This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 04 Mei 2011

Wanita dan peran vitalnya dalam keluarga.

sejak dulu wanita identik dengan sifat lemah dan berada satu tingkat dibawah laki-laki bahkan yang ironis wanita adalah manusia berpangkat tiga M (3M) masak, macak manak.itulah wajah wanita dimata masyarakat kita
Asumsi itu bertolak belakang dengan apa yang telah dilakukan perempuan-perempuan dari zaman dahulu hingga saat ini, namun sejarah banyak menepikan peran perempuan untuk agama dan bangsa ini. dalam islam misalnya banyak kaum muslimin melupakan peran besar Khadijah dalam kelangsungan dakwah serta jarang sekali memuat peran asma binti Abu Bakar dalam perjalanan hijrah Rasulullah serta bapaknya Abu Bakar sebagai pembawa makanan untuk kedua orang spesial ini, yang ada hanya peran Ali bin Abu thalib yang memang patut diberikan apresiasi dengan kebraniannya. Dalam dunia pendidikan di Indonesia misalnya tentu semua tau peran seorang wanita yang terkekang adat istiadat namun dengan semangat juangnya yang agung untuk mengangkat derajat kaumnya yang saat itu kini namanya harum dan selalu diingat siapa yang tak kenal nama itu RA Kartini? namun Kartini masih kalah tenar dengan Ki Hajar Dewantara apakah ini karena perbedaab gender?.
Alasan dan asumsi yang telah mengakar pada masyarakat bukan berarti membuat wanita terus tertindas dibawah ketiak laki-laki. pernahkah laki-laki atau orang yang mengesampingkan peran wanita berfikir bagaimana kehidupan ini bila tidak ada wanita?
saat ini peran wanita sangatlah dinanti untuk mewujudkan agama dan bangsa yang sesuai harapan. tentunya hal ini bisa diawali dari kehidupan keluarga baik wanita sebagai anak, adik, kakak, istri atau ibu dalam rantai keluarga atau dalam instansi yang digeluti sebagai pegawai, guru dan lain sebagainya atau bahkan petani dan pedagang pun wanita serta daam tananan organisasi diharuskan menjalankan peran sebaik mungkin.
peran wanita yang sangat vital adalah sebagai istri atau ibu dalam susunan keluarga, tentu wanita memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anak-anaknya. disini wanita secara tidak disadari menjadi pemimpin bagi dirinya dan keluarganya khususnya anak anak.semua itu merupakan amanah kodrati bagi setiap wanita yang harus dipertanggung jawabkan kelak. hal ini sejalan dengan hadis Nabi  

Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
dalam hadis "Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya." dalam hal ini anak termasuk dalam pengertian harta. maka dalam hal ini wanita tidak hanya bertugas sebagai menejer keuangan tetapi juga menejer anak-anak dalam keluarga.
Bila wanita telah menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing maka akan tercipta tatanan keluarga yang baik dan ideal sakinah mawaddah dan rohmah, dari keluarga inilah maka akan berlanjut ke komunitas yang lebih besar hingga berguna bagi Agama dan negara.
jadi peran wanita sangatlah dibutuhkan untuk agama bangsa dan organisasi dan jangan pernah menyerah karena anggapan laki-laki lebih kuat dari pada perempuan. selalu berfikir wanita memiliki hak dan kewajiban yang sepadan dengan laki-laki.