari kemampuannya mengenal, mengklafikasi, dan menggolongkan
tanaman-tanaman, binatang serta alam yang ada disekitarnya.
Dari penjelasan tentang macam-macam kecerdasan
menurut Gardner ini maka dapat dikatakan bahwa kecerdasa 1 dan 2
banyakberhubungan dengan penilaian disekolah, No 3,4, dan 5 lebih cenderung
pada seni, no 6 dan 7 merupakan kecerdasan personal sedangkan no 8 lebih pada
kecerdasan eksistensial atau moral. Dalam pengklasifikasian kecerdasan ini
Gardner membuka kesempatan menambahkan kemungkinan kecerdasan yang lain. Menurut Gardner kecerdasan terebut tidak
berjalan sendiri-sendiri melainkan berjalan beriringan, maka tidak heran jika
ditemukan seseorang yang memiliki kecerdasan lebih dari satu jenis
D.
MULTIPLE
INTELLIGENCES DALAM PENDIDIKAN
Pembahasan Multiple intelligences meupakan
padan psikologis yang kemudian ditarik kedalam dunia pendidikan. Penarikan ini
dimungkinkan sebab dunia pendidikan tidak dapat menghindari bahasan psikologis
terutama prikologi perkembangan yang terkait pada penilaian kemampuan seseorang
secara psikologis. Pendidikan merupakan sarana yang memfasilitasi seseorang
untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Setelah memperhatikan pemikiran Gardner
tentang Multple Intelligences-nya, kita menyadari bahwa setiapa anak tidak ada
yang bodoh atau dapat dikatakan setiap anak itu cerdas namun bentuk
penginterpretasikannya yang berbada. Menurut Gardner, dalam diri seseorang
terdapat delapan kecerdasan tersebut. Peran pendidikan dalam hal ini adalah
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap anak melalui pengasahan
dan pengajaran.
Pelaksanaannya dalam pendidikan melingkupi 3
hal yakni : input, proses, dan output. Dalam input sekolah dengan memberi kesempatan
sebesar-besarnya pada peserta didik untuk dapat mengeyam pendidikan dalam
rangga mengembangkan dirinya. Sehingga batasan siswa yang masuk kesekolah bukan
berdasarkan tes tulis yang disediakan sekolah untuk mengukur sebarapa pintar
siswa yang akan bersekolah disekolah tersebut, tetapi dilihat dari berapa siswa
yang mampu ditampung oleh sekolah tersebut. Pendidikan berbasis Multiple
Intelligences ini lebih menekankan pada The Best Proses bukan the best input.
Pelaksanaan pendidikan yang menekankan pada
the best proses sangat dipengaruhi oleh elemen yang ada dalam proses itu, dalam
hal ini yang terbasar perannya adalah guru atau pendidik. Guru dalam hal ini
dituntut untuk lebih kretif dan inovatif dalam mengajar. Sehingga guru mampu
membuka pintu-pintu kecerdasan yang dimiliki oleh siswa dan melalui pintu
tersebutlah materi tersampaikan dengan baik. Guna mengetahui kecerdasan apa
yang dimilikioleh seorang siswa maka digunakan alat tes yang disebut dengan MIR
(Multiple intelligences research). Selain menggunakan MIR sebagai alay tes
untuk mengetahi kecerdasan siswa dapat pula guru mengenali kecerdasan anak
melalui kenakannnya dikelas sebagai nama yang disebutkan oleh Thomas Amstrong.
Melalui hasil MIR guru merancang sekenario pembelajarannya, melaksanakannya, serta mengevaluasinya. Dalam
perencanaan proses pembelajaran menyesuaikan dengan kecerdasan yang dimiliki
siswa atau dapat dikatakan guru menyesuaikan gaya mengajarnya dengan gaja
belajar siswanya, disinilah kreatifitas guru diuji. Ada banyak metode yang dapat digunakan guru
dalam mengajar dalam pendidikan berbasis multiple intellegences ini misalnya
mind mapping, Brainstorming, Diskusi, tanya jawab, presentasi, studi kasus,
role play, karya wisata, pengamatan, sosiodrama, eksperiment, dll. Tentu saja
penggunaan merode-metode tersebut harus menyesuaikan kondisi siswa. Penggunaan
variasi metode dalam pembalajaran diharapkan mampu memotivasi siswa untuk terus
dalam belajar, mengatasi kesulitannya dalam belajar serta memberikan pengalaman
bagi diri siswa.
Dalam output lebih pada pemberian assesment
(penilaian) yang menekankan pada sekuruh aspek dalam kognitif , afektif dan
psikomotoriknya, yang dilakukan secara berkesinambungan dalam proses
pembalajaran.
Pendidikan berbasis Multiple Intelligences ini
telah banyak digunakan di belahan dunia misalnya:
·
The Ross
School, East Hampton new York
·
Key Learning
Community, Irldianapolis, Indiana
·
New City
School, St. Louis, Missouri
·
The Gardenr
School, Vancouver
·
The Cook
Primary School, Canberra, Australia
Di Indonesia juga mulai diterapkan muali tahun
2003 berikut beberapa sekolah yang menggunakan pendidikan berbasis Multiple
intelligences
·
TK, SD, SMP
YIMI Gresik
·
TK, SD Mutiara
ilmu Bangil
·
SMP
Muhammadiyah 1 Sidoarjo
·
SMA
Muhammadiyah 2 Sidoarjo
·
TK, SD, SMP,
MA YIMA Bondowoso
·
TK, SD
Al-Kausar Malang
·
SD Lentera
Insan, Jakarta, dll
DAFTAR PUATAKA
Chatib, Munif. 2009. Sekolahnya Manusia, Bandung: Kaifa
Chatib, Munif. 2011. Gurunya Manusia. Bandung: Kaifa
Chatib, Munif. 2012. Sekolah anak-anak Juara. Bandung: Kaifa
Gardner, Howard. 1993. Multiple
Intelligences. The Theory In Practice. New York: Basic Books
Prasetyo, reza. 2009. Multiply
Your Multiple Intelligences: melatih 8 kecerdasan majaemuk pada anak dan Dewasa.
Yogjakarta: ANDI
Syufah, Ariany. 2009. Multiple
Intelligences for Islamic Teaching. Bandung:Stgma Publishing
Terimakasih mas. Inilah artikel yang lagi dicari istri saya. Sangat membantu.
BalasHapus