BAB FIQH
1. |
S: |
Sebutkan empat macam klasifikasi air yang biasa digunakan untuk
bersesuci! |
J: |
1. Air suci dan menyucikan 2. Air suci dan menyucikan tapi makruh menggunakannya 3. Air suci tapi tidak menyucikan 4. Air najis |
|
2. |
S: |
Air kelapa termasuk salah satu air yang tidak sah digunakan untuk
bersesuci. Karena dikategorikan sebagai air suci tapi tidak menyucikan. Apa
istilah yang digunakan dalam ilmu fikih untuk meyebutkan air yang suci tapi
tidak dapat menyucikan? |
J: |
Ṭāhir ghair muṭahhir |
|
3. |
S: |
Air laut, danau, dan hujan termasuk air mutlak yang dapat digunakan untuk
bersesuci karena suci dan menyucikan. Apa istilah yang digunakan dalam ilmu
fikih untuk jenis air yang suci dan menyucikan? |
J: |
Ṭāhir wa muṭahhir |
|
4. |
S: |
Air yang berada dalam sebuah bejana logam dan terkena sinar matahari
secara langsung, makruh hukumnya bila digunakan berwudlu. Disebut apakah air
yang terkena matahari secara langsung tersebut dalam istilah ilmu fikih? |
J: |
Air musyammas |
|
5. |
S: |
Menurut Imām al-Syāfi’ī, air yang telah digunakan berwudlu tidak lagi dapat digunakan
untuk bersesuci. Apa istilah yang digunakan oleh beliau tentang air tersebut? |
J: |
Air musta’mal |
|
6. |
S: |
Kapan air disebut sebagai air yang banyak dan air yang sedikit menurut ulama’ fikih? |
J: |
Disebut air yang banyak ketika mencapai dua qullah atau lebih. Dan disebut air yang sedikit jika kurang dari
dua qullah Catatan: Hasil konversi ukuran
2 qullah ke liter berbeda beda, di antaranya sebagai berikut: 1. menurut Imām al-Nawāwī, 174,58 liter 2. menurut Imām al-Rāfi’ī, 176,245 liter 3. menurut ulama Irak, 255,325 liter 4. menurut mayoritas ulama, 216 liter |
|
7. |
S: |
Apa yang dimaksud dengan hadats? |
J: |
Hadats adalah sesuatu yang menyebabkan seseorang
wajib berwudlu atau mandi terlebih dahulu agar dapat melakukan ibadah
tertentu |
|
8. |
S: |
Bagaimana cara menghilangkan hadats? |
J: |
Hadats kecil dengan berwudlu atau tayamum. Hadats besar dengan mandi atau tayammum |
|
9. |
S: |
Bersuci yang dilakukan dengan cara mandi, wudlu’, atau tayammum, disebut
bersuci dari apa? |
J: |
Bersuci dari hadats |
|
10. |
S: |
Bersuci yang dilakukan untuk membersihkan badan, pakaian dan tempat
disebut bersuci dari apa? |
J: |
Bersuci dari najis |
|
11. |
S: |
Najis terbagi kepada tiga bagian. Sebutkan! |
J: |
a. Najis mukhaffafah b. Najis mutawassiṭah c. Najis mughallazhah |
|
12. |
S: |
Apa yang dimaksud dengan najis mukhaffafah? Berilah contoh! |
J: |
Najis mukhaffafah adalah
najis yang ringan. Najis yang masuk dalam kategori ini hanyalah kencing bayi
laki-laki yang belum makan apa-apa selain air susu ibu dan umurnya belum
mencapai dua tahun. |
|
13. |
S: |
Bagaimana cara menyucikan najis mukhaffafah? |
J: |
Cara menyucikan najis mukhaffafah cukup
dengan memercikkan air pada
tempat yang terkena najis, setelah menghilangkan benda dan sifat-sifat
najisnya terlebih dahulu |
|
14. |
S: |
Apa yang dimaksud dengan najis mughallazhah? Berilah contoh! |
J: |
Najis mughallazhah adalah
najis yang berat, seperti najisnya anjing, babi, anak dari keduanya, atau anak
salah satu dari keduanya. |
|
15. |
S: |
Bagaimana cara menyucikan najis bejana yang dijilat oleh anjing? |
J: |
Harus disucikan dengan air sebanyak tujuh
kali, salah satunya dicampur dengan debu. |
|
16. |
S: |
Sebutkan lima macam benda najis! |
J: |
1. Bangkai, selain mayat, ikan dan belalang 2. Darah 3. Nanah 4. Semua yang keluar dari qubul dan dubur 5. Anjing dan babi 6. Arak 7. Muntah 8. Kotoran binatang 9. Madzi dan wadi |
|
17. |
S: |
Membersihkan kotoran yang keluar dari dua jalan (qubul dan dubur)
dengan menggunakan air atau batu, dalam ilmu fikih dikenal dengan istilah
apa? |
J: |
Istinjā’ |
|
18. |
S: |
Sebutkan lima di antara syarat-syarat wudlu! |
J: |
1. Islam 2. Tamyīz 3. Tidak berhadas besar 4. Menggunakan air yang suci dan menyucikan 5. Mengalirkan air kepada seluruh anggota 6. Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit 7. Di anggota wudlu tidak ada hal yang merubah sifat air 8. Menghilangkan najis ‘ainīyah 9. Tidak menggantungkan niat dengan sesuatu 10. Masuk waktu dan muwālāt khusus bagi dāim al-hadats (syarh al-yāqūt al-nafīs :74) |
|
19. |
S: |
Apa yang dimaksud dengan niat? |
J: |
Bermaksud mengerjakan sesuatu bersamaan dengan perbuatannya |
|
20. |
S: |
Salah satu yang membatalkan wudlu adalah hadas kecil. Sebutkan potongan
ayat dalam QS. al-Nisā’: 43 yang menjelaskan hal tersebut! |
J: |
أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ |
|
21. |
S: |
Sebutkan lima hal yang dapat membatalkan wudlu! |
J: |
1. Sesuatu yang keluar dari qubul atau dubur 2. Tidur, kecuali tidur dalam posisi duduk menetap (pantat rapat dengan
tempat duduk) 3. Hilang akal, misal karena mabuk atau gila 4. Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan maḥram
dengan tanpa ada penghalang 5. Menyentuh qubul atau dubur dengan telapak tangan |
|
22. |
S: |
Dalam madzhab Syāfi’ī, bersentuhan antara laki-laki dengan perempuan
bukan maḥram dapat membatalkan wudlu, kecuali dalam tiga bagian tubuh.
Sebutkan! |
J: |
Rambut, kuku dan gigi |
|
23. |
S: |
Dalam madzhab Mālikī, bersentuhan antara laki-laki dengan perempuan bukan
maḥram tidak membatalkan wudlu kecuali apabila ……. |
J: |
disertai syahwat atau bertujuan
untuk bersyahwat |
|
24. |
S: |
Sebutkan lima di antara sunah-sunah wudlu! |
J: |
1. Membaca basmalah 2. Membasuh telapak tangan sebelum berkumur 3. Berkumur-kumur 4. Memasukkan air ke hidung dan
mengeluarkannya kembali 5. Mengusap seluruh kepala 6. Mengusap kedua telinga luar dan dalam 7. Mendahulukan anggota yang kanan 8. Membasuh setiap anggota sebanyak tiga kali 9. Bersiwak 10. Berdoa setelah berwudlu |
|
25. |
S: |
Di antara sunah wudlu adalah berdoa setelah berwudlu. Bacakan doa
dimaksud! |
J: |
اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ
اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ
وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَاجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ
الصَّالِحِين |
|
26. |
S: |
Menghirup air melalui hidung dan mengeluarkannya kembali merupakan sunah
wudlu. Apa istilah perbuataan tersebut dalam fikih? |
J: |
Al-istinsyāq wa al-istintsār |
|
27. |
S: |
Salah satu sunahnya wudlu atau mandi adalah tayāmun. Apa yang dimaksud dengan tayāmun? |
J: |
Mendahulukan anggota badan yang kanan (memulai membasuh dari yang kanan) |
|
28. |
S: |
Salah satu sunahnya wudlu’ adalah muwālāt. Apa yang dimaksud dengan muwālāt? |
J: |
Berturut-turut, artinya tidak ada jeda yang lama di antara basuhan dua
anggota. Setiap anggota wudlu segera dibasuh setelah anggota sebelumnya
selesai dibasuh dan belum mengering. |
|
29. |
S: |
Salah satu sunahnya wudlu adalah berdoa setiap membasuh masing-masing
anggota. Bacakan doa ketika membasuh muka! |
J: |
اللهم بَيِّضْ وَجْهِي
بِنُوْرِكَ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ |
|
30. |
S: |
Apabila seseorang junub (hadas besar) maka hendaklah membersihkan diri dengan
mandi janabah. Bacakan potongan ayat yang menjelaskan hal tersebut! |
J: |
{...وَإِنْ
كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا...} [المائدة: 6] |
|
31. |
S: |
Sebutkan macam-macam rukun mandi! |
J: |
1. Niat 2. Meratakan air ke seluruh badan |
|
32. |
S: |
Jelaskan perbedaan antara sunah mandi dan mandi sunah serta berikan
contohnya masing-masing! |
J: |
Sunah mandi adalah perbuatan sunah saat sedang atau akan mandi wajib,
seperti membaca basmalah ketika akan mandi. Sedangkan mandi sunah adalah
mandi yang disunahkan bagi umat Islam, seperti mandi sebelum melaksanakan salat
jumat. |
|
33. |
S: |
Sebutkan empat hal yang disunahkan ketika mandi! |
J: |
1. Membaca basmalah 2. Berwudlu sebelum mandi 3. Menggosok seluruh badan dengan tangan 4. Mendahulukan bagian tubuh yang kanan 5. Berdiri menghadap qiblat 6. Muwālāt |
|
34. |
S: |
Sebutkan hal-hal yang menyebabkan mandi wajib! |
J: |
1. Bersetubuh 2. Keluar mani 3. Mati 4. Haidl 5. Nifas 6. Melahirkan |
|
35. |
S: |
Sebutkan empat macam mandi sunnat! |
J: |
1. Mandi hari jum’at 2. Mandi hari raya 3. Mandi ketika hendak ihram haji atau umrah 4. Mandi setelah memandikan mayat 5. Mandinya orang gila ketika sembuh 6. Mandinya orang kafir setelah masuk Islam |
|
36. |
S: |
Sebutkan lima hal yang dilarang bagi orang yang junub! |
J: |
1. Salat 2. Tawaf 3. Menyentuh atau membawa Al-Qur’an 4. Membaca Al-Qur’an dengan maksud qiraah 5. Diam di masjid |
|
37. |
S: |
Sebutkan tiga hal yang menyebabkan kebolehan bertayamum! |
J: |
1.
Udzur karena sakit 2.
Karena tidak ada air 3.
Ada air, namun
jumlahnya terbatas dan dibutuhkan untuk minum atau keadaan lain yang mendesak. |
|
38. |
S: |
Jenis bersuci apakah yang dapat menghilangkan hadas kecil dan hadas besar
sekaligus dalam keadaan tertentu? |
J: |
Tayammum |
|
39. |
S: |
Sebutkan anggota badan yang harus dibasuh dalam wudlu dan juga menjadi
anggota tayammum! |
J: |
Muka dan tangan |
|
40. |
S: |
Sebutkan empat syarat di antara syarat-syarat tayammum! |
J: |
1.
Sudah masuk waktu salat 2.
Sudah berusaha mencari
air tapi tidak menemukan 3.
Menggunakan tanah atau
debu yang suci 4.
Menghilangkan najis
yang terdapat di tubuh |
|
41. |
S: |
Berapa jumlah salat fardlu yang bisa dilakukan apabila kita tayammum? |
J: |
Satu salat fardlu |
|
42. |
S: |
Kita boleh bertayamum apabila tidak menemukan air untuk bersesuci.
Bacakan potongan ayat yang membolehkan tayamum ketika tidak ada air untuk bersesuci! |
J: |
{...وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ
أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا
مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ
مِنْهُ} [المائدة: 6] |
|
43. |
S: |
Ibadah yang tata cara dan ketentuannya sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an
maupun hadis disebut ibadah apa? |
J: |
Ibadah maḥdlah/khās/khusus |
|
44. |
S: |
Ibadah yang tata cara dan ketentuannya tidak dijelaskan dalam Al-Qur’an
maupun hadis disebut ibadah apa? |
J: |
Ibadah ghair maḥdlah/’ām/umum |
|
45. |
S: |
Ibadah dilihat dari segi pelaksanaannya ada tiga macam, badanīyah, rūhīyah,
dan mālīyah. Sebutkan ibadah yang mengandung ketiga unsur tersebut! |
J: |
Haji |
|
46. |
S: |
Apa yang dimaksud dengan fajar shādiq? |
J: |
Fajar yang sinarnya menyebar dan melintang dari utara ke selatan di ufuk
sebelah timur. |
|
47. |
S: |
Apa yang dimaksud dengan fajar kidzib? |
J: |
Fajar yang keluar sebelum fajar shādiq namun sinarnya membujur ke
atas. |
|
48. |
S: |
Salat lima
waktu telah ditetapkan waktunya sehingga setiap mukmin hendaklah salat sesuai
dengan ketentuan waktu yang ada. Bacakan potongan ayat yang menjelaskan hal
tersebut! |
J: |
{...فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ إِنَّ
الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا} [النساء: 103 |
|
49. |
S: |
Salat lima waktu,
selain disebut dengan salat fardlu juga disebut dengan salat maktūbah.
Jelaskan makna yang terkandung dalam dua nama tersebut! |
J: |
Disebut salat fardlu karena hukumnya
fardlu/wajib, disebut salat maktūbah karena waktunya sudah ditentukan. |
|
50. |
S: |
Sebutkan lima di antara syarat-syarat wajib salat! |
J: |
1. Islam 2. Suci dari haidl dan nifas 3. Berakal 4. Baligh 5. Sampainya dakwah rasul 6. Melihat dan mendengar 7. Tidak dalam kondisi tidur |
|
51. |
S: |
Dalam Al-Qur’an dijelaskan
tiga waktu salat, yaitu matahari tergelincir, malam mulai gelap, dan fajar.
Bacaan ayat berhubungan dengan hal tersebut! |
J: |
{أَقِمِ
الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ
إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا (78)} [الإسراء: 78] |
|
52. |
S: |
Tata cara salat harus mengikuti apa yang
dicontohkan oleh Rasulullah. Bacakan hadis yang memerintahkan kita salat
sebagaimana yang dicontohkan oleh Beliau! |
J: |
صَلَّوْا كَمَا صَلَّيْنَا atau...... صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي |
|
53. |
S: |
Apa substansi yang dijelaskan dalam hadis فليؤمكم أقرؤكم ? |
J: |
Imam salat hendaknya orang yang paling
bagus bacaan Al-Qur’annya |
|
54. |
S: |
Sebutkan salah satu hadis yang menegaskan bahwa
perempuan tidak boleh menjadi imam salat bagi laki-laki! |
J: |
لاَ تَؤُمَنَّ امْرَأَةٌ رَجُلًا |
|
55. |
S: |
Bacakan
sebuah hadis riwayat Imām al-Bukhārī dan Imām Muslim yang
menyatakan bahwa salat berjamaah lebih baik daripada salat sendirian ! |
J: |
صلاةُ الجماعةِ تَفْضُلُ صلاةَ الفَذِّ بسبع
وعشرين درجةً |
|
56. |
S: |
Salat jumat
diperintahkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an. Bacakan ayat yang menyuruh kita
bergegas pergi menunaikan salat jumat ketika sudah ada kumandang azan! |
J: |
{يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ
إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (9)} [الجمعة: 9] |
|
57. |
S: |
Allah telah memberikan nikmat yang banyak.
Oleh karena itu, sepantasnya manusia senantiasa beribadah hanya
kepada Allah dan berbagi kepada sesamanya. Bacakan ayat tentang perintah
untuk menunaikan salat dan berkurban! |
J: |
{فَصَلِّ
لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2)} [الكوثر: 2] |
|
58. |
S: |
Di antara
rukun salat adalah takbīrat al-iḥrām. Apa yang dimaksud dengan takbīrat al-iḥrām? |
J: |
Takbir
pertama saat memulai salat, setelah takbīrat al-iḥrām haram mengerjakan sesuatu yang sebelumnya
boleh dilakukan. |
|
59. |
S: |
Disebut apakah takbir
perpindahan antara satu gerakan ke gerakan yang lain di dalam salat? |
J: |
Takbīr al-intiqāl |
|
60. |
S: |
Tidak semua takbīr
al-intiqāl dalam salat disunnahkan mengangkat tangan.
Sebutkan dua gerakan dalam salat yang disunnatkan mengangkat tangan ketika
membaca takbīr al-intiqāl? |
J: |
Ketika
hendak rukuk dan bangun dari tasyahud awal |
|
61. |
S: |
Menurut
sebagian ulama, rukun salat ada 13. Sebutkan rukun-rukun tersebut! |
J: |
1. Niat 2. Takbīrat al-iḥrām 3. Berdiri bagi yang mampu 4. Membaca surah al-Fātihah 5. Rukuk dan ṭuma’nīnah 6. I’tidāl dan ṭuma’nīnah 7. Sujud dan ṭuma’nīnah 8. Duduk di antara dua sujud dan ṭuma’nīnah 9. Duduk untuk tasyahud akhir 10. Membaca tasyahud akhir 11. Membaca shalawat saat tasyahud akhir 12. Salam pertama 13. Tertib |
|
62. |
S: |
Sebutkan
dua perbuatan sunah selain salat sunah yang
dilakukan sebelum salat fardlu! |
J: |
a. Adzan b. Iqomat |
|
63. |
S: |
Sabda Rasulullah : عورة الرجل ما بين سرته الى ركبتيه (اللدرقطني
و البيهقي) Tentang hukum apakah yang terkandung dalam
hadis tersebut? |
J: |
Tentang
batas aurat laki-laki muslim |
|
64. |
S: |
Apa yang
dimaksud dengan duduk iftirāsy? |
J: |
Duduk
dengan meletakkan pantat di atas mata kaki kiri sedangkan kaki kanan ditegakkan
dengan menghadapkan ujung jari ke arah kiblat. |
|
65. |
S: |
Apa yang
dimaksud dengan duduk tawarruk? |
J: |
Duduk
dengan menjulurkan kaki kiri di bawah kaki kanan dan kedua pantat menempel di
lantai. Hal ini dikerjakan saat tahiyyat al-akhir |
|
66. |
S: |
Jelaskan perbedaan antara sunah ab’ādl dengan sunah hay’āt!
|
J: |
Sunah ab’ādl adalah sunah dalam salat yang apabila ditinggalkan, dianjurkan
untuk sujud sahwi di akhir salat. Sedangkan sunah hay’āt adalah sunah
dalam salat yang apabila ditinggalkan, tidak harus sujud sahwī di
akhir salat |
|
67. |
S: |
Sujud dua
kali yang dilakukan sesudah tasyahhud akhir dan sebelum salam, dinamakan
sujud apa? |
J: |
Sujud sahwī, sujud
karena lupa atau ragu dalam salat |
|
68. |
S: |
Sebutkan
sebab-sebab sujud sahwī! |
J: |
1. Lupa tidak melakukan sunah ab’ādl, seperti tasyahud awal dan qunūt 2. Ragu terhadap jumlah rakaat salat |
|
69. |
S: |
Apa yang dimaksud dengan sujud syukur? |
J: |
Sujud syukur
adalah melakukan sujud karena berterima kasih atas anugerah nikmat atau
terhindar dari suatu bahaya. |
|
70. |
S: |
Bacakan doa yang dibaca saat sujud tilāwah
atau sujud syukur! |
J: |
سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي
خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ
فَتَبَارَكَ اللهُ اَحْسَنُ الخَالِقِيْنَ |
|
71. |
S: |
Ada berapa
tempatkah ayat-ayat sajadah di dalam Al-Qur’an? |
J: |
15 tempat |
|
72. |
S: |
Sebutkan
tiga keadaan yang memperbolehkan seseorang untuk tidak menghadap kiblat saat salat! |
J: |
1. Ketika takut dalam peperangan 2. Mengerjakan salat sunah di atas kendaraan
dalam perjalanan 3. Apabila kiblat tidak
dapat diketahui |
|
73. |
S: |
Dalam salat berjamaah orang yang datang terlambat disebut makmum masbūq.
Disebut apakah makmum yang tidak terlambat sehingga bisa mengikuti takbīrat al-iḥrām imam? |
J: |
Makmum muwāfiq |
|
74. |
S: |
Sebutkan istilah bagi makmum yang datang terlambat pada pelaksanaan salat
berjamaah! |
J: |
Makmum masbūq |
|
75. |
S: |
Berapa kali kah takbīrat al-iḥrām pada rakaat pertama salat
idul fitri? |
J: |
1 kali |
|
76. |
S: |
Salat sunah apakah yang dilakukan terkait dengan gerhana bulan? |
J: |
Salat sunah khusūf |
|
77. |
S: |
Salat sunah apakah yang dilakukan terkait dengan gerhana matahari? |
J: |
Salat sunah kusūf |
|
78. |
S: |
Bacaan apa yang dibaca setelah takbir kedua dan ketiga salat jenazah? |
J: |
Setelah takbir kedua membaca sholawat
kepada Nabi Muhammad. Sedangkan setelah
takbir ketiga membaca doa khusus mayit |
|
79. |
S: |
Salat sunah apakah yang dilakukan sebelum seseorang melakukan perjalanan
jauh agar diberi keselamatan oleh Allah dalam perjalanannya? |
J: |
Salat sunah safar |
|
80. |
S: |
Salat sunah rawātib terbagi kepada dua bagian; muakkad dan ghair
muakkad. Coba anda sebutkan lima macam salat sunah rawātib yang muakkad? |
J: |
a. Dua rakaat sebelum salat zuhur (riwayat lain, empat rakaat) b. Dua rakaat sesudah salat zuhur c. Dua rakaat sesudah salat maghrib d. Dua rakaat sesudah salat isya e. Dua rakaat sebelum salat shubuh |
|
81. |
S: |
Berapa jumlah seluruh rakaat salat sunah rawātib yang muakkadah? |
J: |
10 rakaat (riwayat lain, 12 rakaat) |
|
82. |
S: |
Sebutkan waktu yang dilarang untuk mengerjakan salat ! |
J: |
1. Sesudah salat subuh
sampai terbit matahari 2. Sesudah salat ashar
sampai terbenam matahari 3. Ketika istiwā’
(tengah hari) selain pada hari jumat 4. Ketika matahari
terbit sampai matahari setinggi tombak 5. Ketika matahari
hampir terbenam sampai terbenam matahari |
|
83. |
S: |
Sebutkan syarat-syarat wajibnya salat jum’at! |
J: |
Islam, baligh, berakal, merdeka, laki-laki, sehat, dan mukim. |
|
84. |
S: |
Berdasarkan hadis Rasulullah, salat jumat itu wajib
atas setiap muslim kecuali terhadap empat golongan. Sebutkan empat golongan
tersebut! |
J: |
Hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang sakit. |
|
85. |
S: |
Sebutkan lima perbuatan sunah yang berkaitan dengan salat
jumat ! |
J: |
1. Mandi sebelum salat jumat 2. Berhias / memakai pakaian yang bagus 3. Memakai wewangian 4. Memotong kuku, kumis dan menyisir rambut 5. Segera pergi ke masjid 6. Membaca Al-Qur’an/zikir
sebelum khutbah 7. Membaca surah al-Kahfi 8. Memperbanyak sholawat dan doa |
|
86. |
S: |
Dalam salat jumat diwajibkan menyampaikan dua khutbah. Sebutkan rukun khutbah jumat! |
J: |
1. Mengucap hamdalah 2. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad 3. Berwasiat dengan ketakwaan 4. Membaca ayat suci Al-Qur’an di salah satu dua khutbah 5. Berdoa untuk kaum mukmin pada khutbah kedua |
|
87. |
S: |
Sebutkan macam-macam uzur yang dapat menggugurkan kewajiban mengikuti salat
jumat dan
kesunahan menghadiri salat jamaah ! |
J: |
a. Sakit berat yang membuatnya sulit untuk mengikuti salat jumat atau salat jamaah b. Hujan lebat c. Angin kencang d. Cuaca ekstrem (sangat dingin atau sangat panas) e. Khawatir atas keselamatan jiwa, kehormatan dirinya, atau harta bendanya |
|
88. |
S: |
Bacakan ayat yang menjelaskan anjuran salat tahajud sebagai ibadah
tambahan agar Allah memberikan tempat terpuji! |
J: |
{وَمِنَ
اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ
مَقَامًا مَحْمُودًا (79)} [الإسراء: 79] |
|
89. |
S: |
Salat sunah apakah yang dilakukan tanpa sebab tertentu? |
J: |
Salat sunah muṭlaq |
|
90. |
S: |
Bacakan hadis yang menyatakan tentang kesunahan salat tahīyyat al-masjid bagi orang yang memasuki masjid! |
91. |
J: |
إذا دَخَلَ أحَدُكُمْ المسجدَ فلا يَجْلس حتى يُصلِّيَ ركعتين (البخارى
ومسلم) |
92. |
S: |
Bacakan potongan ayat yang menjelaskan kebolehan qashar salat bagi
musāfir! |
J: |
{وَإِذَا
ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ
الصَّلَاةِ} [النساء: 101] |
|
93. |
S: |
Sebutkan sebab yang membolehkan melakukan salat dengan jama’ dan qashar?
|
J: |
Safar (dalam perjalanan) |
|
94. |
S: |
Apa yang dimaksud
dengan istilah jama’ dalam pelaksanaan salat? |
J: |
Menggabung
dua salat fardlu yang dikerjakan dalam satu waktu. Adapun salat yang boleh di-jama’ hanya salat dhuhur dengan ashar dan salat
maghrib dengan isya’. |
|
95. |
S: |
Berapakah jumlah rakaat salat lima waktu apabila diqashar saat dalam
perjalanan? |
J: |
11 rakaat |
|
96. |
S: |
Jelaskan secara singkat tata cara (kaifīyat) salat gerhana bulan
atau matahari! |
J: |
Takbīrat al-iḥrām dengan niat salat
gerhana (bulan/matahari), membaca surah al-Fātihah dan membaca ayat
Al-Qur’an, kemudian rukuk, berdiri kembali membaca surah al-Fātihah dan ayat
Al-Qur’an kemudian rukuk lagi, kemudian i’tidāl, sujud pertama, duduk
di antara dua sujud, dan sujud kedua, ini terhitung satu rakaat. |
|
97. |
S: |
Salat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana bulan atau matahari.
Rakaatnya ada dua dan disertai dengan khutbah. Gerhana bulan dikenal dengan
istilah salat khusūf atau khusūf al-qamar. Berapakah jumlah sujud dalam salat gerhana itu seluruhnya? |
J: |
Empat |
|
98. |
S: |
Ketika seorang muslim sakit atau meninggal, maka sunah bagi muslim lainnya untuk membesuk atau
bertakziah. Sebutkan lima hak muslim atas muslim lainnya! |
J: |
1.
Menjawab salam 2.
Menjenguk orang sakit 3.
Mengantar jenazah 4.
Menghadiri undangan 5.
Mendoakan orang yang
bersin |
|
99. |
S: |
Sebutkan kewajiban orang hidup terhadap orang mati! |
J: |
1. Memandikan 2. Mengkafani 3. Menyalatkan 4. Menguburkan |
|
100.
|
S: |
Sebutkan empat manfaat dari melakukan takziah! |
J: |
1. Dapat memberikan kontribusi sosiologis terhadap pihak yang sedang
tertimpa musibah, di antaranya berupa ketenangan batin 2. Mewujudkan ukhūwah islamīyah antara
keluarga dan masyarakat sekitar. 3. Mewujudkan sikap tolong menolong terhadap pihak yang membutuhkan bantuan. 4. Untuk i’tibār bahwa suatu saat dirinya juga akan mengalami yang
serupa. 5. Melakukan takziah berarti telah peduli terhadap
lingkungan |
|
101.
|
S: |
Sebutkan tiga hal yang dilarang dalam ziarah kubur! |
J: |
1. Berkata-kata keras atau berteriak-teriak di sekitar kuburan 2. Meratapi atau menangisi ahli kubur 3. Duduk, bersandar,
atau bertumpu di atas kuburan |
|
102.
|
S: |
Bacakan ayat Al-Qur’an yang menerangkan hikmah diwajibkannya zakat ! |
J: |
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ
عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ |
|
103.
|
S: |
Sebutkan empat di antara hikmah zakat! |
J: |
1.
Membersihkan harta 2.
Menyucikan jiwa dari
sifat kikir 3.
Mempererat silaturahim 4.
Menciptakan ketentraman |
|
104.
|
S: |
Dalam surah apa dan ayat berapa, Allah menjelaskan delapan golongan para
penerima zakat! |
J: |
At-Taubah ayat 60 |
|
105.
|
S: |
Ahl al-zakāt adalah orang-orang
yang berhak menerima zakat. Anda diminta membacakan satu ayat Al-Qur’an
secara sempurna yang berkenaan dengan ahl al-zakāt! |
J: |
اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعٰمِلِيْنَ
عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغٰرِمِيْنَ
وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ
ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ |
|
106.
|
S: |
Sebutkan tiga syarat wajibnya seseorang membayar zakat fitrah! |
J: |
1.
Islam 2.
Menjumpai (hidup) pada akhir
bulan Ramadlan dan sebagian dari awal bulan syawal 3.
Mempunyai harta lebih
dari kebutuhan sandang, pangan, dan papan untuk diri dan orang yang menjadi
tanggungannya pada malam dan siang hari raya |
|
107.
|
S: |
Berapakah besaran zakat fitrah menurut ketentuan Baznas? |
J: |
2,5 Kg atau 3,5 liter makanan pokok |
|
108.
|
S: |
Kapan permulaan “waktu wajib” membayar zakat fitrah? |
J: |
Terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadan |
|
109.
|
S: |
Bedasarkan hadis Nabi, zakat fitrah mengandung dua fungsi utama. Sebutkan
mustahiq zakat fitrah yang terkait langsung dengan satu fungsi tersebut! |
J: |
Orang miskin |
|
110.
|
S: |
Sebutkan empat jenis barang yang wajib dikeluarkan zakatnya! |
J: |
1. Hewan ternak, meliputi unta, sapi, kerbau,
dan kambing 2. Emas dan perak 3. Hasil pertanian 4. Buah buahan 5. Harta perdagangan 6. Ma’din (hasil tambang emas dan perak) 7. Rikāz |
|
111.
|
S: |
Sebutkan dua macam zakat hasil usaha kontemporer! |
J: |
a. Zakat hasil usaha
perkebunan b. Zakat peternakan dan
perikanan |
|
112.
|
S: |
Berapakah nisab zakat pertanian dan perkebunan? |
J: |
5 wasaq |
|
113.
|
S: |
Zakat
pertanian dikeluarkan setiap kali panen. Bacakan potongan ayat yang menjelaskan hal tersebut! |
J: |
{...
وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ...} [الأنعام: 141 |
|
114.
|
S: |
Sebutkan benda wajib zakat yang terkandung dalam firman Allah surah al-An’ām : 141? كُلُوا مِنْ
ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآَتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ |
J: |
Buah-buahan/tanam-tanaman/biji-bijian (hasil bumi) |
|
115.
|
S: |
Sebutkan hadis Nabi yang menjelaskan perbedaan zakat pertanian yang
menggunakan sistem tadah hujan dengan yang menggunakan sistem mekanik
(biaya)! |
J: |
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم فيما سَقَتْ الأنْهارُ والغَيْمُ العُشُوْرُ وفيما سُقِيَ
بالسَانِيَةِ نِصْفُ العُشْرِ (أحمد ومسلم
والنسائى) |
|
116.
|
S: |
Berapa persenkah zakat pertanian baik yang memakai tadah hujan/pengairan alami maupun yang menggunakan
pengairan mekanik atau dengan biaya ? |
J: |
Memakai tadah
hujan/pengairan alami, zakatnya 10% Menggunakan
pengairan mekanik atau dengan biaya, zakatanya 5% |
|
117.
|
S: |
Zakat hewan ternak seperti kambing, sapi, dan unta telah disebutkan
zakatnya secara sharih. Bagaimana zakat binatang yang dibudidayakan tetapi
tidak termasuk ke dalam tiga kategori tadi, seperti ternak burung puyuh, lele
dumbo, dan lain sebagainya? |
J: |
Dikiaskan kepada perdagangan atau emas. (nisab emas menurut baznas 85
gram emas, dikeluarkan 2,5 persen) |
|
118.
|
S: |
Berapa gram batas kepemilikan emas yang wajib dibayar zakatnya? |
J: |
ulama’ berbeda pendapat tentang hasil konversi nisab zakat emas,
sebagaimana berikut : 1. Menurut madzhab Syāfi’ī, Mālikī dan Hambalī : 77,50 gram 2. Menurut madzhab Hanafī : 107,75 gram 3. Menurut Dr. Wahbah Zuhailī : 85 gram 4. Menurut Alī Mubārak : 90,5 gram 5. Menurut Qāsim al-Nūrī : 84,62 gram 6. Menurut Mājid Al Hamawī : 80 gram 7. Menurut Abdul Azīz ‘Uyūn : 72 gram |
|
119.
|
S: |
Berapa persen zakat harta rikāz? |
J: |
1/5 atau 20% |
|
120.
|
S: |
Jika kita mempunyai ternak kambing sebanyak 150 ekor, berapakah zakatnya? |
J: |
2 ekor kambing |
|
121.
|
S: |
Berapa ekor kambing zakatnya jika kita memiliki 201 s.d. 399 ekor kambing
dan kambing itu telah dimiliki selama 1 tahun? |
J: |
3 ekor kambing |
|
122.
|
S: |
Berapa ekor kambing zakatnya orang yang memiliki 250 ekor kambing dan
sampai haul? |
J: |
3 ekor kambing |
|
123.
|
S: |
Berapa ekor sapi zakatnya jika kita telah memiliki 60 s.d. 69 ekor sapi atau kerbau? |
J: |
2 ekor anak sapi umur 1 tahun dan masuk tahun kedua |
|
124.
|
S: |
Jika kita mempunyai ternak sapi atau kerbau sebanyak 35 ekor, berapakah
zakatnya? |
J: |
Zakatnya 1 ekor anak sapi/kerbau umur 1 tahun dan masuk tahun kedua |
|
125.
|
S: |
Berapa batas nishāb zakat untuk ternak unta? |
J: |
5 ekor unta, zakatnya adalah 1 ekor kambing |
|
126.
|
S: |
Jika kita mempunyai ternak unta mencapai 13 ekor, berapa zakatnya? |
J: |
Zakatnya 2 ekor kambing |
|
127.
|
S: |
Berapa nishāb zakat binatang yang dipekerjakan seperti
untuk membajak dan menarik gerobak? |
J: |
Tidak ada, karena binatang yang dipekerjakan tidak wajib zakat. |
|
128.
|
S: |
Umat Islam diwajibkan menunaikan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Apa
arti Ramadan manurut bahasa? |
J: |
Panas terik, membakar |
|
129.
|
S: |
Pada tahun ke-2 hijriyah, puasa Ramadlan disyariatkan bagi umat Islam. Bulan
Ramadan disebut juga dengan al-syahr al-muwassa’ah. Di antara
perbuatan yang mencerminkan makna penamaan tersebut adalah ……. |
J: |
Meningkatkan nafkah kepada keluarga. |
|
130.
|
S: |
Sebutkan macam-macam puasa berdasarkan hukum taklīfī! |
J: |
a. Puasa wajib b. Puasa sunah c. Puasa makruh d. Puasa haram |
|
131.
|
S: |
Sebutkan empat jenis puasa yang diharamkan! |
J: |
1. Puasa hari raya idul fitri 2. Puasa hari raya idul adha 3. Puasa hari tasyrīq (tanggal 11,12,13 Dzulhijjah) 4. Puasa hari syak, kecuali bagi orang yang membiasakan diri berpuasa
misal biasa puasa setiap hari senin dan kamis |
|
132.
|
S: |
Sebutkan macam-macam rukun puasa! |
J: |
1. Niat pada malam harinya 2. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga
terbenam matahari |
|
133.
|
S: |
Sebutkan lima macam perbuatan yang disunahkan dalam berpuasa! |
J: |
1. Menyegerakan berbuka 2. Berbuka dengan kurma 3. Berdoa waktu berbuka 4. Makan sahur 5. Mengakhirkan makan sahur |
|
134.
|
S: |
Sebutkan empat di antara hikmah puasa! |
J: |
1. Sebagai tanda syukur kepada Allah 2. Pendidikan keimanan 3. Pendidikan sosial/timbul belas kasihan kepada fakir miskin 4. Menjaga kesehatan |
|
135.
|
S: |
Sebutkan lima hal yang dapat membatalkan puasa! |
J: |
1. Makan atau minum dengan sengaja 2. Muntah dengan sengaja 3. Bersetubuh 4. Keluar haid atau nifas 5. Gila 6. Keluar mani dengan sengaja. 7. Murtad |
|
136.
|
S: |
Puasa merupakan kewajiban setiap muslim yang baligh dan berakal. Namun
ada beberapa kelompok orang yang diberi rukhsah untuk tidak melakukan
puasa, tetapi kepada mereka diwajibkan fidyah atau qadlā’.
Siapa mereka itu? |
J: |
1. Orang sakit 2. Orang yang dalam perjalanan 3. Orang tua yang sudah lemah 4. Orang hamil dan atau orang yang sedang menyusui anak. |
|
137.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan fidyah? |
J: |
Denda sebab tidak melakukan puasa berupa satu mud makanan pokok
yang diberikan kepada fakir miskin. |
|
138.
|
S: |
Sebutkan dalil Al-Qur’an yang menyatakan bahwa orang yang sakit atau
dalam perjalanan boleh tidak puasa tetapi wajib menggantinya di luar bulan
Ramadan! |
J: |
فَمَنْ
كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ}
[البقرة: 184] |
|
139.
|
S: |
Sebutkan lafaz dalam surah al-Baqarah: 184 yang menjelaskan tentang kebolehan tidak
berpuasa Ramadan bagi orang yang tidak mampu berpuasa! |
J: |
وَعَلَى
الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا
فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ |
|
140.
|
S: |
Sebutkan dalil Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa musāfir yang
memilih tetap berpuasa adalah lebih baik baginya! |
J: |
{...
وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (184)} [البقرة: 184 |
|
141.
|
S: |
Setelah puasa Ramadan dilakukan dengan sempurna,
hendaklah umat Islam bertakbir kepada Allah atas hidayah yang diberikan-Nya.
Sebutkan potongan ayat yang memerintahkan hal tersebut! |
J: |
{...
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (البقرة: 185)} |
|
142.
|
S: |
Allah memberikan rukhsah kepada orang yang
sakit, musāfir, dan orang jompo untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan
karena Allah tidak menginginkan kesulitan bagi hamba-Nya. Sebutkan potongan
ayat yang menegaskan bahwa Allah menghendaki kemudahan kepada manusia! |
J: |
{...
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ...} [البقرة:
185 |
|
143.
|
S: |
Sebutkan lafaz dalam Al-Qur’an yang berisi penegasan batas akhir waktu sahur! |
J: |
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأبْيَضُ مِنَ
الْخَيْطِ الأسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ |
|
144.
|
S: |
Kapan waktu
melaksanakan puasa sunah ‘asyūrā’? |
J: |
10 Muharram |
|
145.
|
S: |
Apa nama puasa sunah yang dilakukan tiga hari di setiap pertengahan bulan
qamariah? |
J: |
Puasa ayyām al-bīdl |
|
146.
|
S: |
Kapan waktu yang paling utama melaksanakan i’tikāf? |
J: |
10 terakhir dari bulan Ramadan |
|
147.
|
S: |
Sebutkan rukun i’tikāf dan hal yang membatalkannya! |
J: |
Rukun i’tikāf ada 2 : 1.
Niat 2.
Diam di masjid Adapun hal yang membatalkan i’tikāf : 1.
Keluar dari masjid 2.
Gila 3.
Mabuk 4.
Junub 5.
Murtad 6.
Haid |
|
148.
|
S: |
Ibadah Haji diwajibkan pada tahun ke 6 Hijriyah, tapi Rasulullah baru melaksanakan
ibadah haji pada tahun ke 10 Hijriyah. Coba anda bacakan firman Allah yang
menjelaskan tentang wajibnya melaksanakan ibadah haji! |
J: |
وَلِلّٰهِ عَلَى
النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا |
|
149.
|
S: |
Jelaskan perbedaan antara ibadah haji dengan ibadah umrah! |
J: |
Ibadah haji adalah mengunjungi Ka’bah/Makkah untuk melaksanakan ihram, tawaf,
sa’i, wukuf di Arafah, mabit di Mina, melontar jumrah dan tahallul. Sedangkan
ibadah umrah adalah pergi mengunjungi Ka’bah/Makkah untuk melaksanakan ihram,
tawaf, sa’i dan tahallul. |
|
150.
|
S: |
Sebutkan syarat-syarat wajib haji! |
J: |
1. Islam 2. Berakal 3. Baligh 4. Merdeka 5. Istiṭā’ah (mampu) |
|
151.
|
S: |
Menunaikan ibadah haji harus dilaksanakan pada bulan-bulan haji yang
sudah diketahui. Bacakan potongan ayat yang menjelaskan hal tersebut! |
J: |
{الْحَجُّ
أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا
فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ...} [البقرة: 197] |
|
152.
|
S: |
Berhaji ke Baitullah adalah ibadah khas. Oleh karena itu, selama
pelaksanaan haji tidak diperbolehkan berkata-kata kotor, berbantah-bantahan,
atau melakukan perbuatan keji lainnya. Bacakan potongan ayat yang menjelaskan
hal tersebut! |
J: |
{الْحَجُّ
أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا
فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ...} |
|
153.
|
S: |
Jelaskan perbedaan antara rukun haji dan wajib haji! |
J: |
Rukun haji adalah sesuatu yang harus dikerjakan dalam ibadah haji, apabila
tidak dikerjakan dapat menyebabkan tidak sahnya ibadah haji. Sedangkan wajib
haji adalah sesuatu yang harus dikerjakan dalam ibadah haji, apabila
ditinggalkan ibadah hajinya tetap sah tapi harus membayar dam. |
|
154.
|
S: |
Sebutkan macam-macam rukun haji ! |
J: |
1. Ihram 2. Wukuf di Arafah 3. Tawaf ifādlah 4. Sa’i 5. Mencukur rambut 6. Tertib |
|
155.
|
S: |
Sebutkan macam-macam wajib haji! |
J: |
1. Ihram dari mīqāt 2. Mabīt di Muzdalifah 3. Bermalam di Mina 4. Melontar jumrah Ulā, Wusṭā dan Aqabah 5. Menjauhkan diri dari hal-hal terlarang (muharramāt) 6. Tawaf wadā’ |
|
156.
|
S: |
Larangan bagi orang yang sedang ihram haji terbagi tiga, yaitu larangan
khusus bagi laki laki, larangan khusus bagi perempuan, dan larangan yang
sama-sama berlaku bagi laki-laki dan perempuan. Coba sebutkan empat larangan
yang berlaku bagi laki-laki dan juga bagi perempuan! |
J: |
1. Memakai wangi wangian 2. Menghilangkan rambut/mencabut rambut dari badan 3. Memotong kuku 4. Menikah atau menikahkan 5. Bersetubuh 6. Berburu |
|
157.
|
S: |
Sebutkan larangan khusus bagi laki-laki ketika ihram! |
J: |
Memakai pakaian yang berjahit dan menutup kepala |
|
158.
|
S: |
Sebutkan larangan khusus bagi perempuan ketika ihram! |
J: |
Menutup wajah dan dua telapak tangan |
|
159.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan haji ifrād? |
J: |
Mengerjakan ibadah haji terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan
mengerjakan ibadah umroh |
|
160.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan haji qirān? |
J: |
Mengerjakan ibadah haji dan umroh dalam satu niat dan satu pekerjaan
sekaligus |
|
161.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan haji tamattu'? |
J: |
Haji dengan cara menyelesaikan ibadah umroh terlebih dahulu kemudian
melaksanakan ihram haji. |
|
162.
|
S: |
Orang yang mengerjakan ibadah haji dengan cara tamattu’ atau qirān
wajib membayar dam. Coba sebutkan macam-macam dam dari haji tamattu’
atau qirān tersebut? |
J: |
a. Menyembelih seekor kambing yang sah untuk kurban b. Jika tidak mampu atau tidak menemukan kambing, maka diganti dengan
berpuasa selama 10 hari, 3 hari dilaksanakan selama pelaksanaan ibadah haji
dan 7 hari sisanya dilaksanakan setelah pulang ke kampung halaman. |
|
163.
|
S: |
Jamaah haji yang melaksanakan ibadah haji dengan cara tamattu’
diharuskan membayar dam. Bacakan potongan ayat tentang hal tersebut! |
J: |
{فَمَنْ
تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ
فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا
رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ} [البقرة: 196] |
|
164.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan dam? |
J: |
Dam secara bahasa adalah darah, sedangkan
menurut istilah adalah denda berupa binatang yang memenuhi syarat kurban atau
denda lain yang dapat menempati kedudukannya, seperti berpuasa atau memberi
makan orang miskin. |
|
165.
|
S: |
Berdasarkan hukumnya, dam terbagi menjadi berapa? Sebutkan! |
J: |
Empat, yaitu dam tartīb wa taqdīr, tartīb wa ta’dīl, takhyīr wa ta’dīl,
dan takhyīr wa taqdīr. (al-Bājury alā ibn Qāsim : 1/330) |
|
166.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan dam tartīb? |
J: |
Dam yang harus ditunaikan dan tidak boleh
diganti dengan dam yang lain kecuali tidak menemukan atau tidak mampu
menunaikannya |
|
167.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan dam takhyīr? |
J: |
Dam yang boleh diganti dengan dam yang lain,
sekalipun menemukan atau mampu menunaikan dam di atasnya |
|
168.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan dam taqdīr ? |
J: |
Dam pengganti yang telah ditentukan oleh hukum
syara’, tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih |
|
169.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan dam ta’dīl ? |
J: |
Dam pengganti yang nilainya setara |
|
170.
|
S: |
Sebutkan contoh dam tartīb wa taqdīr dan diperuntukkan untuk
siapa? |
J: |
1. Menyembelih seekor kambing 2. Berpuasa selama 10 hari, tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari sisanya
saat tiba di negerinya. Dam ini diperuntukkan untuk orang yang
mengerjakan haji tamattu’ atau qirān dan beberapa pelanggaran
wajib haji, seperti tidak berniat ihram dari mīqāt makānī, tidak mabīt di
Mina, tidak mabīt di Muzdalifah, tidak melontar jumrah, dan tidak
melaksanakan haji wadā’. |
|
171.
|
S: |
Sebutkan contoh dam tartīb wa ta’dīl dan diperuntukkan
untuk siapa? |
J: |
Menyembelih seekor unta, jika tidak mampu atau tidak menemukan diganti
dengan seekor sapi, jika tidak mampu diganti dengan tujuh ekor kambing, jika
tidak mampu diganti dengan memberi makan fakir miskin senilai seekor unta,
jika tidak mampu diganti dengan berpuasa sebanyak hitungan mud dari
makanan yang dibeli seharga seekor unta. Dam ini diperuntukkan bagi orang yang melakukan
hubungan suami istri sebelum tahallul awal |
|
172.
|
S: |
Sebutkan contoh dam takhyīr wa taqdīr dan diperuntukkan
untuk siapa? |
J: |
a. Menyembelih seekor kambing b. Puasa 3 hari c. Bersedekah tiga sha’ (dua belas mud) kepada 6 orang fakir
miskin Dam ini diperuntukkan bagi orang yang melakukan
larangan ihram, seperti memakai pakaian berjahit, membuang/menggunting/mencabut rambut atau
bulu, memotong kuku, dan memakai
wewangian |
|
173.
|
S: |
Sebutkan contoh dam takhyīr wa ta’dīl dan diperuntukkan
untuk siapa? |
J: |
Menyembelih binatang yang sebanding dengan binatang yang diburu, memberi
makan fakir miskin senilai harga binatang yang sebanding, berpuasa sebanyak
hitungan mud dari makanan yang dibeli seharga binatang yang sebanding. Dam ini diperuntukkan bagi orang yang berburu
atau membunuh binatang saat ihram |
|
174.
|
S: |
Berdasarkan faktor penyebabnya, dam terbagi menjadi dua yaitu dam nusuk dan dam
isā-ah. Apa yang dimaksud dengan dam nusuk? |
J: |
Dam yang dikenakan kepada orang yang melaksanakan haji tamattu’
atau qirān. |
|
175.
|
S: |
Berdasarkan factor penyebabnya, dam terbagi menjadi dua yaitu dam
nusuk dan dam isā-ah. Apa yang dimaksud dengan dam isā-ah? |
J: |
Dam yang dikenakan kepada orang yang melanggar
aturan atau melakukan kesalahan, seperti tidak mengerjakan salah satu wajib
haji atau melakukan hal yang diharamkan saat ihram. Dam ini juga dikenal
dengan istilah dam al-jabr |
|
176.
|
S: |
Dalam ibadah haji dikenal mīqāt zamānī dan mīqāt makānī.
Coba anda jelaskan tentang kedua mīqāt tadi! |
J: |
Mīqāt zamānī adalah waktu untuk
melakukan ibadah haji yaitu bulan Syawal, Dzulqa’dah dan Dzulhijah. Sedangkan
mīqāt makānī adalah tempat untuk memulai berihram bagi jamaah haji,
berdasarkan dari arah mana mereka datang. |
|
177.
|
S: |
Sebutkan mīqāt zamānī haji yang diterangkan dalam firman Allah
(QS. Al-Baqarah: 198). الْحَجُّ
أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا
فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ
اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا
أُولِي الْأَلْبَابِ (197) |
J: |
Syawal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah |
|
178.
|
S: |
Meskipun sebagian besar mīqāt makānī umrah tidak berbeda dengan mīqāt
makānī haji, ada kelompok jamaah haji/umrah yang miqatnya berbeda antara
haji dan umrah. Jamaah haji/umrah yang berada di manakah yang miqatnya
berbeda antara miqat haji dan miqat umrah?. Sebutkan masing-masing! |
J: |
Orang yang bermukim di Makkah. Miqat haji di
tanah haram, miqat umrah di luar tanah haram. |
|
179.
|
S: |
Ketika jamaah haji Indonesia berangkat dari Madinah menuju Makkah untuk
melaksanakan haji/umrah. Dari manakah mīqāt makānī mereka? |
J: |
Dzu al-hulaifah (bir Ali) |
|
180.
|
S: |
Sebutkan mīqāt makānī bagi para calon jamaah haji yang datang dari
Najd? |
J: |
Qarn al-manazil |
|
181.
|
S: |
Sebutkan nama mīqāt makānī bagi para calon jamah haji yang datang
dari arah Yaman! |
J: |
Yalamlam |
|
182.
|
S: |
Sebutkan salah satu hadis yang menjadi dasar penetapan mīqāt makānī
haji atau umroh ! |
J: |
عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ قَالَ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَّتَ لِأَهْلِ الْمَدِينَةِ ذَا
الْحُلَيْفَةِ وَلِأَهْلِ الشَّأْمِ الْجُحْفَةَ وَلِأَهْلِ نَجْدٍ قَرْنَ
الْمَنَازِلِ وَلِأَهْلِ الْيَمَنِ يَلَمْلَمَ هُنَّ لَهُنَّ وَلِمَنْ أَتَى
عَلَيْهِنَّ مِنْ غَيْرِهِنَّ مِمَّنْ أَرَادَ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ وَمَنْ
كَانَ دُونَ ذَلِكَ فَمِنْ حَيْثُ أَنْشَأَ حَتَّى أَهْلُ مَكَّةَ مِنْ مَكَّةَ.رواه البخاري |
|
183.
|
S: |
Sebutkan macam-macam tawaf ! |
J: |
a. Tawaf qudūm b. Tawaf ifādlah c. Tawaf wadā’ d. Tawaf tahallul e. Tawaf nadzar f. Tawaf sunah |
|
184.
|
S: |
Tawaf ada beberapa macam. Tawaf yang manakah yang dilakukan sebagai
bagian dari rukun haji? |
J: |
Tawaf ifādlah |
|
185.
|
S: |
Tawaf sunah apakah yang dilakukan jamaah haji saat pertama kali tiba di
Masjidil Haram? |
J: |
Tawaf qudūm |
|
186.
|
S: |
Tawaf apakah yang dilakukan jamaah haji saat akan meninggalkan tanah
haram Makkah? |
J: |
Tawaf wadā’ |
|
187.
|
S: |
Disunahkan salat sunah setelah selesai tawaf. Di manakah area sekitar Ka’bah yang dianjurkan
oleh Rasulullah untuk melaksanakan salat sunah tawaf di tempat tersebut? |
J: |
Di belakang maqam Ibrahim |
|
188.
|
S: |
Selain di Mina, di mana dan kapan mabit wajib dilakukan oleh jamaah haji?
|
J: |
Di Muzdalifah pada tanggal 10 Dzulhijah. |
|
189.
|
S: |
Pada tanggal 12 Dzulhijah jamaah haji wajib melontar jumrah pada tugu
yang terletak di Mina. Jumrah yang manakah yang dilempar dengan batu kerikil
pada tanggal itu? |
J: |
Jumrah ulā, wusṭā dan aqabah (ketiga jamarat) |
|
190.
|
S: |
Salah satu wajib haji adalah melontar jumrah aqabah. Kapan pelaksanaan
wajib haji tersebut? |
J: |
10 Dzulhijjah |
|
191.
|
S: |
Manakah di antara ketiga jamarat yang paling dekat dengan Ka’bah? |
J: |
Jumrah aqabah |
|
192.
|
S: |
Di dalam ibadah haji ada istilah nafar awal dan nafar tsani.
Apa yang
disebut dengan nafar awal? |
J: |
Nafar awal adalah jamaah haji
mabit (bermalam) di Mina selama dua hari kemudian meninggalkan Mina setelah
melontar jumrah sebelum terbenam matahari pada tanggal 12 Dzulhijjah (hari
kedua tasyrīq) |
|
193.
|
S: |
Di dalam ibadah haji ada istilah nafar awal dan nafar tsani.
Apa yang
disebut dengan nafar tsani? |
J: |
Nafar tsani adalah jamaah haji
mabit di Mina selama tiga malam (tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah) dan masih
melontar jumroh di hari terakhir tasyrīq tersebut |
|
194.
|
S: |
Sebutkan binatang yang dapat dijadikan kurban! |
J: |
1. Domba 2. Kambing 3. Sapi atau kerbau 4. Unta |
|
195.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan muamalat secara umum? |
J: |
Hukum-hukum syara’ yang berhubungan dengan hal duniawi, seperti jual
beli, sewa menyewa dan sejenisnya. |
|
196.
|
S: |
Salah satu pembahasan dalam fikih muamalat adalah al-bai’.
Apa yang dimaksud dengan al-bai’ ? |
J: |
Al-bai’ secara bahasa
adalah tukar menukar sesuatu. Sedangkan menurut istilah adalah transaksi tukar menukar harta yang
mengakibatkan beralihnya kepemilikan secara permanen atas suatu barang atau
jasa. (Qalyūby: 2/191) |
|
197.
|
S: |
Di antara dalil yang mendasari kebolehan transaksi jual beli adalah
firman Allah dalam surah al-Baqarah: 275. Bacakan potongan ayat dimaksud! |
J: |
وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ |
|
198.
|
S: |
Secara umum rukun al-bai’ itu ada tiga. Coba
anda sebutkan tiga rukun al-bai’ tersebut ! |
J: |
1.
‘Aqidain (pelaku transaksi), yaitu penjual (bā-i’) dan
pembeli (musytarī) 2.
Ma’qūd alaih (objek/komoditas dalam transaksi), yaitu barang
dagangan (mutsman) dan alat pembayaran (tsaman) 3.
Shīghah (bahasa transaksi), yaitu penawaran (ījāb) dan
persetujuan (qabūl) |
|
199.
|
S: |
Masing-masing rukun al-bai’ mempunyai syarat
tersendiri, termasuk di antaranya syarat sebagai penjual atau pembeli. Sebutkan
tiga syarat sebagai penjual atau pembeli tersebut! |
J: |
1.
Memiliki
kriteria sebagai orang yang sah melakukan transaksi menurut ketentuan syara’
(baligh, berakal, dan mampu menjalankan ajaran agama
serta mengelola hartanya dengan baik ) 2.
Melakukan
transaksi atas kemauan sendiri, tidak ada unsur paksaan atau tekanan dari
pihak lain. 3.
Beragama Islam
khusus bagi orang yang hendak membeli mushaf, kitab hadis, dan atsar para
salaf 4.
Tidak ada
unsur permusuhan khusus dalam kasus pembelian senjata |
|
200.
|
S: |
Di antara dalil yang menunjukkan bahwa penjual atau
pembeli harus memiliki kriteria sebagai orang yang sah melakukan transaksi (ahl
at-tasharruf) adalah firman Allah dalam surah al-Nisā’ : 6.
Bacakan ayat dimaksud! |
J: |
وَابْتَلُوا
الْيَتَامَى حَتَّى إِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَ فَإِنْ آنَسْتُمْ مِنْهُمْ
رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ وَلا تَأْكُلُوهَا إِسْرَافًا
وَبِدَارًا أَنْ يَكْبَرُوا وَمَنْ كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ وَمَنْ
كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ فَإِذَا دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ
أَمْوَالَهُمْ فَأَشْهِدُوا عَلَيْهِمْ وَكَفَى بِاللَّهِ حَسِيبًا |
|
201.
|
S: |
Di antara dalil yang menunjukkan bahwa penjual atau
pembeli harus melakukan transaksi atas kemauan sendiri, tidak ada unsur
paksaan atau tekanan dari pihak lain adalah firman Allah dalam surah al-Nisā’:
29. Bacakan ayat dimaksud! |
J: |
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ
تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا (29) |
|
202.
|
S: |
Sebutkan salah satu prinsip dasar jual beli yang dijelaskan dalam firman
Allah surah al-Nisā’: 29! يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ
تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا (29) |
J: |
Suka sama suka (suka rela) |
|
203.
|
S: |
Di antara
rukun jual beli adalah barang yang diperjual belikan. Anda diminta
menyebutkan tiga syarat barang yang diperjual belikan tersebut! |
J: |
1.
Suci atau bisa
disucikan dengan cara dibasuh 2.
Memiliki nilai
manfaat, baik menurut syara’ maupun secara urf. 3.
Dapat
diserahterimakan 4.
Berada dalam
kekuasaan/kewenangan pelaku transaksi. 5.
Keberadaan ma’qūd
alaih diketahui secara transparan oleh kedua belah pihak (Syarh al-yāqūt al-nafīs: 349) |
|
204.
|
S: |
Sebutkan hal-hal yang menyebabkan seseorang bisa
memiliki kewenangan atas suatu komoditas dalam transaksi jual beli ! |
J: |
1.
Faktor
kepemilikan (milk) 2.
Faktor
perwakilan (wakālah) 3.
Faktor
kekuasaan (wilāyah), karena berperan sebagai wali, seperti wali anak
kecil, anak yatim, orang gila, penerima wasiat, dan lain-lain. 4.
Faktor
legitimasi syariat (idzn as-syar’i), seperti penemu barang hilang (multaqiṭ). |
|
205.
|
S: |
Masing-masing rukun al-bai’ mempunyai syarat
tersendiri, termasuk shīghat bai’. Sebutkan empat
syarat dari shīghat bai’! |
J: |
1.
Ījāb dan qabūl tidak dipisah oleh pembicaraan lain
yang tidak ada kaitannya dengan akad atau diam yang lama 2.
Adanya
kesesuaian isi redaksi ījāb qabūl dalam hal jenis barang, bentuk,
sifat, jumlah, tempo, dan masanya. Misal “aku jual barang ini dengan harga
satu juta”, kemudian dijawab “ya, saya menerimanya dengan harga satu
juta tersebut”. 3.
Akad tidak
dibatasi oleh waktu. Misal “Aku jual barang ini kepadamu dengan harga
sekian selama sebulan”. 4.
Akad tidak
digantungkan dengan sesuatu yang lain. Misal “jika Zaid datang, aku jual
barang ini kepadamu”. 5.
Kedua belah
pihak tetap memenuhi syarat muta’āqidain sampai dengan proses qabūl
berlangsung 6.
Ījāb dan qabūl diucapkan dengan suara yang dapat
didengar oleh orang yang berada di dekatnya 7.
Menggunakan
khitab dan menyebutkan harga dengan jelas |
|
206.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan khiyār? |
J: |
Hak menentukan pilihan antara melanjutkan atau
membatalkan akad |
|
207.
|
S: |
Sebutkan macam-macam khiyār berdasarkan
karakteristiknya (ṭabīat al-khiyār)
! |
J: |
1.
Khiyār hukmy, yaitu khiyār yang keberadaannya murni karena
legitimasi dari syariat. Contoh yang tergolong khiyār hukmy adalah khiyār
aib, khiyār majlis, dan khiyār ru’yah 2. Khiyār irādy,
yaitu khiyār yang timbul dari keinginan dan kesepakatan orang yang
berakad. Contoh yang tergolong khiyār irādy adalah khiyār syarat
dan khiyār ta’yīn |
|
208.
|
S: |
Sebutkan macam-macam khiyār berdasarkan
tujuannya (ghāyat al-khiyār)
! |
J: |
1. Khiyār tarawwy/tasyahy, yaitu khiyār yang ditetapkan atas dasar
inisiatif (syahwah) pelaku transaksi, bukan atas dasar pertimbangan kondisi
barang yang tidak sesuai dengan perjanjian. Contoh yang tergolong khiyār
tarawwy adalah khiyār majelis dan khiyār syarat 2.
Khiyār nāqishah, yaitu khiyār yang ditetapkan atas dasar
pertimbangan kondisi barang yang tidak sesuai dengan perjanjian atau
ketentuan. Khiyār ini sering disebut dengan istilah khiyār aib.
|
|
209.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan khiyār majelis ? |
J: |
Khiyār mejelis
adalah hak pelaku transaksi untuk menentukan pilihan terbaik antara
melangsungkan atau membatalkan transaksi ketika kedua pihak masih berada di
majelis akad dan belum menjatuhkan pilihan. |
|
210.
|
S: |
Sampai kapan masa berlakunya khiyār majelis? |
J: |
Masa khiyār majelis akan berakhir sebab salah
satu dari dua hal, berpisah (tafarruq) atau menjatuhkan salah satu
pilihan (takhayur). Ketentuan masa khiyār majelis ini
berdasarkan sabda Rasulullah : البَيِّعَانِ بالخِيارِ ما لم يَتَفَرَّقَا، أو يقولُ أحدُهما للآخَرِ: اخْتَرْ |
|
211.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan khiyār syarat ? |
J: |
Khiyār syarat
adalah hak pelaku transaksi untuk menentukan pilihan terbaik antara
melangsungkan atau membatalkan transaksi atas dasar kesepakatan dua orang
pelaku transaksi terhadap sebuah syarat, yaitu berupa batas waktu tertentu.
Misal pembeli berkata kepada penjual “ saya akan membeli barang ini dengan
syarat saya diberi hak khiyār selama sehari atau tiga hari” |
|
212.
|
S: |
Sampai kapan masa berlakunya khiyār syarat? |
J: |
Batas maksimal masa khiyār syarat adalah tiga
hari tiga malam. Ketentuan batas waktu ini berdasarkan sabda Rasulullah : أَنْتَ بِالْخِيَارِ فِى كُلِّ سِلْعَةٍ ابْتَعْتَهَا
ثَلاَثَ لَيَالٍ Selain itu, tiga hari adalah masa yang secara lumrahnya
telah cukup untuk membuat pertimbangan secara matang. |
|
213.
|
S: |
Sebutkan empat hal yang menjadi syarat sahnya khiyār syarat ! |
J: |
1.
Muqayyad, yaitu waktu khiyār ditentukan dengan pasti,
tidak bersifat umum. Tidak sah kalau misalnya berkata: “sampai
aku bermusyawarah dengan keluarga” 2.
Ma’lūm yaitu waktu khiyār jelas. Tidak sah kalau
misalnya berkata: “sampai
beberapa hari ke depan” 3.
Muttashil bi al-syarṭ, yaitu terhitung sejak perjanjian syarat. Tidak sah
kalau misalnya berkata: “sampai tiga
hari terhitung dari besok” 4.
Mutawāliyah, yaitu penghitungan hari masa khiyār secara
berkesinambungan 5.
Maksimal tiga
hari tiga malam |
|
214.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan khiyār nāqishah/aib? |
J: |
Khiyār nāqishah/aib yaitu hak pelaku transaksi untuk menentukan pilihan terbaik antara
melangsungkan atau membatalkan transaksi ketika barang yang didapatkan tidak
sesuai dengan perjanjian, tidak sesuai dengan kondisi standar umum, atau
mengandung unsur manipulasi dari pihak penjual |
|
215.
|
S: |
Sebutkan dua kriteria aib yang bisa menyebabkan adanya
hak khiyār bagi pembeli! |
J: |
1.
Aib qadīm, yaitu aib yang telah ada sebelum transaksi, atau ada
setelah transaksi namun sebelum serah terima barang atau bersamaan dengan
waktu serah terima, atau aib tersebut ada setelah serah terima namun
merupakan akibat dari sebab yang terjadi sebelumnya. 2.
Aib yang
mengurangi fisik barang yang bisa meniadakan minat pelaku transaksi 3.
Aib yang dapat
mengurangi harga barang dari standart harga secara umum (qīmah) 4.
Aib yang tidak
wajar ditemukan pada jenis barang tersebut |
|
216.
|
S: |
Sampai kapan batas akhir hak khiyār aib ? |
J: |
Hak khiyār aib akan berakhir apabila setelah
menemukan aib terjadi hal-hal berikut : 1.
Tidak segera
mengembalikan barang 2.
Barang
tersebut telah dimanfaatkan, seperti dipakai, disewakan, dijual, dan
semacamnya. Karena tindakan tersebut mengindikasikan ridla dengan kondisi
barang dan memilih untuk melangsungkan transaksi. |
|
217.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan ribā? |
J: |
Ribā
secara bahasa adalah bertambah. Sedangkan menurut istilah adalah akad yang
terjadi atas transaksi barang tertentu yang tidak diketahui kesetaraannya
dalam standar syar’i ketika akad, atau disertai penundaan dalam serah terima
kedua barang atau salah satunya atau
transaksi pinjam meminjam yang menyaratkan pembayaran lebih. |
|
218.
|
S: |
Ribā diharamkan
oleh agama karena alasan-alasan di bawah, kecuali: a.
Mengandung eksploitasi
antara manusia. b.
Merugikan pihak yang
ditolong. c.
Ada unsur pemerasan. d.
Sudah ada sejak jaman
jahiliah. |
J: |
Sudah ada sejak jaman jahiliyah |
|
219.
|
S: |
Sebagai upaya pencegahan terjadinya penindasan orang yang kuat atas orang
yang lemah dalam bidang ekonomi, Islam memerintahkan kepada orang yang
bertakwa agar meninggalkan praktek ribā. Bacakan ayat Al-Qur’an
tentang perintah tersebut! |
J: |
يٰا اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوْا مَا بَقِيَ
مِنَ الرِّبٰوا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ |
|
220.
|
S: |
Sebagai upaya pencegahan terjadinya penindasan orang yang kuat atas orang
yang lemah dalam bidang ekonomi, Islam memerintahkan kepada orang yang
beriman agar tidak memakan harta ribā dengan berlipat ganda. Bacakan
ayat Al-Qur’an tentang perintah tersebut! |
J: |
يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰوا اَضْعَافًا
مُّضٰعَفَةً ۖ وَّاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ |
|
221.
|
S: |
Apa saja barang yang tergolong dalam māl ribawy ? |
J: |
1.
Enam jenis
barang yang secara eksplisit disebutkan dalam redaksi hadis tentang ribā,
yaitu emas, perak, gandum merah, gandum putih, kurma, dan garam 2.
Jenis barang
lain yang memiliki ‘illah
yang sama dengan enam barang di atas |
|
222.
|
S: |
Sebutkan syarat sah yang harus dipenuhi dalam
transaksi māl ribawy
agar tidak termasuk dalam prakek ribā! |
J: |
1.
Dalam
transaksi barang ribawy yang satu ‘illah dan sejenis, seperti beras dengan beras, maka
disyaratkan harus sepadan (tamātsul), kontan (hulūl), dan serah
terima (taqābudl) 2.
Dalam
transaksi barang ribawy yang satu ‘illah dan tidak sejenis, seperti emas dengan perak, maka
disyaratkan kontan (hulūl) dan serah terima (taqābudl) 3.
Dalam
transaksi barang ribawy yang illah-nya berbeda,
seperti emas dengan beras, maka tidak termasuk praktek ribā sehingga
tidak membutuhkan syarat seperti di atas. |
|
223.
|
S: |
Sebutkan macam-macam ribā! |
J: |
1. Ribā fadl 2. Ribā nasā’ 3. Ribā yad 4. Ribā qardl |
|
224.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan ribā fadhl? |
J: |
Transaksi atas harta ribawy yang sejenis dengan adanya kelebihan pada salah
satunya atau tidak diketahui kesetaraannya dalam standar syar’i ketika akad |
|
225.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan ribā nasā’ atau nasī'ah? |
J: |
Transaksi barang ribawy yang diadakan secara kredit (tidak kontan) |
|
226.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan ribā yad? |
J: |
Transaksi barang ribawy tanpa ada penyerahan dari kedua belah pihak atau salah satunya |
|
227.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan ribā qardl? |
J: |
Setiap hutang yang menyaratkan keuntungan tertentu kepada pihak pemberi
hutang |
|
228.
|
S: |
Jelaskan definisi dari al-qardl, baik secara
bahasa maupun istilah ! |
J: |
Al-Qardl
secara bahasa adalah memutus atau memastikan. Sedangkan menurut istilah
adalah memberikan hak milik atas sesuatu dengan perjanjian mengembalikan
sesuai kadar yang telah diberikan |
|
229.
|
S: |
Salah satu ajaran Islam dalam pemberdayaan kaum yang lemah adalah adanya
akad qardl. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjadi dasar hukum qardl! |
J: |
يٰاَيُّهَا الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُۗ
وَلْيَكْتُبْ بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِۖ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ اَنْ
يَّكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللّٰهُ فَلْيَكْتُبْ ۚ وَلْيُمْلِلِ الَّذِيْ
عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ رَبَّه وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْـًٔا ۗ
فَاِنْ كَانَ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيْهًا اَوْ ضَعِيْفًا اَوْ لَا
يَسْتَطِيْعُ اَنْ يُّمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّه بِالْعَدْلِۗ
وَاسْتَشْهِدُوْا شَهِيْدَيْنِ مِنْ رِّجَالِكُمْۚ فَاِنْ لَّمْ يَكُوْنَا
رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَّامْرَاَتٰنِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَۤاءِ اَنْ
تَضِلَّ اِحْدٰىهُمَا فَتُذَكِّرَ اِحْدٰىهُمَا الْاُخْرٰىۗ وَلَا يَأْبَ
الشُّهَدَۤاءُ اِذَا مَا دُعُوْا ۗ وَلَا تَسْـَٔمُوْا اَنْ تَكْتُبُوْهُ
صَغِيْرًا اَوْ كَبِيْرًا اِلٰى اَجَلِهۗ ذٰلِكُمْ اَقْسَطُ عِنْدَ اللّٰهِ وَاَقْوَمُ
لِلشَّهَادَةِ وَاَدْنٰى اَلَّا تَرْتَابُوْا اِلَّا اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً
حَاضِرَةً تُدِيْرُوْنَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَلَّا
تَكْتُبُوْهَاۗ وَاَشْهِدُوْا اِذَا تَبَايَعْتُمْ ۖ وَلَا يُضَاۤرَّ كَاتِبٌ
وَّلَا شَهِيْدٌ ەۗ وَاِنْ تَفْعَلُوْا فَاِنَّه فُسُوْقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا
اللّٰهَ ۗ وَيُعَلِّمُكُمُ اللّٰهُ ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ |
|
230.
|
S: |
Salah satu jenis transaksi dalam Islam adalah qardl. Dalam hadis
Nabi dijelaskan bahwa sebaik-baik orang yang berhutang adalah mereka yang
paling baik dalam melakukan pembayaran atau tidak menunda-nunda. Bacakan
hadis Nabi yang menegaskan hal tersebut! |
J: |
إنَّ خَيرَكم أحْسَنُكم قَضاءًا |
|
231.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan akad salam ? |
J: |
Salam secara
bahasa adalah menyegerakan dan mendahulukan. Sedangkan menurut istilah adalah
transaksi jual beli barang yang disifati dalam tanggungan dengan menggunakan
ucapan memesan dan sistem pembayaran secara cash di majelis akad. |
|
232.
|
S: |
Menjual sesuatu yang tidak dilihat barangnya hanya disebutkan
sifat-sifatnya, barang itu berada dalam tanggungan si penjual, sedangkan
pembeli sudah menyerahkan ra’s al-māl nya. Apa nama istilah jual beli
semacam itu dalam ilmu fikih ? |
J: |
Salam |
|
233.
|
S: |
Sebutkan rukun-rukun akad salam! |
J: |
1.
Muslim, yaitu pihak yang memesan (pembeli) 2.
Muslam ilaih, yaitu pihak yang menerima pesanan/bertanggung jawab
atas pengadaan barang pesanan (penjual) 3.
Muslam fīh, yaitu barang yang dipesan 4.
Ra’s al-māl, yaitu harga dari barang yang dipesan 5.
Shīghat, yaitu ījāb qabūl yang menunjukkan akad
pemesanan |
|
234.
|
S: |
Jelaskan definisi dari al-rahn
(gadai), baik secara bahasa maupun istilah ! |
J: |
Al-Rahn
secara bahasa adalah ketetapan atau menahan. Sedangkan menurut istilah adalah
menjadikan benda yang bernilai sebagai jaminan hutang yang nanti akan
dijadikan sebagai alat pembayar ketika terjadi kesulitan membayarnya. |
|
235.
|
S: |
Suatu barang yang dijadikan penguat kepercayaan dalam hutang piutang
disebut apa? |
J: |
Barang jaminan |
|
236.
|
S: |
Di antara salah satu lembaga keuangan syariah adalah pegadaian. Bacakan
potongan ayat Al-Qur’an yang menjadi dasar hukum gadai! |
J: |
وَاِنْ كُنْتُمْ عَلٰى سَفَرٍ وَّلَمْ تَجِدُوْا كَاتِبًا فَرِهٰنٌ
مَّقْبُوْضَةٌ ۗفَاِنْ اَمِنَ بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِى اؤْتُمِنَ
اَمَانَتَه وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ رَبَّه ۗ وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَۗ وَمَنْ
يَّكْتُمْهَا فَاِنَّه اٰثِمٌ قَلْبُه ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ |
|
237.
|
S: |
Jelaskan definisi dari al-hajr, baik secara
bahasa maupun istilah ! |
J: |
Al-Hajr
menurut bahasa adalah mencegah, menghalangi, atau mempersempit. Sedangkan
menurut istilah adalah membekukan hak seseorang untuk membelanjakan harta (tasaruf)
karena sebab tertentu |
|
238.
|
S: |
Pernyataan di bawah ini salah satunya termasuk rukun al-Hajr,
yaitu ….. a.
Pihak yang memberikan
kuasa. b.
Pihak yang diberi
kuasa. c.
Harta yang ditahan. d.
Shīghat/akad |
J: |
Harta yang ditahan |
|
239.
|
S: |
Jelaskan definisi dari al-shulh,
baik secara bahasa maupun istilah ! |
J: |
Al-shulh secara bahasa adalah
memutuskan sengketa secara damai. Sedangkan menurut istilah adalah akad yang
dapat menghasilkan solusi atas penyelesaian suatu sengketa الصُّلْحِ لُغَةً : قَطْعُ النِّزَاعِ سلميا وَشَرْعًا : عَقْدٌ يَحْصُلُ
بِهِ قَطْعُ المُنازَعةِ |
|
240.
|
S: |
Sebutkan rukun-rukun dari al-shulh
! |
J: |
1.
Mushālih/mudda’ā
alaih, yaitu pihak yang dituduh atau
diklaim oleh mudda’ī dan mengajukan perdamaian 2.
Mushālah/mudda’ī, yaitu pihak yang menuduh atau mengklaim haknya atas mudda’ā
alaih dan diajak berdamai 3.
Mushālah anhu, yaitu hak yang menjadi objek klaim atau tuduhan dan
akan diambil oleh pihak mushālih/mudda’ā alaih 4.
Mushālah‘alaih, yaitu materi yang oleh pihak mushālih/mudda’ā
alaih dijadikan sebagai pengganti atas haknya mushālah/mudda’ī
yang dia ambil 5.
Shīghat, yaitu transaksi dalam akad shuluh |
|
241.
|
S: |
Jelaskan definisi dari al-ḥawālah, baik secara
bahasa maupun istilah ! |
J: |
Al-ḥawālah secara
bahasa adalah perpindahan atau peralihan. Sedangkan menurut istilah adalah
pengalihan hak tagih piutang dari tanggungan seseorang kepada tanggungan
orang lain. الحوالة هي (بفتح الحاء أفصح من كسرها)، لغة التَحَوُّلُ
والإنْتِقَالُ وشرعا عَقْدٌ يَقْتَضِي نَقْلَ دَيْنٍ مِنْ ذِمَّةٍ إلى ذِمَّةٍ أُخْرَى |
|
242.
|
S: |
Jelaskan definisi dari al-dlamān, baik secara
bahasa maupun istilah ! |
J: |
Al-dlamān secara bahasa adalah kesanggupan. Sedangkan menurut
istilah adalah kesanggupan seseorang untuk menjamin hutang orang lain atau
menjamin pengembalian barang kepada pemiliknya atau kesanggupan menjamin
kehadiran orang yang terlibat kasus hukum الضمان وهو لغة الالتزام، وشرعا يقال لالتزام دين ثابت في ذمة الغير أو
إحضار عين مضمونة أو بدن من يستحق حضوره في مجلس الحكم ويقال للعقد الذي يحصل به
ذلك |
|
243.
|
S: |
Jelaskan definisi dari al-syirkah, baik secara bahasa maupun istilah ! |
J: |
Al-syirkah
secara bahasa adalah bercampur. Sedangkan menurut istilah adalah akad
kerjasama yang menyebabkan hak kepemilikan masing-masing mitra tidak lagi
bisa dibedakan secara fisik, melainkan secara persentase (syuyū’).
Misal milik A 50 % , milik B 30 %, dan milik C 20 %). |
|
244.
|
S: |
Sebutkan rukun-rukun dari al-syirkah! |
J: |
1.
Aqidain, yaitu pelaku syirkah yang mengadakan kontrak
kerjasama kemitraan dengan modalnya masing-masing 2.
Ma’qūd alaih, yaitu sesuatu yang diakad dalam akad syirkah 3.
Shīghah, yaitu bahasa transaksi dalam syirkah |
|
245.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan syirkah al-‘inān ? |
J: |
Kerja sama dua pihak atau lebih dengan menyertakan
modal (māl) masing-masing yang kemudian disatukan dan dikelola
bersama, sedangkan keuntungan atau kerugian dibagi sesuai persentase modal,
atau kerjasama dua pihak atau lebih dengan menyertakan modal masing-masing
untuk dikelola oleh salah satu pihak, dengan syarat pihak pengelola
mendapatkan laba lebih banyak daripada yang sekedar menyertakan modal.
kebolehan syirkah seperti ini disepakati oleh para ulama. (al-fiqh
alā al-madzāhib al-arba’ah ;
3/39) |
|
246.
|
S: |
Salah satu bentuk transaksi dalam Islam adalah kerjasama dua orang atau
lebih dalam suatu usaha yang populer dengan istilah syirkah atau musyārakah.
Di antara jenis syirkah adalah salah satu pihak menyertakan modal
tanpa ikut bekerja, sedangkan pengelolanya adalah anggota syirkah yang
lain. Apa nama kerjasama seperti ini dalam fikih muamalah? |
J: |
Syirkah māl atau syirkah ‘inān |
|
247.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan syirkah al-abdān ? |
J: |
Kerja sama antara dua orang atau lebih untuk
mengerjakan suatu proyek dengan tanpa menyertakan modal (hanya kontribusi
kerja tanpa ada kontribusi modal), sedangkan keuntungan atau kerugian dibagi
bersama sesuai kesepakatan. Seperti A seorang arsitek, B ahli konstruksi
bangunan, dan C mempunyai keahlian dalam bidang instalasi. Kemudian mereka
bermitra untuk mengerjakan proyek pembangunan sebuah gedung. |
|
248.
|
S: |
Bagaimana hukum dari syirkah al-abdān? |
J: |
Menurut ulama Syāfi’īyah, tidak diperbolehkan secara
mutlak, karena tidak ada istilah syirkah dalam bidang pekerjaan. Menurut Imam Mālik diperbolehkan jika pekerjaannya
tunggal, dan menurut Imam Abu Hanīfah boleh secara mutlak. |
|
249.
|
S: |
Salah satu bentuk transaksi dalam Islam adalah kerjasama dua orang atau
lebih dalam suatu usaha yang populer dengan istilah syirkah atau musyārakah.
Di antara praktek musyārakah adalah adanya kesepakatan bahwa salah
satu pihak akan menjual sahamnya kepada pihak lain secara bertahap. Apa nama
jenis musyārakah tersebut? |
J: |
Musyārakah mutanāqishah |
|
250.
|
S: |
Jelaskan definisi dari wakālah, baik secara
bahasa maupun istilah ! |
J: |
Wakālah
secara bahasa adalah penyerahan, sedangkan menurut istilah adalah memasrahkan
(mewakilkan) sesuatu yang bisa digantikan menurut syara’ kepada orang lain
agar dikerjakan ketika dia masih hidup. |
|
251.
|
S: |
Jasa penitipan uang
atau surah berharga, dimana pihak bank mendapat kuasa dari yang menitipkan untuk mengelola uang atau surah
berharga tersebut. Dalam ilmu fikih disebut apa? |
J: |
Wakālah (wakālah bi ‘iwadl) |
|
252.
|
S: |
Sebutkan macam-macam al-wakālah! |
J: |
a. Al-wakālah al-‘āmmah b. Al-wakālah al-khāsshah c. Al-wakālah al-muṭlaqah d. Al-wakālah al-muqayyadah |
|
253.
|
S: |
Apa yang dimaksud
dengan al-wakālah al-‘āmmah ? |
J: |
Wakālah
secara umum, tidak terbatas terhadap satu urusan. Seperti kata-kata; “saya
mewakilkan segala urusanku kepadamu“ |
|
254.
|
S: |
Apa yang dimaksud
dengan al-wakālah al-khāsshah ? |
J: |
Wakālah
yang tertentu terhadap suatu urusan. Seperti kata-kata; “kamu menjadi wakilku
dalam menjual aset kekayaanku“ |
|
255.
|
S: |
Akad wakālah –khususnya dalam wakālah
jual beli- ada dua model, yaitu wakālah muṭlaqah dan wakālah
muqayyadah. Apa yang dimaksud dengan wakālah muṭlaqah? |
J: |
Akad wakālah yang tidak dispesifikasi dengan
ketentuan-ketentuan khusus, baik dalam masalah harga, tempat, waktu, penjual,
atau pembelinya. |
|
256.
|
S: |
Akad wakālah –khususnya dalam wakālah
jual beli- ada dua model, yaitu wakālah muṭlaqah dan wakālah
muqayyadah. Apa yang dimaksud dengan wakālah muqayyadah? |
J: |
Akad wakalah yang dispesifikasi dengan
ketentuan-ketentuan khusus, baik dalam masalah harga, tempat, waktu, penjual,
atau pembelinya. |
|
257.
|
S: |
Jelaskan definisi dari ‘āriyah, baik secara
bahasa maupun istilah ! |
J: |
‘Ariyah
secara bahasa adalah barang pinjaman, sedangkan menurut istilah adalah
memperbolehkan seseorang untuk memanfaatkan barang yang memang boleh
dimanfaatkan tanpa megurangi fisik barang. |
|
258.
|
S: |
Jelaskan definisi dari qirādl secara istilah ! |
J: |
Qirādl secara istilah adalah akad kerja sama
berupa perwakilan dari pemilik modal atau investor (málik al-māl)
kepada pengelola (‘āmil) untuk meniagakan modalnya dengan sistem bagi
hasil sesuai kesepakatan. |
|
259.
|
S: |
Perjanjian antara Shāhib al-māl dengan pengusaha yang memerlukan
modal untuk menjalankan suatu proyek, menurut madzhab Hanafī disebut mudlārabah.
Apa nama istilah lain dari mudlārabah ini menurut madzhab Mālikī dan
Syāfi’ī? |
J: |
Qirādl |
|
260.
|
S: |
Jelaskan pengertian dari akad ijārah! |
J: |
Secara bahasa, ijārah adalah nama untuk upah (ujrah).
Sedangkan secara istilah ijārah adalah kontrak atas jasa atau manfaat
yang memiliki nilai ekonomis (maqshūdah), diketahui, legal
diserahkan-terimakan kepada orang lain, dengan menggunakan upah yang
diketahui. |
|
261.
|
S: |
Salah satu bentuk transaksi dalam Islam adalah ijārah/sewa
menyewa. Ada satu model ijārah yang menjanjikan beralihnya kepemilikan
obyek yang disewa kepada penyewa pada akhir masa sewa. Apa istilah sewa
menyewa seperti ini dalam fikih muamalah? |
J: |
Ijārah muntahiyah bi al-tamlīk |
|
262.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan ji’ālah? |
J: |
Ji’ālah adalah kesanggupan seseorang untuk memberikan upah yang
diketahui atas sayembara tertentu, baik berupa pekerjaan yang bisa dibatasi (ma’lūm)
atau tidak (majhūl), kepada orang yang telah ditentukan (mu'ayyan)
atau tidak (majhūl). |
|
263.
|
S: |
Menurut syara’ adalah perjanjian akan menyerahkan sejumlah uang atau
barang kepada orang yang berhasil melaksanakan suatu tugas, dalam istilah
ilmu fikih disebut apa ? |
J: |
Ju’ālah / ji’ālah |
|
264.
|
S: |
Salah satu jenis transaksi dalam fikih muamalah adalah ju’ālah.
Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjadi dasar hukum ju’ālah! |
J: |
قَالُوْا نَفْقِدُ صُوَاعَ الْمَلِكِ وَلِمَنْ جَاۤءَ بِه حِمْلُ بَعِيْرٍ
وَّاَنَا بِه زَعِيْمٌ |
|
265.
|
S: |
Jelaskan definisi dari musāqāh baik secara
bahasa maupun secara istilah ! |
J: |
Secara bahasa, musāqāh berarti pengairan (saqyu)
yang merupakan pekerjaan paling vital dalam akad ini. Sedangkan secara
bahasa, musāqāh adalah kontrak kerja sama antara pemilik pohon kurma
atau anggur (mālik) dengan pekerja (‘āmil) untuk mengairi dan
merawatnya dengan perjanjian hasil panen untuk kedua belah pihak. |
|
266.
|
S: |
Sebutkan empat rukun dari rukun-rukun dari akad musāqāh
! |
J: |
1.
Mālik, yaitu pemilik lahan dan tanaman 2.
‘Āmil, yaitu
pekerja yang bertugas mengairi dan merawat tanaman 3.
Maurid
al-'amal, yaitu obyek kerja dalam akad musāqāh 4.
‘Amal,
yaitu pekerjaan dalam akad musāqāh. 5.
Tsamrah, yaitu buah dari pohon atau tanaman yang menjadi obyek
kerja dalam akad musāqāh dan menjadi upah dari kerja 'āmil 6.
Shīghah, yaitu bahasa transaksi berupa ījāb dan qabūl
yang memuat perjanjian kontrak kerja sama antara pemilik pohon atau tanaman
dengan pekerja dengan sistem bagi hasil |
|
267.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan muzāra'ah? |
J: |
Secara bahasa, muzāra'ah adalah tanaman (zar'u).
Sedangkan menurut istilah adalah kontrak kerja sama antara pemilik tanah (mālik)
dengan pekerja ('āmil) untuk bercocok tanam, dengan benih berasal dari
pihak pemilik tanah dan hasil dibagi sesuai kesepakatan. |
|
268.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan mukhābarah ? |
J: |
Secara bahasa, mukhābarah adalah tanah yang
gembur (khibar). Sedangkan menurut istilah adalah kontrak kerja sama
antara pemilik tanah (mālik) dengan pekerja ('āmil) untuk
bercocok tanam, dengan benih berasal dari pihak pekerja dan hasil dibagi
sesuai kesepakatan. |
|
269.
|
S: |
Apa nama istilah dalam ilmu fikih, upaya membuka lahan baru berupa tanah
yang tidak bertuan menjadi tanah yang produktif ? |
J: |
Ihyā’ mawāt al-ardl |
|
270.
|
S: |
Umat Islam berserikat dalam tiga hal. Coba anda sebutkan tiga hal
tersebut! |
J: |
1. Air 2. Rumput 3. Api |
|
271.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan hibbah ? |
J: |
Secara bahasa, hibbah berasal dari akar kata “hubub” yang berarti tiupan, seolah barang yang diberikan
tertiup dari pemberi ke penerima. Atau dari akar kata “habba” yang
berarti terjaga, seolah pelakunya terjaga untuk melakukan kebajikan. Sedangkan secara istilah, hibbah secara khusus
adalah transaksi pemberian kepemilikan barang tanpa imbalan ketika pihak
pemberi masih hidup. Ada yang menambah redaksi “dan pemberian tersebut tidak wajib” agar berbeda dengan zakat, nafkah. kafarah,
dan nadzar. |
|
272.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan hadiah? |
J: |
Bentuk pemberian kepemilikan barang tanpa imbalan dengan
motif apresiasi (ikrāman). |
|
273.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan shadaqah? |
J: |
Bentuk pemberian kepemilikan barang tanpa imbalan
dengan motif ibadah (tsawāb) atau kebutuhan (hājah) penerima. |
|
274.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan risywah? |
J: |
Sesuatu yang diberikan kepada hakim atau selain hakim agar keputusannya
menguntungkan pihak pemberi atau mengikuti kemauan pihak pemberi. Definisi lain dari risywah adalah sesuatu yang diberikan karena
bertujuan menyalahkan sesuatu yang benar atau membenarkan sesuatu yang salah. (Mirqāt shu’ūd al-tashdīq : 74) |
|
275.
|
S: |
Apa yang dimaksud
dengan luqaṭah ? |
J: |
Secara bahasas, luqaṭah
berarti penemu atau barang temuan. Sedangkan secara istilah luqaṭah
adalah harta atau ikhtishāsh yang ditemukan di tempat yang tidak
bertuan, dalam keadaan terlantar dari pemiliknya akibat kelalaian, seperti
terjatuh, tertinggal, lupa atau tertidur, tidak berada di tempat penyimpanan
semestinya, tidak bisa menjaga diri, tidak dalam teritorial harbi dan tidak
diketahui pemiliknya |
|
276.
|
S: |
Luqaṭah adalah barang yang
didapat dari tempat yang tidak dimiliki oleh seorang pun. Hukum mengambil
barang luqaṭah ada lima macam. Coba anda sebutkan empat diantranya dengan sedikit
penjelasan! |
J: |
1.
Sunah bagi
orang yang percaya diri dengan sifat amanah yang dimilikinya, sebab termasuk
aksi kebajikan yang dianjurkan agama. Hal itu dimaksudkan agar luqaṭah
tidak jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab (khā'in). 2.
Wajib bagi
orang dengan karakter seperti di atas ketika memiliki asumsi kuat luqaṭah
akan mengalami kesia-siaan (dliyā’) jika tidak diambilnya dan tidak
ada orang lain yang amanah. 3.
Jawaz bagi
orang yang ketika mengambil luqaṭah bersifat amanah, namun tidak
percaya diri bisa mempertahankan karakter amanahnya di masa-masa mendatang. 4.
Makruh bagi
orang yang ketika mengambil luqaṭah bersifat tidak amanah. 5.
Haram bagi
orang yang yakin dirinya akan khianat atas tanggung jawab sebagai
seorang penemu luqaṭah (multaqiṭ). |
|
277.
|
S: |
Apa yang dimaksud
dengan wadī'ah? |
J: |
Secara bahasa, wadī'ah memiliki ambiguitas makna
antara menetapkan (istiqrār), meninggalkan (tarku), dan membiarkan
(taraffuh). Ketiga jenis makna tersebut terdapat dalam akad wadī'ah,
yakni menetapkan barang titipan, meninggalkan dan membiarkannya di tangan
orang yang dititipi. Secara istilah, wadī'ah adalah akad pemasrahan
dari seseorang kepada orang lain untuk menjaga barang tertentu dengan cara
tertentu. |
|
278.
|
S: |
Titipan dari suatu pihak ke pihak lain baik individu maupun golongan yang
harus dijaga dan dikembalikan setiap saat bila pemilik menghendakinya, dalam
istilah fikih disebut apa? |
J: |
Wadī’ah |
|
279.
|
S: |
Sebutkan
rukun-rukun dari akad wadī’ah ! |
J: |
1.
Mudī’, yaitu pihak yang menitipkan 2.
Wadī’, yaitu pihak yang dititipi 3.
Mūda’, yaitu barang titipan 4.
Shīghah, yaitu akad dalam wadī’ah |
|
280.
|
S: |
Di antara salah satu lembaga keuangan syariah adalah asuransi syariah.
Bacakan potongan ayat Al-Qur’an yang menjadi landasan hukum asuransi! |
J: |
يٰاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا
الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَا اٰۤمِّيْنَ
الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا
ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ
صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى
الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖ وَاتَّقُوا
اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ |
|
281.
|
S: |
Pengertian premi di dalam asuransi adalah……… a.
Anggota asuransi. b.
Iuran yang harus
dibayar anggota. c.
Uang yang diberikan
kepada anggota pada saat jatuh tempo. d.
Pernyataan kesepakatan
antara pihak asuransi dengan anggota |
J: |
b. Iuran yang
harus dibayar anggota |
|
282.
|
S: |
Para ulama ada yang mengharamkan asuransi alasanya sebagai berikut
kecuali…. a.
Asuransi secara tegas
diharamkan dalam Al-Qur’an. b.
Asuransi fungsinya sama
dengan judi. c.
Asuransi mengandung
unsur ribā. d.
Asuransi temasuk jual
beli yang tidak tunai. |
J: |
a. Asuransi
secara tegas diharamkan dalam Al-Qur’an |
|
283.
|
S: |
Apa yang dimasud
dengan washiyah ? |
J: |
Secara bahasa, washiyah adalah ishāl yang berarti menyambung. Sebab,
orang yang berwasiat seolah sedang menyambung kebajikannya ketika masih hidup
yaitu berupa pernyataan tabarru'-nya, dengan kebajikannya setelah mati, yaitu
berupa hak yang diserahkan kepada mūshā lah. Sedangkan secara istilah,
washiyah adalah pemberian suatu hak yang bersifat gratis (tabarru')
yang ditangguhkan dengan kematian |
|
284.
|
S: |
Apa yang dimaksud al-īshā’? |
J: |
Memberikan kuasa kepada seseorang untuk melaksanakan sesuatu yang akan
dilaksanakan sesudah yang memberikan kuasa meninggal dunia. |
|
285.
|
S: |
Jelaskan perbedaan
antara washiyah dan īshā’
! |
J: |
washiyah
didefinisikan sebagai tabarru’ atau pemberian suatu hak kepemilikan
secara gratis yang direalisasikan pasca kematian. Sedangkan istilah īshā’
didefinisikan sebagai membuat komitmen ('ahdu) atau menetapkan
otoritas tasaruf (itsbāt al-tasharruf) kepada pihak tertentu yang akan
merealisasikan urusan tertentu pasca kematian. |
|
286.
|
S: |
Sebutkan
rukun-rukun dari akad washiyah
! |
J: |
1.
Mūshī, yaitu pihak yang berwasiat 2.
Mūshā lah, yaitu pihak yang mendapatkan alokasi wasiat 3.
Mūshā bih, yaitu objek yang diwasiatkan 4.
Shīghah, yaitu bahasa transaksi dalam aqad |
|
287.
|
S: |
Salah satu cara untuk memperoleh hak milik adalah melalui khalafiyah.
Apa yang dimaksud dengan khalafiyah itu? |
J: |
Kepemilikan atas barang atau harta kekayaan yang diperoleh oleh seseorang
dari orang lain melalui pewarisan atau dlamān |
|
288.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan ilmu mawārits ? |
J: |
Ilmu yang membahas tentang ketentuan-ketentuan fikih
dan tata cara penghitungan yang dapat menyebabkan bagian masing-masing ahli
waris dapat diketahui dengan jelas. |
|
289.
|
S: |
Ilmu mawārits juga disebut dengan ilmu farāidl.
Apa yang dimaksud dengan farāidl ? |
J: |
Farāidl
adalah bentuk jamak dari kata fardlu. Secara bahasa fardlu
adalah ketentuan, sedangkan menurut syara’ adalah bagian yang telah
ditentukan untuk orang-orang yang berhak mendapatkannya |
|
290.
|
S: |
Sebutkan tiga unsur pokok dalam ilmu mawārits ! |
J: |
1.
Pembahasan
tentang orang-orang yang berhak menjadi ahli waris 2.
Pembahasan
tentang bagian masing-masing ahli waris 3.
Tata cara
pembagian tirkah |
|
291.
|
S: |
Sebutkan tiga rukun yang terdapat dalam hukum kewarisan
! |
J: |
1.
Muwarrits, yaitu orang yang mati
dengan meninggalkan harta atau hak yang bisa diwariskan (pewaris) 2.
Wārits, yaitu orang yang berhak
mendapatkan harta warisan karena ada sebab tertentu (ahli waris) 3.
Maurūts, yaitu segala sesuatu yang ditinggalkan oleh muwarrits,
baik berupa harta atau hak, seperti hak memanfaatkan barang sewaan. Maurūts
ini juga dikenal dengan istilah mīrāts, al-irtsu, dan tirkah. |
|
292.
|
S: |
Sebutkan tiga syarat yang harus terpenuhi dalam hukum
kewarisan ! |
J: |
1.
Muwarrits nyata telah meninggal, baik secara haqīqatan, hukman,
atau taqdīran 2.
Ahli waris
nyata masih hidup saat muwarrits meninggal, sekalipun masa hidupnya
hanya sebentar saja 3.
Diketahuinya
hubungan ahli waris dengan muwarrits, misal karena kekerabatan,
pernikahan, atau memerdekakan budak. |
|
293.
|
S: |
Sebutkan hal-hal yang menyebabkan seseorang berhak
menjadi ahli waris ! |
J: |
Hubungan kekerabatan, hubungan pernikahan yang sah,
hubungan karena pernah memerdekakan dari status budak (walā’), dan jihat
Islam. |
|
294.
|
S: |
Ahli waris yang hubungan kewarisannya karena suatu sebab, yaitu sebab
pernikahan atau memerdekakan budak, dikenal dengan istilah apa? |
J: |
Ahli waris sababiyah |
|
295.
|
S: |
Jihat Islam
merupakan salah satu sebab dalam kewarisan. Apa yang dimaksud dengan istilah
tersebut dan sebutkan dalil yang berhubungan dengannya ! |
J: |
Apabila tidak ada ahli waris yang berhak mendapatkan
atau masih ada sisa setelah harta dibagi, maka harta peninggalan atau sisa
harta peninggalan orang Islam diserahkan kepada bait al-māl sebagai warisan kepada orang-orang Islam secara umum.
Hal tersebut berdasarkan sabda Rasulullah : مَنْ تَرَكَ مَالًا فَلِوَرَثَتِهِ، وأنَا وَارِثُ مَنْ لَا وَارِثَ لَهُ ،
أعْقِلُ عَنْهُ وَأَرِثُهُ |
|
296.
|
S: |
Sebutkan hal–hal yang menyebabkan seseorang terhalangi
untuk mendapatkan harta warisan ! |
J: |
Hal–hal yang menyebabkan seseorang terhalangi untuk
mendapatkan harta warisan ada tiga, yaitu hamba sahaya, membunuh, dan berbeda
agama. |
|
297.
|
S: |
Apa istilah dalam ilmu fikih, jika ahli waris terhalangi untuk mendapatkan harta warisan karena ada yang mencegahnya seperti pembunuhan atau perbedaan agama ? |
J: |
Al-maḥrūm atau al-mamnū’ |
|
298.
|
S: |
Apa saja hak-hak yang berhubungan dengan harta peninggalan
mayit ? |
J: |
1.
Hak orang lain
yang berhubungan dengan harta benda saat mayit masih hidup, seperti barang
yang dijual tapi belum diserahkan. 2.
Hak mayit yang
harus ditunaikan terlebih dahulu sebelum tirkah dibagi, antara lain tajhīz
dan takfīn (mengurus dan mengafani mayit), membayar hutang mayit baik
hutang kepada manusia maupun hutang kepada Allah seperti zakat, dan
melaksanakan wasiat mayit. 3.
Hak ahli waris
atas sisa harta setelah dua jenis hak di atas diselesaikan |
|
299.
|
S: |
Di antara hal yang harus didahulukan sebelum pembagian harta waris adalah
hak-hak yang berkaitan dengan harta benda yang ditinggalkan pewaris (hak
kebendaan) seperti hak seorang penjual untuk menyerahkan barang yang dijual
atau hak penerima gadai terhadap barang gadaian. Sebutkan nama hak tersebut
dalam ilmu fikih! |
J: |
Al-ḥuqūq al-‘ainiyyah/ Hak ainiyyah. |
|
300.
|
S: |
Selain hak-hak yang berkaitan dengan orang lain, dalam harta warisan ada
juga hak-hak yang tidak berkaitan dengan orang lain tapi harus ditunaikan
terlebih dahulu sebelum harta waris dibagikan. Sebutkan! |
J: |
1. Tajhīz (pengurusan
mayit). 2. Membayar utang (Qadlā
al-dayn). 3. Melaksanakan wasiat
(Tanfīdz al-washiyah). 4. Membayar Zakat |
|
301.
|
S: |
Berapakah maksimal harta yang boleh diwasiatkan menurut syari’at? |
J: |
1/3 bagian |
|
302.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan istilah al-fardlu dalam
ilmu mawārits ? |
J: |
Ketentuan bagian
ahli waris yang sudah jelas/pasti berdasarkan nash atau ijma’ ulama, seperti
¼ atau ½. Bagian ini juga disebut al-furūdl al-muqaddarah. |
|
303.
|
S: |
Ada berapakah macam-macam bagian pasti (al-furūdl
al-muqaddarah) sebagaimana
disebutkan dalam Al-Qur’an? Sebutkan ! |
J: |
Ada enam, yaitu ½, ¼, 1/8, 2/3, 1/3, dan 1/6. |
|
304.
|
S: |
Angka-angka di bawah ini seluruhnya merupakan al-furūdl al-muqaddarah dalam
Al-Qur’an kecuali……………… a.
Setengah, seperempat,
seperdelapan b.
Sepertiga, seperenam,
dua pertiga c.
Seperempat,
seperdelapan, seperenam d.
Seperlima, seperenam,
seperdelapan |
J: |
Seperlima, seperenam, seperdelapan |
|
305.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan istilah ashabah dalam
ilmu mawārits ? |
J: |
Bagian ahli waris
yang tidak jelas/pasti (bagian sisa). Artinya besar kecilnya bagian ahli
waris tersebut tergantung sisa harta setelah dibagikan kepada ahli waris yang
mendapatkan bagian fardlu. Bahkan bisa saja mereka tidak mendapatkan
bagian karena sisa harta tidak ada. |
|
306.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan istilah dzawī al-furūdl dalam ilmu mawārits ? |
J: |
Ahli waris yang
mempunyai bagian yang sudah pasti/jelas, misal mendapatkan bagian ½ dari
tirkah. Artinya bagian mereka tidak akan bertambah atau berkurang dari ½
tirkah kecuali dalam masalah aul dan rad. Ahli waris ini juga
disebut ashḥāb al-furūdl. |
|
307.
|
S: |
Selain suami dan bapak, ahli waris laki-laki yang terdorong dzawil furūdl
adalah…… a.
Anak laki-laki b.
Saudara laki-laki seibu
sebapak c.
Saudara laki-laki seibu d.
Saudara laki-laki
sebapak |
J: |
Saudara laki laki seibu |
|
308.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan istilah dzawit ta’shīb
dalam ilmu mawārits? |
J: |
Ahli waris yang
mempunyai bagian yang tidak pasti (bagian sisa) |
|
309.
|
S: |
Ahli waris di bawah ini yang kemungkinan dapat berstatus sebagai dzū
fardlin atau sebagai ashabah atau sebagai dzū fardlin dan
ashabah sekaligus adalah? a. Ibu b. Bapak c. Suami d. Istri |
J: |
Bapak |
|
310.
|
S: |
Ahli waris di bawah ini yang dapat menggugurkan status bapak sebagai
ashabah adalah? a.
Suami b.
Anak perempuan c.
Anak laki-laki d.
Saudara laki-laki seibu
bapak |
J: |
Anak laki laki |
|
311.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan istilah dzawil arḥām
dalam ilmu mawārits? |
J: |
Kerabat mayit yang
tidak memiliki bagian fardlu dan ashabah. Seperti cucu mayit
dari anak perempuan (bint al-binti) |
|
312.
|
S: |
Sebutkan dua syarat anak perempuan berhak memperoleh 1/2 (setengah) dari
harta warisan! |
J: |
1. Ia tidak mempunyai saudara laki-laki muashshib (anak laki-laki
dari si mayit). 2. Ia hanya seorang diri saja |
|
313.
|
S: |
Seorang meninggal dunia dengan ahli waris seorang anak perempuan, suami
dan bapak. Berapakah bagian untuk anak perempuan? |
J: |
Anak perempuan mendapat ½ bagian |
|
314.
|
S: |
Bacakan potongan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa anak perempuan mendapat bagian ½ dari harta
peninggalan ! |
J: |
وَاِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ |
|
315.
|
S: |
Sebutkan potongan ayat yang menegaskan bahwa anak perempuan
berpeluang mendapatkan bagian 2/3 ! |
J: |
فَإِنْ كُنَّ نِسَاءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ |
|
316.
|
S: |
Bacakan potongan ayat yang menegaskan bahwa anak perempuan mendapat
warisan separuh dari yang diperoleh anak laki-laki! |
J: |
{يُوصِيكُمُ
اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ...}
[النساء: 11] |
|
317.
|
S: |
Sebutkan potongan ayat yang menegaskan bahwa suami
berpeluang mendapatkan bagian ½ ! |
J: |
ولَكُمْ نِصْفُ مَا تَرَكَ أَزْوَاجُكُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ
لَهُنَّ وَلَدٌ |
|
318.
|
S: |
Sebutkan potongan ayat yang menegaskan bahwa suami
berpeluang mendapatkan bagian ¼ ! |
J: |
فَإِنْ كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْنَ مِنْ
بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِينَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ |
|
319.
|
S: |
Sebutkan potongan ayat yang menegaskan bahwa istri
berpeluang mendapatkan bagian 1/4 ! |
J: |
وَلَهُنَّ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْتُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَكُمْ وَلَدٌ |
|
320.
|
S: |
Siapa saja ahli waris yang berpeluang mendapatkan
bagian 1/8 ? Dan sebutkan potongan ayat yang menegaskan hal tersebut ! |
J: |
Istri, jika ada far’ al- wārits. Adapun ayat yang menegaskan hal tersebut adalah : فَإِنْ كَانَ لَكُمْ وَلَدٌ فَلَهُنَّ الثُّمُنُ مِمَّا
تَرَكْتُمْ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوصُونَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ |
|
321.
|
S: |
Sebutkan potongan ayat yang menegaskan bahwa saudari
kandung berpeluang mendapatkan bagian ½ ! |
J: |
يَسْتَفْتُونَكَ قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلَالَةِ إِنِ امْرُؤٌ
هَلَكَ لَيْسَ لَهُ وَلَدٌ وَلَهُ أُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَ وَهُوَ
يَرِثُهَا إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهَا وَلَدٌ |
|
322.
|
S: |
Sebutkan potongan ayat yang menegaskan bahwa saudari
kandung berpeluang mendapatkan bagian 2/3 ! |
J: |
فَإِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثَانِ مِمَّا تَرَكَ |
|
323.
|
S: |
Sebutkan potongan ayat yang menegaskan bahwa ibu
berpeluang mendapatkan bagian 1/3 ! |
J: |
فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلَدٌ وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلأمِّهِ الثُّلُثُ |
|
324.
|
S: |
Sebutkan potongan ayat yang menegaskan bahwa ibu
berpeluang mendapatkan bagian 1/6 ! |
J: |
وَلأبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِنْ كَانَ
لَهُ وَلَدٌ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ فَلأمِّهِ السُّدُسُ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ
يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ |
|
325.
|
S: |
Sebutkan potongan ayat yang menegaskan bahwa
saudara/saudari seibu berpeluang mendapatkan bagian 1/3 ! |
J: |
فَإِنْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ فَهُمْ شُرَكَاءُ فِي الثُّلُثِ مِنْ
بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصَى بِهَا أَوْ دَيْنٍ غَيْرَ مُضَارٍّ وَصِيَّةً مِنَ
اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَلِيمٌ |
|
326.
|
S: |
Sebutkan potongan ayat yang menegaskan bahwa
saudara/saudari seibu berpeluang mendapatkan bagian 1/6 ! |
J: |
وَإِنْ كَانَ رَجُلٌ يُورَثُ كَلالَةً أَوِ امْرَأَةٌ وَلَهُ أَخٌ أَوْ
أُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ |
|
327.
|
S: |
Sebutkan potongan ayat yang menegaskan bahwa bapak
berpeluang mendapatkan bagian 1/6 ! |
J: |
وَلأبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِنْ كَانَ
لَهُ وَلَدٌ |
|
328.
|
S: |
Sebutkan ahli waris yang memperoleh bagian 2/3 (dua pertiga)! |
J: |
1. Anak perempuan dua
orang atau lebih dan mereka tidak mewarisi bersama saudara laki-lakinya. 2. Cucu perempuan dua
orang atau lebih dan mereka tidak mewarisi bersama saudara laki-lakinya. 3. Saudara perempuan
kandung dua orang atau lebih dan mereka tidak mewarisi bersama saudara
laki-lakinya. 4. Saudara perempuan
seayah dua orang atau lebih dan mereka tidak mewarisi bersama saudara
laki-lakinya. |
|
329.
|
S: |
Kapan cucu perempuan dalam pembagian warisan itu mendapat bagian 2/3 jika
ia tidak terhijāb? |
J: |
Jika dua orang atau lebih, tidak ada cucu laki laki, dan
anak perempuan tidak lebih dari satu |
|
330.
|
S: |
Dua ahli waris di bawah
ini yang keduanya ada kemungkinan mendapat seperempat bagian adalah…… A. Ibu atau bapak B. Suami atau isteri C. Bapak atau suami D. Ibu atau isteri |
J: |
Suami atau istri |
|
331.
|
S: |
.وَلَهُنَّ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْتُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ
لَكُمْ وَلَدٌ...} [النساء: 12] Siapakah yang mendapat seperempat dalam ayat tersebut? |
J: |
Istri |
|
332.
|
S: |
Selain ibu, ahli waris perempuan di bawah ini yang kemungkinan mendapat sepertiga
bagian adalah……… a.
Istri b.
Saudara perempuan seibu
sebapak c.
Saudara perempuan
sebapak d.
Saudara perempuan seibu |
J: |
Saudara perempuan seibu |
|
333.
|
S: |
Saudara perempuan sebapak berhak mendapat 1/6 (seperenam) bagian jika bersama-sama
dengan….. a. Seorang saudara perempuan seibu sebapak b. Dua orang saudara perempuan seibu sebpaka atau lebih c. Seorang saudara laki laki seibu sebapak d. Saudara laki laki sebapak |
J: |
Seorang saudara perempuan seibu sebapak |
|
334.
|
S: |
Bagian ibu dalam warisan akan berkurang dari 1/3 menjadi 1/6 jika bersama
ahli waris lain. Ahli waris mana yang dapat mengubah bagian ibu tersebut? |
J: |
1.
Anak 2.
Cucu 3.
dua orang saudara atau
lebih (laki-laki atau perempuan, seibu
sebapak, sebapak atau seibu) |
|
335.
|
S: |
Jika ahli waris hanya terdiri dari cucu perempuan dan seorang anak
perempuan maka bagian cucu perempuan adalah…….. a.
Setengah bagian b.
Seperempat bagian c.
Sepertiga bagian d.
Seperenam bagian |
J: |
Seperenam bagian |
|
336.
|
S: |
Bagian di bawah ini yang mungkin diterima oleh saudara perempuan seibu
sebapak dan juga oleh saudara perempuan sebapak adalah? a.
⅔ 1/6 Ashabah c. ½
1/6 Ashabah b.
½ ⅔ Ashabah d. ½
⅓ ⅔ Ashabah |
J: |
½, ⅔, Ashabah |
|
337.
|
S: |
Ahli waris di bawah ini yang dapat menjadi ashabah ma’ al-ghair jika bersama cucu perempuan adalah? a.
Cucu laki-laki c. Anak perempuan b.
Saudara laki-laki
sebapak d. Saudara perempuan
sebapak |
J: |
Saudara perempuan sebapak |
|
338.
|
S: |
Sebutkanlah ahli waris yang dapat menyebabkan saudara perempuan seibu
sebapak menjadi ashabah ma'al ghair! |
J: |
Anak perempuan atau cucu perempuan |
|
339.
|
S: |
Ahli waris di bawah ini yang keduanya ada kemungkinan menjadi ashabah
bi al-ghair dan juga dapat menjadi ashabah ma’ al-ghair adalah? a. Anak perempuan dan cucu perempuan b. Saudara perempuan seibu sebapak dan saudara perempuan sebapak c. Anak perempuan dan saudara perempuan seibu sebapak d. Cucu perempuan dan saudara perempuan sebapak |
J: |
Saudara perempuan seibu sebapak dan saudara perempuan sebapak |
|
340.
|
S: |
Saudara perempuan sebapak dapat berubah dari ahli waris dzawil furūdl menjadi ashabah bil ghair. Sebutkan
ahli waris yang dapat menjadikannya ashabah bil ghair! |
J: |
Saudara laki laki sebapak |
|
341.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan istilah al-hajbu dalam
ilmu mawārits ? |
J: |
al-hajbu secara
bahasa adalah tercegah, sedangkan menurut istilah adalah tercegahnya ahli
waris untuk mendapatkan harta warisan baik secara keseluruhan maupun sebagian
disebabkan ada ahli waris lain yang tidak bisa bersekutu dalam bagiannya. |
|
342.
|
S: |
Di antara ahli waris ada yang tidak memperoleh bagian harta waris karena
terhalang oleh ahli waris lain yang hubungannya dengan pewaris lebih dekat
atau lebih kuat. Sebutkan istilah untuk kasus tersebut dalam ilmu mawārits! |
J: |
Al-mahjūb |
|
343.
|
S: |
Sebutkan macam-macam al-hajbu lengkap
dengan definisi masing-masing ! |
J: |
1.
Hajb al-nuqshān, yaitu berkurangnya bagian ahli waris disebabkan ahli
waris lain 2.
Hajb al-hirmān, yaitu tercegahnya ahli waris untuk mendapatkan harta
warisan secara keseluruhan disebabkan ahli waris lain |
|
344.
|
S: |
Ahli waris di bawah ini
termasuk dalam kelompok ahli waris yang tidak pernah terhijāb hirmān, kecuali ….. A. Bapak B. Suami C. Saudara laki-laki seibu D. Isteri |
J: |
Saudara laki laki seibu |
|
345.
|
S: |
Ahli waris di bawah ini yang menghijāb saudara perempuan seibu adalah……. A.
Bapak B.
Ibu C.
Suami D.
Saudara perempuan
sebapak. |
J: |
Bapak |
|
346.
|
S: |
Sebutkan ahli waris yang menghijāb saudara perempuan seibu sebapak! |
J: |
a. Anak laki laki b. Cucu c. Bapak |
|
347.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan perbandingan mumātsalah/tamātsul
dalam ilmu mawārits? |
J: |
Perbandingan dua angka penyebut yang sama, seperti 2
dengan 2, 6 dengan 6. Angka yang dijadikan asal masalah adalah salah satunya |
|
348.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan perbandingan mudākhalah/tadākhul
dalam ilmu mawārits? |
J: |
Perbandingan dua angka penyebut yang berbeda, tapi
angka terbesar dapat habis bila dikurangi dengan angka terkecil atau angka
terbesar bisa dibagi dengan angka terkecil, seperti 6 dengan 2, 6 dengan 3.
Angka yang dijadikan asal masalah adalah angka yang terbesar |
|
349.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan perbandingan mubāyanah/tabāyun
dalam ilmu mawārits? |
J: |
Perbandingan dua angka penyebut yang berbeda, angka terbesar
tidak bisa dibagi dengan angka terkecil, dan keduanya juga tidak bisa dibagi
dengan angka yang sama kecuali angka 1, seperti 4 dengan 3. Angka yang
dijadikan asal masalah adalah hasil perkalian dari dua angka tersebut. |
|
350.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan perbandingan muwāfaqah/tawāfuq
dalam ilmu mawārits? |
J: |
Perbandingan dua angka penyebut yang berbeda, angka
terbesar tidak bisa dibagi dengan angka terkecil, tapi masing-masing keduanya
bisa dibagi dengan angka yang sama seperti 4 dengan 6. Angka 6 tidak bisa
dibagi dengan angka 4, tapi angka 6 dan 4 sama sama bisa dibagi dengan angka
2. Angka 2 inilah yang dikenal dengan istilah wifiq. Angka yang
dijadikan asal masalah adalah angka yang terbesar dibagi angka wifiq
lalu dikalikan angka terkecil (6 : 2 x 4 ) atau sebaliknya. |
|
351.
|
S: |
Mempunyai arti dua hal yang terang, yakni dua masalah waris yang sangat
populer seperti bintang yang bersinar terang benderang. Yakni pembagian
waris, ibu mendapat bagian 1/3 (sepertiga) dari sisa harta warisan (tsuluts
al-bāqy) setelah dibagikan kepada suami atau istri,
bukan 1/3 (sepertiga) dari seluruh harta. Apa istilah dari hal tersebut ? |
J: |
Gharrāwain |
|
352.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan masalah akdarīyah dalam ilmu mawārits? |
J: |
Daftar ahli waris yang terdiri dari suami, ibu, kakek,
dan saudari kandung atau saudari sebapak. Khusus dalam masalah ini, suami
mendapatkan bagian 1/2, ibu mendapatkan bagian 1/3, kakek mendapatkan bagian 1/6, dan saudari
kandung atau saudari sebapak mendapatkan bagian 1/2. |
|
353.
|
S: |
Di antara masalah syādz dalam fikih mawārits adalah masalah akdarīyah. Mengapa masalah tersebut diberi nama akdarīyah? |
J: |
Masalah ini diberi nama akdarīyah yang bermakna
keruh karena ketentuan tersebut mengeruhkan madzhab Zaid Ibn Tsabit. Saudari
kandung/sebapak yang seharusnya mendapatkan sisa, oleh Zaid Ibn Tsabit diberi
bagian 1/2. Akibatnya masalah tersebut berubah menjadi masalah aul. Akdarīyah
juga bermakna merugikan, karena kakek menyebabkan berkurangnya bagian
saudari. Dalam riwayat lain, istilah akdarīyah dinisbatkan kepada
daerah Akdar,
karena yang bertanya berasal dari sana. Masalah
akdarīyah ini merupakan salah satu masalah yang populer. Karena ketika
bersama dengan kakek, saudari kandung atau sebapak tidak pernah mendapatkan
bagian fardlu kecuali dalam masalah ini. Oleh karena itu, ada yang
menamainya dengan masalah al-gharrā’. (Cukup
menjawab salah satunya) |
|
354.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan masalah musytarakah/musyarrakah
dalam ilmu mawārits? |
J: |
Daftar ahli waris yang terdiri dari suami, ibu atau
nenek, saudara kandung dan dua orang saudara/saudari seibu. Berdasarkan
ketentuan asal, suami mendapatkan1/2, Ibu 1/6, saudara kandung ashabah,
dan sauadara/saudari seibu mendapatkan bagian 1/3. Jika mengacu kepada
ketentuan ini, saudara kandung tidak mendapatkan bagian apa-apa, karena tidak
ada sisa harta sama sekali. Namun Sayyidina Umar, Utsman, Zaid Ibn Tsabit,
Imam Malik dan Imam Syafi’i membuat kebijakan baru, yaitu menjadikan bagian
saudara/saudari seibu sebagai bagian bersama.
|
|
355.
|
S: |
Di antara masalah syādz dalam fikih mawārits adalah
masalah musytarakah/musyarrakah. Mengapa masalah tersebut diberi nama musytarakah/musyarrakah? |
J: |
Masalah ini diberi
nama musytarakah/musyarrakah
yang bermakna bersekutu karena bagian 1/3 yang asalnya merupakan bagian
saudara/saudari seibu dijadikan bagian bersama antara saudara/saudari seibu
dengan saudara kandung tanpa ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
Masalah ini juga dikenal dengan istilah hajarīyah atau himārīyah. |
|
356.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan masalah gharrāwain dalam ilmu mawārits? |
J: |
Daftar ahli waris yang terdiri dari suami, bapak, dan
ibu atau istri, bapak, dan ibu. Khusus dalam masalah ini suami mendapatkan
bagian 1/2 , istri 1/4, ibu 1/3 dari sisa dan bapak 2/3 dari sisa. |
|
357.
|
S: |
Di antara masalah syādz dalam fikih mawārits adalah
masalah gharrāwain. Mengapa masalah
tersebut diberi nama gharrāwain? |
J: |
Masalah ini diberi nama gharrāwain yang bermakna dua hal yang terang karena keduanya sangat populer seperti
halnya bintang yang bersinar terang benderang. Masalah ini juga diberi nama umariyatain
karena diputuskan oleh Sayyidina Umar. Pendapat beliau kemudian diikuti oleh
Sayyidina Utsman, Zaid Ibn Tsabit, dan Ibn Mas’ud. |
|
358.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan masalah aul dalam ilmu mawārits
? |
J: |
Aul secara
bahasa adalah melampaui batas, sedangkan menurut istilah adalah jumlah sihām
lebih besar dari pada asal masalah, sehingga pendapatan masing-masing
ahli waris menjadi berkurang |
|
359.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan masalah radd dalam ilmu mawārits ? |
J: |
Jumlah sihām lebih kecil dari pada asal
masalah, sehingga pendapatan masing-masing ahli waris selain suami dan
istri menjadi bertambah. Dalam redaksi yang lain, masalah radd
adalah mengembalikan sisa pembagian harta kepada dzawil furūdl selain
suami dan istri. |
|
360.
|
S: |
Jelaskan rukun (syarat) terjadinya radd ! |
J: |
Kasus atau masalah radd tidak akan terjadi kalau tidak memenuhi rukun
(syarat) ini: Pertama, adanya pemilik fardl (shāhib al-fardl). Kedua, adanya
sisa harta warisan. Ketiga, tidak adanya ahli waris ashabah. |
|
361.
|
S: |
Hukum asal nikah adalah jawaz. Namun dapat berubah menjadi wajib, sunah,
makruh dan haram. Hal itu tergantung niat dan keadaan orang yang akan melaksanakannya. Kapan nikah
itu hukumnya menjadi wajib? |
J: |
Ketika seseorang sudah mampu memberi nafkah dan khawatir terjerumus dalam
perbuatan zina |
|
362.
|
S: |
Seorang laki-laki menikahi seorang wanita disebabkan empat hal. Coba anda
sebutkan empat hal tersebut ! |
J: |
1.
Karena hartanya 2.
Karena keturunannya
(kebangsawanannya) 3.
Karena kecantikannya 4.
Karena agama dan budi
pekertinya |
|
363.
|
S: |
Sebutkan macam-macam rukun nikah ! |
J: |
1.
Calon suami 2.
Calon istri 3.
Wali 4.
Dua orang saksi 5.
Ījāb qabūl (serah terima) |
|
364.
|
S: |
Saksi dalam pernikahan hendaklah terdiri dari dua orang laki-laki.
Apabila hanya ada satu laki-laki, maka harus ada dua orang perempuan sebagai
tambahannya. Bacakan potongan ayat yang menegaskan hal tersebut! |
J: |
{...
وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ
فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ
إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى ...} [البقرة: 282] |
|
365.
|
S: |
Salah satu rukun nikah adalah adanya wali dan dua orang saksi yang adil.
Bacakan hadis Nabi yang menjelaskan tentang hal tersebut! |
J: |
لَانِكَاحَ إِلَّابِوَلِيٍّ وَشَاهِدَىْ عَدْلٍ |
|
366.
|
S: |
Dalam perwalian pernikahan ada dua jenis wali. Sebutkan kedua jenis wali tersebut! |
J: |
Wali nasab dan wali hakim |
|
367.
|
S: |
Terdapat dua orang dalam susunan wali nikah yang memiliki hak boleh
memaksa. Apakah istilah dalam ilmu fikih bagi wali yang boleh memaksa
tersebut? |
J: |
Wali mujbir |
|
368.
|
S: |
Sebutkan wali nikah yang dikenal sebagai wali mujbir! |
J: |
Ayah dan kakek |
|
369.
|
S: |
Seorang
perempuan telah meminta kepada walinya untuk dinikahkan dengan seorang
laki-laki yang setingkat (kufu), tapi wali keberatan dengan tidak ada alasan. Apa sebutan untuk wali tersebut
dan siapa yang berhak menikahkannya? |
J: |
Wali ‘adlal, dinikahkan oleh wali hakim |
|
370.
|
S: |
Sebagai tahap awal dalam sebuah pernikahan, sebelum meminang dianjurkan
mengetahui calon terlebih dahulu. Dalam ilmu fikih, apa istilah yang
digunakan untuk aktivitas memandang (mengetahui) calon pendamping dan meminang tersebut? |
J: |
Memandang (mengetahui) calon pendamping dikenal dengan istilah nazhar. Sedangkan meminang dikenal dengan istilah khiṭbah. |
|
371.
|
S: |
Dalam hal tertentu pria dapat meminang wanita dengan sindiran (kināyah).
Bacakan potongan ayat yang membolehkan pihak pria meminang dengan cara
sindiran (kināyah)! |
J: |
{وَلَا
جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا عَرَّضْتُمْ بِهِ مِنْ خِطْبَةِ النِّسَاءِ أَوْ
أَكْنَنْتُمْ فِي أَنْفُسِكُمْ} [البقرة: 235] |
|
372.
|
S: |
Allah berfirman (al-Nisā’ : 4) وَآَتُوا
النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ
نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا Perintah apakah yang terkandung dalam ayat di atas? |
J: |
Pemberian mahar dari seorang suami kepada istrinya |
|
373.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan mahar musammā? |
J: |
Mahar yang disebut dalam akad atau sesudahnya dengan didasari saling
rela, atau mahar yang disepakati oleh suami istri |
|
374.
|
S: |
Jika mahar tidak disebutkan dalam akad nikah, maka jenis dan kadarnya
ditetapkan sebanding dengan mahar saudara perempuan terdekat. Apa istilah mahar seperti hal tersebut? |
J: |
Mahar mitsil |
|
375.
|
S: |
Jelaskan
perbedaan antara muhrim dengan maḥram! |
J: |
1. Maḥram adalah orang/wanita
yang tidak halal dinikahi 2. Muhrim adalah orang yang
sedang berihram haji atau umrah. |
|
376.
|
S: |
Perempuan yang haram dinikahi (maḥram) terbagi menjadi dua
kategori, yaitu muabbad dan muaqqat. Apa yang dimaksud dengan maḥram
muabbad? |
J: |
Perempuan yang haram dinikahi selama-lamanya, bagaimana pun situasi dan
keadaannya. |
|
377.
|
S: |
Apa saja factor yang menyebabkan seseorang menjadi maḥram muabbad? |
J: |
ü
Faktor kekerabatan ü
Faktor perkawinan ü
Faktor radla’
(persusuan). |
|
378.
|
S: |
Sebutkan lima golongan perempuan yang tergolong maḥram muabbad karena faktor kekerabatan! |
J: |
1.
Ibu, nenek dari pihak
ibu, nenek dari pihak bapak terus ke atas 2.
Anak perempuan, cucu
perempuan terus ke bawah 3.
Saudara perempuan, baik
seayah-seibu, seayah, maupun seibu. 4.
Anak perempuan dari saudara laki-laki
(keponakan), baik saudara seayah-seibu, seayah, atau seibu. 5.
Anak perempuan dari
saudara perempuan (keponakan), baik saudara seayah-seibu, seayah, atau
seibu. 6.
Saudara perempuan ayah
(bibi), bibinya ayah, bibinya kakek, hingga terus ke samping. 7.
Saudara perempuan ibu
(bibi), bibinya ibu, bibinya nenek, hingga terus ke samping. (al-Fiqh al-manhajī alā madzhab al-Imām al-Syāfi’ī : IV/25) |
|
379.
|
S: |
Siapa saja perempuan yang tergolong maḥram muabbad karena faktor perkawinan? |
J: |
1.
Istri ayah (ibu tiri),
istri kakek (nenek tiri), dan terus ke atas, dengan catatan sang ayah atau
sang kakek telah bergaul suami-istri dengannya. 2.
Istri anak (menantu),
istri cucu, hingga terus ke bawah, walaupun sang anak atau cucu baru sekadar
akad dan belum bergaul suami-istri. 3.
Ibu istri (mertua),
nenek istri, hingga terus ke atas, walaupun baru sekadar akad nikah dengan
anaknya dan belum bergaul suami-istri. 4.
Anak perempuan istri
(anak tiri), anak perempuan dari anak tiri (cucu tiri), dengan catatan ibu si
anak tersebut telah dicampuri. |
|
380.
|
S: |
Sebutkan lima golongan perempuan yang tergolong maḥram muabbad karena faktor radlā’ (persusuan)! |
J: |
1. Ibu persusuan, seorang perempuan yang menyusui anda, termasuk nenek
persusuan, hingga ke atas. 2. Saudara perempuan persusuan, yaitu perempuan yang disusui oleh perempuan
yang menyusui Anda. 3. Anak perempuan dari saudara laki-laki persusuan (keponakan). 4. Anak perempuan dari saudara perempuan persusuan (keponakan). 5. Bibi persusuan, yakni perempuan yang menyusu bersama ayah Anda. 6. Bibi persusuan, yakni perempuan yang menyusu bersama ibu Anda. 7. Anak perempuan persusuan, yakni anak perempuan yang menyusu kepada istri
Anda, sehingga Anda menjadi ayah persusuannya. |
|
381.
|
S: |
Perempuan yang haram dinikahi (maḥram) terbagi menjadi dua
kategori, yaitu muabbad dan muaqqat. Apa yang dimaksud dengan maḥram
muaqqat ? |
J: |
Perempuan-perempuan yang haram dinikahi karena sebab tertentu, apabila
sebabnya hilang, maka hilang pula keharamannya. |
|
382.
|
S: |
Sebutkan lima golongan perempuan yang tergolong maḥram muaqqat! |
J: |
1. Adik/kakak ipar. Artinya, tidak boleh menikah dengan seorang perempuan
sekaligus menikahi saudaranya dalam waktu bersamaan, baik bersaudara karena
nasab maupun bersaudara karena persusuan, baik dalam satu akad maupun dalam
akad yang berbeda. 2. Bibi istri. 3. Perempuan yang kelima. Artinya, tidak boleh seorang laki-laki menikahi
perempuan yang kelima sebab ia sudah menikahi empat perempuan. Kecuali jika
salah seorang dari yang empat meninggal dunia atau dicerai. 4. Perempuan musyrik penyembah berhala, yaitu perempuan yang tidak memiliki
kitab samawi (Taurat dan Injil). Namun, bila perempuan itu memiliki kitab
samawi atau perempuan itu sudah memeluk Islam, maka ia boleh dinikah. 5. Perempuan bersuami. 6. Perempuan yang masih menjalani masa iddah, baik dari iddah wafat maupun
iddah cerai. 7. Perempuan yang telah ditalak tiga. Tidak halal bagi seorang suami merujuk
atau menikahi kembali istrinya yang telah ditalak tiga, sampai istrinya itu
dinikah oleh laki-laki lain (muhallil) dengan pernikahan yang sah dan sesuai
syariat. Kemudian, suami kedua atau muhallil itu menceraikannya dan masa
iddah si istri darinya telah habis. |
|
383.
|
S: |
Maḥram nikah di bawah ini
yang termasuk maḥram mushāharah adalah? A. Saudara perempuan ibu B. Saudara perempuan istri C. Saudara perempuan ayah D. Anak perempuan saudara laki-laki. |
J: |
Saudara perempuan istri |
|
384.
|
S: |
Dalam maḥram nikah terdapat istilah maḥram muabbad dan maḥram muaqqat.
Berikan contoh masing-masing! |
J: |
Maḥram muabbad : semua maḥram nasab. Maḥram muaqqat : semua maḥram mushāharah. |
|
385.
|
S: |
وَإِذَا
طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا تَعْضُلُوهُنَّ أَنْ
يَنْكِحْنَ أَزْوَاجَهُنَّ إِذَا تَرَاضَوْا بَيْنَهُمْ بِالْمَعْرُوفِ ذَلِكَ
يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ مِنْكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ
ذَلِكُمْ أَزْكَى لَكُمْ وَأَطْهَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا
تَعْلَمُونَ (232) Pihak yang secara langsung terkait dengan larangan dalam firman Allah
(Al-Baqarah : 232) di atas adalah……
|
J: |
Wali |
|
386.
|
S: |
Pada saat sedang haid, seorang istri tidak boleh didekati oleh suaminya
(berhubungan badan). Bacakan potongan ayat tentang larangan tersebut! |
J: |
{...فَاعْتَزِلُوا
النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ...} [البقرة:
222] |
|
387.
|
S: |
Diperbolehkan kepada suami-isteri berhubungan badan pada malam bulan
Ramadan. Sebutkan potongan ayat yang menegaskan hal tersebut! |
J: |
{أُحِلَّ
لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ ...} [البقرة: 187 |
|
388.
|
S: |
Salah satu konsep Islam untuk terciptanya keharmonisan dalam rumah tangga
adalah keserasian antara suami dan istri. Oleh karena itu, Islam melarang
laki-laki menikah dengan perempuan musyrikah begitu juga sebaliknya. Bacakan
ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut! |
J: |
وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكٰتِ حَتّٰى يُؤْمِنَّ ۗ وَلَاَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ
خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكَةٍ وَّلَوْ اَعْجَبَتْكُمْ ۚ وَلَا تُنْكِحُوا
الْمُشْرِكِيْنَ حَتّٰى يُؤْمِنُوْا ۗ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّنْ
مُّشْرِكٍ وَّلَوْ اَعْجَبَكُمْ ۗ اُولٰۤىِٕكَ يَدْعُوْنَ اِلَى النَّارِ ۖ
وَاللّٰهُ يَدْعُوْا اِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِاِذْنِه ۚ وَيُبَيِّنُ
اٰيٰتِه لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ |
|
389.
|
S: |
Pembatalan pernikahan akibat pengaduan istri kepada hakim tentang
suaminya karena alasan tertentu, dalam ilmu fikih dikenal dengan istilah apa? |
J: |
Fasakh |
|
390.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan nusyūz? |
J: |
Sikap durhaka yang ditampakkan oleh istri di hadapan suaminya dengan
tidak melaksanakan apa yang diwajibkan oleh Allah kepadanya. (al-Fiqh al-Minhaji
‘ala Madzhab al-Imam al-Syafi’I : IV/106) |
|
391.
|
S: |
Sebutkan tiga
jenis perbuatan seorang istri yang tergolong nusyūz! |
J: |
1. Suami telah menyediakan rumah yang sesuai dengan keadaan suami, istri tidak mau pindah ke rumah itu. 2. Istri mengusir suami dari rumah tinggal kepunyaan istri 3. Istri bepergian tanpa izin dari suami |
|
392.
|
S: |
Ada tiga tahap yang harus dilakukan oleh suami dalam menghadapi istri
yang nusyūz, yaitu menasehati, pisah tempat tidur, tindakan tegas
(jika perlu dengan memukul tanpa mencederai). Bacakan potongan ayat yang menjelaskan
tiga tahap tersebut! |
J: |
{...وَاللَّاتِي
تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ
وَاضْرِبُوهُنَّ...} [النساء: 34] |
|
393.
|
S: |
Sebutkan macam-macam hukum mentalak istri dan berilah penjelasan seperlunya! |
J: |
1. Wajib, apabila hakim memandang perlu supaya keduanya bercerai 2. Sunah, apabila suami tidak sanggup lagi memberi nafkah, atau istri tidak
lagi menjaga kehormatan dirinya. 3. Haram (bid’ah), menjatuhkan talak ketika istri sedang haid, atau
menjatuhkan talak ketika istri sedang suci yang telah dikumpuli dan belum
diketahui hamil tidaknya. 4. Makruh, yaitu asal hukum talak |
|
394.
|
S: |
Dilihat dari sisi bisa dan tidaknya dirujuk, talak terbagi menjadi berapa?
Sebutkan! |
J: |
Terbagi menjadi dua, yakni talak raj’ī dan talak bāin. |
|
395.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan talak raj’ī? |
J: |
Talak yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada istrinya yang masih bisa
dirujuknya kembali selama sang istri masih berada dalam masa iddah, baik
iddah dari talak satu maupun dari
talak dua. |
|
396.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan talak bāin? |
J: |
Talak yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada istrinya yang sudah tidak
bisa dirujuknya kembali |
|
397.
|
S: |
Talak bāin sendiri terbagi menjadi dua, yaitu talak bāin sughrā
dan talak bāin kubrā. Apa yang dimaksud dengan talak bāin
sughrā? |
J: |
Talak yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada istrinya yang sudah tidak
bisa dirujuknya kembali karena masa iddah sudah selesai. Apabila suami ingin
kembali, maka harus dengan nikah dan mahar yang baru |
|
398.
|
S: |
Talak bāin sendiri terbagi menjadi dua, yaitu talak bāin sughrā
dan talak bāin kubrā. Apa yang dimaksud dengan talak bāin kubrā? |
J: |
Talak yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada istrinya yang sudah tidak
bisa dirujuknya lagi meskipun sang istri masih berada dalam masa iddah.
Artinya, ketika suami ingin menikahi kembali mantan istri, maka mantan
istrinya itu harus pernah dinikahi oleh laki-laki lain, kemudian cerai. |
|
399.
|
S: |
Talak jenis manakah yang boleh rujū’ atau
kawin lagi tanpa diselingi oleh pernikahan dengan orang
lain? |
J: |
Talak raj’ī dan talak bāin sughrā |
|
400.
|
S: |
Jelaskan perbedaan yang paling pokok antara talaq bāin dan talaq raj’ī?
|
J: |
|
|
401.
|
S: |
Jelaskan persamaan dan perbedaan antara thalaq bāin sughrā dengan thalaq
bāin kubrā dari segi akibat hukum yang terkait dengan hubungan kedua
belah pihak? |
J: |
a.
Persamaan : sama-sama
tidak boleh ruju’ b.
Perbedaan : thalaq bāin
sughrā boleh nikah kembali kapan saja. Thalaq bāin kubrā: nikah kembali boleh dilakukan setelah pihak
perempuan kawin dengan laki-laki lain dan kemudian cerai. |
|
402.
|
S: |
Anda diminta menyebutkan istilah yang paling tepat dengan pernyataan ini. “Talak yang diucapkan oleh suami dengan pembayaran dari pihak istri
kepada suami”. |
J: |
Khulu’ |
|
403.
|
S: |
Seorang suami yang menuduh istrinya telah berbuat zina sedangkan dia
tidak memiliki saksi yang cukup, maka boleh memilih di antara dua hal yaitu
didera 80 kali atau meli’an istrinya. Apa yang dimaksud dengan li’ān? |
J: |
Sumpah suami terhadap Allah dengan menggunakan kalimat tertentu yang
menyatakan bahwa istrinya telah berbuat zina |
|
404.
|
S: |
Islam sangat memperhatikan hak perempuan, termasuk ketika dia berstatus
sebagai istri. Oleh karena itu suami tidak bisa semena-mena bersumpah tidak
menggauli istrinya dengan maksud menelantarkannya. Jika hal itu terjadi, maka
Al-Qur’an memberikan toleransi selama empat bulan. Bacakan ayat Al-Qur’an
yang menjelaskan hal tersebut! |
J: |
لِلَّذِيْنَ
يُؤْلُوْنَ مِنْ نِّسَاۤىِٕهِمْ تَرَبُّصُ اَرْبَعَةِ اَشْهُرٍۚ فَاِنْ فَاۤءُوْ
فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ |
|
405.
|
S: |
Sebagai salah satu bentuk perlindungan Islam terhadap hak-hak istri
adalah adanya pensyariatan zhihar. Hal ini dimaksudkan agar suami tidak menelantarkan istrinya dengan
cara apapun dan bagaimanapun serta dalam situasi apapun. Bacakan ayat
Al-Qur’an yang menjelaskan tentang zhihār!. |
J: |
اَلَّذِيْنَ
يُظٰهِرُوْنَ مِنْكُمْ مِّنْ نِّسَاۤىِٕهِمْ مَّا هُنَّ اُمَّهٰتِهِمْۗ اِنْ
اُمَّهٰتُهُمْ اِلَّا الّٰۤـِٔيْ وَلَدْنَهُمْۗ وَاِنَّهُمْ لَيَقُوْلُوْنَ
مُنْكَرًا مِّنَ الْقَوْلِ وَزُوْرًاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌ |
|
406.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan zhihār? |
J: |
Secara bahasa zhihār berarti punggung. Sedangkan menurut istilah
adalah ungkapan suami yang menyerupakan istrinya dengan salah seorang maḥramnya, seperti
ibu atau saudara perempuan. |
|
407.
|
S: |
Jelaskan konsekuensi dari perbuatan zhihār! |
J: |
Suami haram menggauli istrinya sebelum membayar kafarat. Termasuk juga
haram memandang, menyentuh, mencumbu, atau yang sejenis. |
|
408.
|
S: |
Sebutkan macam-macam kafarat zhihār! |
J: |
1.
Memerdekakan budak 2.
Berpuasa selama dua
bulan berturut-turut 3.
Memberi makan 60 fakir
miskin, masing-masing sebanyak satu mud |
|
409.
|
S: |
Berapa lamakah masa iddah wanita yang cerai hidup dengan suaminya
sementara dia tidak sedang hamil? Bacakan
ayatnya! |
J: |
Tiga kali haid/suci. Adapun
ayatnya adalah sebagai berikut: وَالْمُطَلَّقَاتُ
يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلاَثَةَ قُرُوءٍ وَلاَ يَحِلُّ لَهُنَّ أَنْ
يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي
ذَلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلاَحًا |
|
410.
|
S: |
Iddah perempuan yang cerai dengan suaminya sedangkan dia sudah terputus
dari haid (menopause) atau belum pernah haidl atau tidak pernah haid adalah selama 3 bulan. Bacakan potongan ayat Al-Qur’an yang
menjelaskan hal tersebut! |
J: |
وَالّٰۤـِٔيْ
يَىِٕسْنَ مِنَ الْمَحِيْضِ مِنْ نِّسَاۤىِٕكُمْ اِنِ ارْتَبْتُمْ
فَعِدَّتُهُنَّ ثَلٰثَةُ اَشْهُرٍۙ وَّالّٰۤـِٔيْ لَمْ يَحِضْنَۗ |
|
411.
|
S: |
Sampai kapan iddah isteri yang ditinggal mati dalam keadaan hamil, menurut sebagian besar ulama? Bacakan ayatnya! |
J: |
Sampai melahirkan kandungannya. Adapun
ayatnya adalah sebagai berikut: وَالّٰۤـِٔيْ يَىِٕسْنَ مِنَ الْمَحِيْضِ مِنْ نِّسَاۤىِٕكُمْ اِنِ
ارْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلٰثَةُ اَشْهُرٍۙ وَّالّٰۤـِٔيْ لَمْ يَحِضْنَۗ
وَاُولٰتُ الْاَحْمَالِ اَجَلُهُنَّ اَنْ يَّضَعْنَ حَمْلَهُنَّۗ وَمَنْ
يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّه مِنْ اَمْرِه يُسْرًا |
|
412.
|
S: |
Berapa lamakah masa iddah wanita yang cerai mati dengan suaminya
sementara dia tidak sedang hamil? Bacakan
ayatnya! |
J: |
4 bulan 10 hari. Adapun
ayatnya adalah: وَالَّذِيْنَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُوْنَ اَزْوَاجًا
يَّتَرَبَّصْنَ بِاَنْفُسِهِنَّ اَرْبَعَةَ اَشْهُرٍ وَّعَشْرًا ۚ فَاِذَا
بَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيْمَا فَعَلْنَ فِيْ
اَنْفُسِهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ |
|
413.
|
S: |
Pada saat ini banyak bayi yang tidak disusui langsung oleh ibunya, yakni
diberi susu kaleng. Padahal Islam mengajarkan agar bayi mendapatkan ASI
dengan batasan sempurna selama dua tahun. Bacakan potongan ayat Al-Qur’an
yang menjelaskan hal tersebut! |
J: |
وَالْوَالِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ
اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَه رِزْقُهُنَّ
وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا
تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّه بِوَلَدِه وَعَلَى
الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا
وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ
تَسْتَرْضِعُوْا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّا
اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللّٰهَ
بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ |
|
414.
|
S: |
Salah satu bentuk perlindungan Islam terhadap hak perempuan adalah dia
berhak mendapatkan tempat tinggal yang layak dari mantan suaminya selama dia
menjalani masa iddah. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut! |
J: |
اَسْكِنُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنْتُمْ مِّنْ وُّجْدِكُمْ وَلَا
تُضَاۤرُّوْهُنَّ لِتُضَيِّقُوْا عَلَيْهِنَّ ۗ وَاِنْ كُنَّ اُولَاتِ حَمْلٍ
فَاَنْفِقُوْا عَلَيْهِنَّ حَتّٰى يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ ۚ فَاِنْ اَرْضَعْنَ
لَكُمْ فَاٰتُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ ۚ وَأْتَمِرُوْا بَيْنَكُمْ بِمَعْرُوْفٍۚ
وَاِنْ تَعَاسَرْتُمْ فَسَتُرْضِعُ لَه اُخْرٰى ۗ |
|
415.
|
S: |
Apakah yang dimaksud dengan mut’ah dalam istilah ilmu fikih ? |
J: |
Suatu pemberian dari suami kepada istrinya sewaktu dia menceraikannya. |
|
416.
|
S: |
Apakah yang dimaksud dengan ahl al-halli wa al-‘aqdi? |
J: |
Wakil-wakil rakyat yang menjadi anggota majelis syura atau para ulama,
kaum cerdik pandai dan pemimpin-pemimpin yang mempunyai kedudukan dan menjadi
rujukan dalam kehidupan masyarakat. |
|
417.
|
S: |
Apakah yang dimaksud dengan musta’man? |
J: |
Pemeluk agama lain yang meminta perlindungan dan keselamatan terhadap
diri dan hartanya kepada pemerintahan Islam. Dalam definisi yang lain, musta’man adalah kafir yang mengadakan
perjanjian aman dengan orang Islam hanya dalam kurun waktu empat bulan saja |
|
418.
|
|
Sebutkan pernyataan
yang dianggap paling tepat! Kata peradilan dalam bahasa arab adalah qadla. Menurut istilah qadla
mempunyai arti: a.
Memutuskan perkara
antara dua orang atau lebih berdasarkan hukum Allah. b.
memberikan hukuman
kepada orang yang bersalah c.
memutuskan perkara
dengan adil, d.
tuntutan pengadilan
kepada orang yang bersalah |
|
Memutuskan perkara antara dua orang atau lebih berdasarkan hukum Allah |
|
419.
|
S: |
Sebutkan istilah hukum yang digunakan untuk jenis hukuman yang tidak
termasuk dalam kategori hudud yang telah jelas kadarnya! |
J: |
Ta’zīr |
|
420.
|
S: |
Seorang gadis dan seorang perjaka yang berzina disebut ghairu muḥshan. Coba anda sebutkan hukuman terhadap pezina ghairu muḥshan tersebut ! |
J: |
Didera seratus kali dan diasingkan selama 1 tahun |
|
421.
|
S: |
Sebutkan jenis hukuman bagi pelaku zina muḥshan! |
J: |
Dirajam sampai mati |
|
422.
|
S: |
Sebutkan macam-macam kafarat bagi orang yang melanggar sumpah! |
J: |
Memilih salah satu dari
: 1. Memerdekakan hamba sahaya 2.
Memberi makan kepada 10
orang miskin dengan makanan pokok 3.
Memberi pakaian kepada
10 orang miskin 4. Mengerjakan puasa selama 3 hari |
|
423.
|
S: |
Sebutkan kafarat bagi
suami istri yang melakukan hubungan badan pada siang hari bulan Ramadlan! |
J: |
1.
Memerdekakan budak 2.
Berpuasa selama dua
bulan berturut-turut 3.
Memberi makan 60 fakir
miskin, masing-masing sebanyak satu mud |
|
424.
|
S: |
Sebutkan macam alat bukti dalam persidangan di pengadilan! |
J: |
a.
Saksi b.
Barang bukti c.
Pengakuan terdakwa d.
Sumpah e.
Keyakinan / pengakuan
hakim |
|
425.
|
S: |
Apa yang dimaksud dengan wakaf cash? |
J: |
Wakaf berupa uang |
|
426.
|
S: |
Sebutkan nama istilah dari pernyataan wakif yang diucapkan secara lisan dan atau tulisan kepada nadzir untuk mewakafkan harta benda miliknya ! |
J: |
Ikrar wakaf |
|
427.
|
S: |
Mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk
kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Disebut apa pernyataan tersebut? |
J: |
Fungsi wakaf |
|
428.
|
S: |
Dalam pasal 4 Bab I
UU No. 41 Tahun 2004, disebut apakah pihak yang menerima harta benda wakaf dari
wakif untuk dikelola sesuai dengan peruntukannya? |
J: |
Nazhir |
|
429.
|
S: |
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan bertindak pula sebagai PPAIW, yang
dimaksud dengan PPAIW? |
J: |
Pejabat Pembuat Akta
Ikrar Wakaf |
|
430.
|
S: |
Sebutkan 2 jenis harta wakaf sesuai pasal 16 UU No. 41 tahun 2004 tentang
pengelolaan wakaf! |
J: |
Harta benda wakaf terdiri dari : a. benda tidak bergerak; dan b. benda bergerak. |
|
431.
|
S: |
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 menjelaskan Tentang apa? |
J: |
Tentang wakaf |
|
432.
|
S: |
Sebutkan
nomor dan tahun undang-undang tentang pengelolaan zakat! |
J: |
UU No. 23 tahun 2011 |
|
433.
|
S: |
Di antara produk perundang-undangan yang mencerminkan terakomodasinya aspirasi umat Islam Indonesia adalah UU
mengenai pengelolaan zakat. Undang-undang manakah yang mengatur hal itu? |
J: |
UU No. 38 Tahun 1999 |
|
434.
|
S: |
Di antara produk perundang-undangan yang mencerminkan terakomodasinya
aspirasi umat Islam Indonesia adalah UU mengenai Wakaf. Undang-undang manakah
yang mengatur hal itu? |
J: |
UU No. 41 Tahun 2004 |
|
435.
|
S: |
Undang Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 menjelaskan tentang apa? |
J: |
Menjelaskan tentang perbankan syariah |
|
436.
|
S: |
Sebutkan
nomor dan tahun undang-undang tentang penyelenggaraan haji dan umrah! |
J: |
UU No. 8 tahun 2019 |
|
437.
|
S: |
Apa nama lembaga yang melakukan bertugas menerima, mengembangkan,
mengeluarkan, dan mempertanggungjawabkan keuangan haji? |
J: |
Badan Pengelola Keuangan Haji (disingkat BPKH) |
|
438.
|
S: |
Sebutkan nomor dan tahun undang-undang tentang Jaminan Produk Halal! |
J: |
UU No. 3 tahun 2014 |
|
439.
|
S: |
Apa nama lembaga negara yang bertugas menyelenggarakan jaminan produk
halal? |
J: |
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) |
MTQ Fahmil Qur'an Jawa Timur 2023
0 comments:
Posting Komentar