Rabu, 05 Oktober 2011

Sombong Dan Permasalahannya

Sombong Dan Permasalahannya


A. Pengertian Sombong
Allah SWT telah berfirman dalam surat Luqman: 18 yang artinya “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri “
Rasullulah telah bersabda yang diriwayatkan oleh imam Muslim
وعن عبد الله بن مسعود رضى لله عنه عنن النبي ص م قال, إن الله جميل يحب الجمال, الكبر بطر الحق وغمط الناس    ( مسلم )
“ Dari Abdullah bin Mas’ud r.a, Rasulullah SAW bersabda “ sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan, dan sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan serta merendahkan manusia” ( HR Muslim )
Raghib Al Asfahani mengatakan, sombong adalah keadaan seseorang yang merasa bangga dengan dirinya sendiri. Memandang dirinya lebih besar dari pada orang lain. Dan juga masih menurut beliau kesombongan yang paling besar adalah sombong kepada Rabb-Nya dengan menolak kebenaran dan angkuh untuk tunduk kepada-Nya.
Sombong adalah perbuatan yang sangat tercela dan di murkai oleh Allah, karena sombong adalah benih dari kekufuran yang pertama yang dilakukan oleh makhluk Allah. Yaitu ketika syaitan disuruh untuk bersujud kepada Adam as, namun syitan menolaknya karena merasa dirinya lebih mulia dari pada Adam,  yang ia diciptakan dari api sedangkan Adam hanya diciptakan dari tanah. Syetan telah menolak perintah langsung dari Allah hanya karena sombong dan meremehkan makhluk yang lain.
Sikap sombong ini sering kali muncul ketika seseorang merasa bahwa dirinya  lebih dari pada yang lain, entah itu dalam hal kepintaran  maupun merasa lebih berhak dalam suatu hal perbuatan atau bahkan dalam segi ukuran harta yang memang selama ini selalu menjadi patokan dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. Sedikit contoh misalkan adalah ketika suatu keluarga bangsawan memiliki anak perempuan, ketika sampai umurnya untuk membina rumah tangga anak gadis tersebut dilamar oleh seorang laki-laki yang berasal dari keluarga biasa saja yang bisa dikatakan jauh dari level keluarga si perempuan. Lalu apa yang terjadi? Ternyata keluarga si perempuan menolak mentah-mentah lamaran dari keluarga laki-laki dengan alasan yang sangat menyakitan hati keluarga laki-laki dengan mengatakan bahwa keluarga mereka tidak level dengan keluarga perempuan. Mereka meremehkan orang-orang yang memang secara ekonomi berada di bawah mereka, keluarga ini sombong lantaran harta keluarga si laki-laki tidak sekufu atau sepadan dengan harta keluarga si perempuan.
Hal ini adalah contoh kecil bagaimana sifat sombong itu dapat merusak hubungan persaudaraan sesama muslim, yang seharusnya antara satu muslim yang satu dengan yang lainya itu saling menguatkan bukan saling meremehkan apalagi merendahkan hanya karena martabat yang berbeda.
Bagaimanapun sikap sombong itu akan membawa kekufuan kepada Allah sebagaimana Fir’aun yang mengingkari kebenaran akan agama yang dibawa nabi Musa dan merasa dirinyalah yang paling mulia dan mengklaim dirinya sebagai Tuhan bagi penduduk Mesir, dan akhirnya ditenggelamkan oleh Allah di Laut Merah.
Tidak hanya karena hal-hal tersebut di atas sombong itu terjadi, namun juga ada dikarenakan suku atau ketrunan yang dapat menjadikan sombong untuk meremehkan dan merendahkan manusia yang lain, sebagaimana yang dilakukan oleh bangsa Yahudi, yng mana mereka bangga dengan darah dan gen sebagai orang Yahudi karena merka menganggap bahwa bangsanyaadalah bangsa yang superior secara genetika, dan menganggap bangsa yang lain bukan sebagai ras manusia ( goyim/gentiles) dan menganggap sebagi budak mereka. Hal ini sangatlah bertentangan dengan ajran Islam, di mana yang membedakan antara manusia satu dengan yang lainya hanyalah ketaqwaan mereka.
B. Akibat dari Sikap Sombong
a. Menjadi Penghuni Neraka
Sebagimana sabda Rasulullah SAW
وعن حارثة بن وهب رضي الله عنه قال, سمعت رسول الله ص م يقول , ألا أخبركم بأهل النار ؟ كل عتل جواظ مستكبر ( متفق عليه )
Dari Haritsah bin Wahb ra berkata: “Saya mendengar Nabi Muhammad saw bersabda, “Maukah kamu sekalian aku beritahu tentang ahli neraka? Yaitu setiap orang yang kejam, rakus, dan sombong.” (HR. Bukhari dan Muslim)
b. Tidak diajak Bicara oleh Allah SWT di Akherat kelak
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW
عن أبي هريرة قال , قال رسول الله ص م , ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة , ولا يزكهم , ولا ينظر إليهم , ولهم عذاب أليم , شيخ زان , ملك كذاب , وعا ئل مستكبر ( روه مسلم )
Dari Abu Hurairah ra berkata, Nabi Muhammad saw bersabda: “Ada tiga kelompok orang yang nanti pada hari kiamat Allh tidak akan berbicara dengan mereka, Allah tidak akan membersihkan (mengampuni dosa) mereka, dan Allah tidak akan memandang mereka, serta mereka akan disiksa dengan siksaan yang pedih, yaitu: orang tua yang berzina, raja (penguasa) yang suka bohong, dan orang miskin yang sombong.” (HR. Muslim)
c. Tidak akan masuk syurga orang yang dalam hatinya ada kesombongan walau seberat dzarrah
Sabda Nabi SAW
عن عبد الله بن مسعود عن النبى ص م : لا يدخل الجنة من كان فى قلبه مثقال ذرة من كبر ( روه مسلم )
“Tidak akan masuk sorga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong,walaupun hanya seberat biji sawi” (Riwayat Muslim).



wallahu a’lam bis shawab



daftar Pustaka
Bahresy, Salim. 1987. Tarjamah Riyadhus Shalihin. PT Al Ma’arif: Bandung
Alqur’an dan Terjemahnya. 2003. Depag: Semarang
Musthofa, Sa’id, dkk.1991. Nunhatul Muttaqien: Syarkh Riyadhus Shalihin. Muasasatu al Risalah: Beirut

0 komentar:

Posting Komentar